Senin, 29 Februari 2016

Renungan 01 Maret 2016

Mengalami Progres Yang Baik

Ulangan 5:1b (TB)
Dengarlah, hai orang Israel, ketetapan dan peraturan, yang pada hari ini kuperdengarkan kepadamu, supaya kamu mempelajarinya dan melakukannya dengan setia.

Kekristenan bukan diam di tempat atau turun ke bawah. Hidup kekristenan kita harus progresif, ada peningkatan yang semakin baik.

Untuk mengalami peningkatan dalam segala aspek, baik dalam dunia rohani maupun sekuler, perlu sekali untuk memahami 3 hal ini :

1. Mendengarkan dengan  sungguh
Mendengarkan adalah bagian yang sangat penting kalau mau alami progres. Mendengarkan dengan sungguh-sungguh membuat kita bisa mengerti apa yang harus kita lakukan.

2. Belajar dengan tekun
Menimba ilmu tidak ada batas waktunya. Orang bisa punya gelar banyak tapi kalau dia berhenti belajar, tidak akan ada kemajuan yang lebih lagi. Belajar dengan penuh ketekunan tidak berhenti di bangku sekolah. Ada banyak perkara yang bisa kita pelajari setelah kita menyelesaikan studi kita.

3. Melakukan dengan setia
Mau mendengarkan dan mau belajar itu baik. Tapi kalau tidak ada tindakan yang dilakukan percuma saja. Untuk alami progres, semua harus ada prakteknya. Jangan pernah putus asa kalau melakukan satu kali belum berhasil. Ayo lakukan lagi, lakukan dengan setia. Tuhan tidak pernah ciptakan kita untuk jadi orang gagal. Makanya jangan berhenti. Maju terus bersama Tuhan.

Teman-teman, jangan pernah ambil 1000 langkah untuk alami progres. Ambil langkah demi langkah dan lihatlah peningkatan mulai datang.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 28 Februari 2016

Renungan 29 Februari 2016

Siapakah Kebanggaanmu?

Ulangan 4:7 (TB) 
Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti TUHAN, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya?

Ada seorang anak kecil yang dibelikan mainan oleh ayahnya. Anak ini senang sekali dan selalu menceritakan mainan barunya kepada teman-temannya di sekolah. Ketika ada teman datang ke rumahnya, dengan sangat bangga dipamerkannya mainan barunya itu.
Banyak orang percaya yang tindakannya seperti anak kecil itu. Mereka lebih membanggakan pemberian Tuhan daripada Tuhan. Mereka suka sekali menceritakan berkat Tuhan daripada menceritakan Tuhan. Mereka ingin menonjolkan diri dan dilihat orang banyak daripada berdoa di tempat yang tak terlihat. Yang disanjung-sanjung adalah hamba Tuhan favoritnya dan bukan Tuhan. Tuhan tidak jadi kebanggaan. Itu adalah gambaran Kristen anak-anak.

Teman-teman, siapakah yang jadi kebanggaanmu hari ini? Apakah Tuhan Yesus masih jadi favoritmu? Mari kita lebih membanggakan Tuhan lebih daripada siapapun juga?

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 28 Februari 2016

Jangan Sombong

Ulangan 3:11 (TB)
Hanya Og, raja Basan, yang tinggal hidup dari sisa-sisa orang Refaim. Sesungguhnya, ranjangnya adalah ranjang dari besi; bukankah itu masih ada di kota Raba bani Amon? Sembilan hasta panjangnya dan empat hasta lebarnya, menurut hasta biasa."

Og adalah seorang raja dan juga raksasa. Dia punya kerajaan yang kuat. Kebesaran raja Og ini menjadikannya sombong. Dia merasa kuat dan tak terkalahkan. Dia tidak menyadari bahwa ada pribadi yang lebih kuat darinya. Kesombongannya ini membawa kehancuran bagi dirinya dan kerajaannya.
Kisah Og raja Basan ini menjadi pelajaran penting bagi kita. Jangan biarkan kesombongan masuk dalam hidup kita. Semakin tinggi Tuhan angkat hidup kita, semakin sadar kita bukan siapa-siapa.

Teman-teman, ketika orang lain melihat kebesaranmu, tetaplah kecil dalam pandanganmu sendiri.

Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 26 Februari 2016

Renungan 27 Februari 2016

Jangan Goyah Dengan Setiap Janji Tuhan

Ulangan 1:8, 21 (TB) 
Ketahuilah, Aku telah menyerahkan negeri itu kepadamu; masukilah, dudukilah negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka dan kepada keturunannya.
Ketahuilah, TUHAN, Allahmu, telah menyerahkan negeri itu kepadamu. Majulah, dudukilah, seperti yang difirmankan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu. Janganlah takut dan janganlah patah hati.

Janji Tuhan tidak bisa gagal. Kalau Dia berjanji pasti digenapi. Kalau kita pegang janji Tuhan dan tidak goyah, kita mengalami janji Tuhan yang jadi kenyataan.

Apa penyebab kita tidak bisa alami janji Tuhan?
Salah satu penyebabnya adalah  mata kita terlalu berfokus pada yang kita lihat secara jasmani sampai-sampai kita tidak bisa melihat janji Tuhan dalam alam rohani. Kalau kita terus melihat masalah dan persoalan maka kita mulai melihat raksasa yang tidak mungkin bisa kita kalahkan. Tapi kalau kita terus melihat Tuhan dan janji-janjiNya, masalah dan persoalan menjadi hal yang biasa.

Teman-teman, mari kita melihat melampaui yang bisa dilihat dengan mata fisik. Lihatlah bahwa dibalik persoalan ada Tuhan yang punya cara untuk menyelesaikannya.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 25 Februari 2016

Renungan 26 Februari 2016

Kuduskan Lingkunganmu

Bilangan 35:34 (TB) 
Maka janganlah najiskan negeri tempat kedudukanmu, yang di tengah-tengahnya Aku diam, sebab Aku, TUHAN, diam di tengah-tengah orang Israel."

Kalau kita lahir di Indonesia, Jepang, Korea, Jerman atau di negara yang lain, itu bukan kebetulan. Bahkan ketika kita berada di rumah yang sekarang kita tinggal dengan berbagai macam type orang yang menjadi tetangga kita, Tuhan punya rencana. Jangan kotori lingkungan tempat tinggal kita dengan perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji. Jadilah terang bagi lingkungan sekitar. Cerminkan Kristus kepada lingkunganmu.

Teman-teman, jadilah seperti matahari. Pancarkan sinar yang menunjukkan kekotoran dunia ini dengan melakukan kasih dan kebaikan. Selalu muliakan nama Tuhan dengan hidupmu.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 24 Februari 2016

Renungan 25 Februari 2016

Duri Yang Menusuk

Bilangan 33:55 (TB) 
Tetapi jika kamu tidak menghalau penduduk negeri itu dari depanmu, maka orang-orang yang kamu tinggalkan hidup dari mereka akan menjadi seperti selumbar di matamu dan seperti duri yang menusuk lambungmu, dan mereka akan menyesatkan kamu di negeri yang kamu diami itu.

Duri itu kecil. Kalau tidak hati-hati sebuah duri kecil bisa menimbulkan kesakitan di seluruh tubuh.
Batu besar mudah terlihat tapi kerikil kecil seringkali membuat kita tersandung jatuh.
Kadang-kadang persoalan kecil bisa menimbulkan masalah besar kalau tidak cepat diselesaikan. Jangan pernah anggap remeh masalah kecil.

Teman-teman ingatlah baik-baik, kebakaran besar dimulai dari api yang kecil. Padamkanlah dahulu sebelum rumahmu terbakar habis.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 23 Februari 2016

Renungan 24 Februari 2016

Pembagian Yang Adil

Bilangan 31:25-27 (TB) 
TUHAN berfirman kepada Musa:
"Hitunglah jumlah rampasan yang telah diangkut, yang berupa manusia dan hewan — engkau ini dan imam Eleazar serta kepala-kepala puak umat itu.
Lalu bagi dualah rampasan itu, kepada pasukan bersenjata yang telah keluar berperang, dan kepada segenap umat yang lain.

Seringkali ada banyak orang mengalami ketidaadilan dalam menerima bagiannya. Ada orang-orang di tempat kerja yang dibedakan dalam menerima bonusnya. Ada kakak beradik yang tidak menerima kasih yang sama dari orang tuanya. Ada jemaat yang terus disebut-sebut karena kekayaan dan jabatannya. Dan kita menemukan banyak lagi kejadian-kejadian serupa. Tetapi alkitab menulis bahwa Tuhan membagi dengan adil. Ketika kita terus mengandalkan dan berharap pada Tuhan, kita pasti alami pembagian Tuhan yang adil.

Teman-teman, jangan marah dengan ketidakadilan di dunia ini, pandanglah Tuhan yang selalu menghitung dengan tepat dan adil.

Tuhan Yesus memberkati

Renungan 23 Februari 2016

Hormati Otoritas

Bilangan 30:3-5 (TB) 
Tetapi apabila seorang perempuan bernazar kepada TUHAN dan mengikat dirinya kepada suatu janji di rumah ayahnya, yakni pada waktu ia masih gadis,
dan ayahnya mendengar nazar dan janji yang mengikat diri anaknya itu, tetapi ayahnya tidak berkata apa-apa kepadanya, maka segala nazarnya itu akan tetap berlaku dan setiap janji mengikat dirinya akan tetap berlaku juga.
Tetapi jika ayahnya melarang dia pada waktu mendengar itu, maka segala nazar dan janji yang mengikat diri anaknya itu tidak akan berlaku; dan TUHAN akan mengampuni perempuan itu, sebab ayahnya telah melarang dia.

Selama kita ada di dunia, Tuhan memberikan otoritas. Otoritas diberikan bukan tidak ada maksudnya. Otoritas adalah pelindung. Otoritas punya kekuatan yang luar biasa. Otoritas bagaikan payung yang menjaga kita dari panas terik dan hujan lebat. Jangan merobek payung itu dengan melontarkan perkataan negatif melawan otoritas. Biarlah otoritas memberkati hidup kita dengan mengucapkan berkat dan hidup kita diberkati.

Teman-teman, hormatilah otoritas maka hidupmu, keluargamu, pekerjaanmu, pelayananmu, studimu dan masa depanmu akan bahagia.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 21 Februari 2016

Renungan 22 Februari 2016

Generasi Yang Bersungguh Hati Kepada Tuhan

Bilangan 26:64-65 (TB) 
Di antara mereka tidak ada terdapat seorang pun yang dicatat Musa dan imam Harun, ketika keduanya mencatat orang Israel di padang gurun Sinai
sebab TUHAN telah berfirman tentang mereka: "Pastilah mereka mati di padang gurun." Dari mereka itu tidak ada seorang pun yang masih tinggal hidup selain dari Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun.

Tuhan sedang mencari orang-orang yang sungguh-sunguh kepada Tuhan. Sudah bukan waktunya bagi kita untuk bermain-main. Kita harus sungguh-sungguh - bukan hanya sungguh-sungguh di gereja tapi juga di tempat kerja kita, di sekolah kita, di rumah kita, di mana pun kita berada. Ada orang-orang Kristen berpikir bahwa di luar gedung gereja mereka masih bisa seenaknya, tidak! Setiap hari, di mana pun juga kita berada, kita harus bersungguh hati melakukan bagian kita.

Mengapa orang Israel yang dicatat di padang gurun Sinai tidak ada yang hidup kecuali Yosua dan Kaleb? Karena mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka terus bermain-main dan menyakiti hati Tuhan. Mujizat Tuhan yang mereka alami tidak membuat mereka tertarik dengan Tuhan tetapi hanya untuk kepuasan mereka saja. Pada akhirnya mereka binasa.

Teman-teman, jangan mempermainkan Tuhan. Tahun ini kita harus lebih sungguh-sungguh. Persiapkan diri menyambut kedatanganNya.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 21 Februari 2016

Mengisi Hati

Bilangan 23:5, 16 (TB) 
Kemudian TUHAN menaruh perkataan ke dalam mulut Bileam dan berfirman: "Kembalilah kepada Balak dan katakanlah demikian."
Lalu TUHAN menemui Bileam dan menaruh perkataan ke dalam mulutnya, dan berfirman: "Kembalilah kepada Balak dan katakanlah demikian."

Di tengah keadaan dunia yang semakin sulit ini, apa yang harus kita buat? Kalau kita hanya berpangku tangan saja sambil merenungi nasib tidak ada gunanya. Yang kita harus lakukan adalah mengisi hati kita dengan Firman Tuhan. Mengapa demikian? Hati adalah gudang perbendaharaan kita. Semua yang keluar dari mulut berasal dari hati. Kalau Hati kita berisi kemarahan, kepahitan, iri hati, semua itu akan mengalir keluar dari mulut kita. Dan apa yang keluar dari mulut membawa kehidupan atau kematian. Semua tergantung di mulut kita. Oleh karena itu, mari kita isi hati kita dengan Firman Tuhan yang bisa mengubah keadaan kita ketika diucapkan.

Teman-teman, jangan buang waktu. Isi hari-hari hidup kita dengan apa yang menguatkan dan membangun.

Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 19 Februari 2016

Renungan 20 Februari 2016

NAZAR

Bilangan 21:1-3 (TB) 
Raja negeri Arad, orang Kanaan yang tinggal di Tanah Negeb, mendengar, bahwa Israel datang dari jalan Atarim, lalu ia berperang melawan Israel, dan diangkutnya beberapa orang tawanan dari pada mereka.
Maka bernazarlah orang Israel kepada TUHAN, katanya: "Jika Engkau serahkan bangsa ini sama sekali ke dalam tangan kami, kami akan menumpas kota-kota mereka sampai binasa."
TUHAN mendengarkan permintaan orang Israel, lalu menyerahkan orang Kanaan itu; kemudian orang-orang itu dan kota-kotanya ditumpas sampai binasa. Itulah sebabnya tempat itu dinamai Horma.

Nazar, bukan sesuatu yang bisa dipermainkan. Ketika anda bernazar kepada Tuhan seperti anda sedang mengucapkan sumpah kepada Penguasa Tertinggi di alam jagad raya ini. Nazar harus ditepati. Jangan bernazar supaya kita lepas dari masalah kalau kita tidak mau menepatinya.

Teman-teman, mari kita renungkan sebentar, apakah di antara kita ada yang pernah bernazar dan belum ditepati? Kalau Tuhan nengingatkan anda pagi ini, mari segera tepati. Tuhan memampukan anda dan saya untuk melakukan nazar yang sudah kita ucapkan.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 18 Februari 2016

Renungan 19 Februari 2016

Terimalah Kuasa

Bilangan 17:7 (TB) 
Musa meletakkan tongkat-tongkat itu di hadapan TUHAN dalam kemah hukum Allah.

Sejak Adam dan Hawa melanggar perintah Tuhan, manusia kehilangan kuasa yang diberikan oleh Tuhan. Tuhan mau mengembalikan kuasa itu kepada anak-anakNya. Untuk apa kuasa itu diberikan? Untuk menghancurkan pekerjaan iblis. Apa yang dibuat oleh Yesus di bumi harus kita lakukan juga. Dengan kuasa yang sama yang dipunyai oleh Yesus, kita menjadi pemenang.

Teman-teman, gunakanlah kuasa yang Tuhan sudah berikan. Jangan takut. Dengan kuasa Tuhan, kita lakukan perkara besar.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 17 Februari 2016

Renungan 18 Februari 2016

KRITIKAN

Bilangan 16:4 (TB) 
Ketika Musa mendengar hal itu, sujudlah ia.

Setiap kita pasti pernah dikritik dan kita tidak bisa menghindarinya. Tidak semua kritikan itu jelek. Ada kritik yang membangun, yang apabila diresponi dengan baik akan mengubah keadaan kita.

Bagaimana kita menanggapi kritik dengan benar?
Ketika kita dikritik, respon penting yang harus kita lakukan adalah introspeksi diri. Apabila kritikan itu benar, kita harus mau berubah. Ada banyak orang tidak mau rendah hati untuk mendengar dan menerima ktitikan. Mereka langsung marah-marah pada saat kritik itu mencoba masuk dan menyentuh bagian dari dirinya yang harus diperbaiki. Itu bukan respon yang benar.

Musa tidak menanggapi kritik dari para pemimpin Israel dengan keliru. Waktu mendengar kritikan, dia bersujud, datang kepada Tuhan dan periksa diri. Respon seperti ini yang jarang dimiliki oleh anak-anak Tuhan. Kita harus belajar dari teladan Musa.

Teman-teman, kalau ada kritik yang membangun, terimalah dengan hati terbuka. Memang sepertinya menyakitkan ketika kita mendengar itu, tapi bila ditanggapi dengan serius akan menghasilkan emas yang berharga bagi hidup kita.

Tuhan Yesus mrmberkati.

Renungan 17 Februari 2016

Ucapan Yang Mendatangkan Ketenteraman

Bilangan 13:30 (TB)
Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!"

Ketenangan dan ketenteraman sudah mulai sulit ditemukan. Gempa bumi, bom, virus penyakit bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja. Dan yang paling mengejutkan adalah mulut kita bisa jadi alat ketidaktenteraman yang jahat sekali.

10 orang pemimpin Israel yang seharusnya bisa memberikan kedamaian kepada bangsa Israel, mengatakan sesuatu yang menimbulkan kegaduhan besar. Mereka asal saja bicara dan tidak membangkitkan iman orang yang mendengarkan. Itu bukanlah pemimpin yang baik yang menggembalakan. Ciptakan suasana tenteram dengan perkataan yang menguatkan.

Teman-teman ingatlah baik-baik, perkataan  kita bisa menguatkan atau melemahkan, membangun atau meruntuhkan. Mari terus jaga perkataan kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 15 Februari 2016

Renungan 16 Februari 2016

Jangan Suka Ngomel

Bilangan 11:1-3 (BIMK) 
Pada suatu hari bangsa itu mulai mengeluh kepada TUHAN tentang kesukaran-kesukaran mereka. Mendengar keluhan-keluhan itu, TUHAN menjadi marah dan mendatangkan api ke atas mereka. Api itu merambat di antara mereka dan menghanguskan sebagian dari perkemahan.
Orang-orang itu berteriak-teriak minta tolong kepada Musa. Lalu Musa berdoa kepada TUHAN, maka padamlah api itu.
Karena kejadian itu, tempat itu dinamakan Tabera, karena di situ api TUHAN berkobar di tengah mereka.

Keluhan & omelan adalah kebiasaan tidak baik yang harus kita ubah. Kebiasaan adalah tindakan yang kita lakukan berulang-ulang. Kebiasaan mengeluh bisa digantikan dengan kebiasaan berdoa.

Alkitab menulis bahwa bangsa Israel sering mengomel tentang persoalan-persoalan yang dihadapi mereka. Keluhan dan omelan mereka membawa kutuk bagi mereka sendiri. Tetapi Musa adalah contoh yang baik. Dia tidak mengeluh walaupun masalah ada di depan matanya. Dia datang kepada Tuhan dan berdoa. Doa mengubah segalanya.

Teman-teman, mari kita ubah kebiasaan jelek kita yaitu mengomel. Mari kita biasakan diri kita untuk berdoa dan membawa kesulitan-kesulitan kita kepada Tuhan. Banyaklah berdoa dan terimalah banyak berkat.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 14 Februari 2016

Renungan 15 Februari 2016

Disertai Tuhan

Bilangan 9:15, 18 (TB) 
Pada hari didirikan Kemah Suci, maka awan itu menutupi Kemah Suci, kemah hukum Allah; dan pada waktu malam sampai pagi awan itu ada di atas Kemah Suci, kelihatan s5 Februatieperti api.
Atas titah TUHAN orang Israel berangkat dan atas titah TUHAN juga mereka berkemah; selama awan itu diam di atas Kemah Suci, mereka tetap berkemah.

Penyertaan Tuhan itu mutlak diperlukan oleh semua orang percaya. Memang Tuhan tidak kelihatan secara fisik berjalan berjalan di samping kita tapi Dia ada bersama kita.

Apakah yang kita alami kalau kita disertai Tuhan?

1. Ada buah Roh dalam hidupmu
Orang yang disertai Tuhan akan  memunculkan karakter Kristus. Yang keluar dari hidupnya adalah karakter yang baik. Orang melihat kasih, sukacita, kesabaran, kemurahan, dan  pribadi Kristus.

2. Menjunjung tinggi hukum Tuhan.
Orang yang disertai Tuhan hanya mau melakukan hukum Tuhan. Sekalipun ketika melakukannya resikonya adalah kerugian. Lebih baik tidak mendapatkan apa-apa secara jasmani daripada melanggar perintah Tuhan. Berkat itu datangnya dari Tuhan dan tidak berlawanan dengan hukum Tuhan.

Teman-teman, apakah kalian mengalami penyertaan Tuhan? Mari alami penyertaanNya aetiap hari.

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 13 Februari 2016

Renungan 14 Februari 2016

Mendengar & Melakukan

Bilangan 7:89 (TB) 
Apabila Musa masuk ke dalam Kemah Pertemuan untuk berbicara dengan Dia, maka ia mendengar suara yang berfirman kepadanya dari atas tutup pendamaian, yang di atas tabut hukum Allah, dari antara kedua kerub itu; demikianlah Ia berfirman kepadanya.

Banyak orang ingin sekali mendengar suara Tuhan. Tapi tidak semua orang bisa menerima perkataan Tuhan. Bahkan sangat sedikit orang yang mau melakukan perintah Tuhan. Seringkali, ketika Tuhan bicara, perkataanNya mengejutkan, sulit dimengerti dan tidak masuk akal.

Ketika Tuhan berbicara pada bangsa Israel mengenai persembahan untuk pekerjaan di kemah pertemuan, jumlah dan nilainya sungguh mengagetkan. Kalau peristiwa ini terjadi sekarang, pasti ada banyak orang yang marah dan berkata : "Wong jaman sulit gini kok ngasih persembahan ke gereja banyak banget!" Ya, perkataan Tuhan memang di luar pikiran kita tapi kita harus percaya dan melakukannya.

Teman-teman, jangan hanya ingin dengar suara Tuhan melainkan harus percaya dan meresponinya.

Selamat hari Minggu. Selamat beribadah. Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 12 Februari 2016

Renungan 13 Februari 2016

Oleh Darah Yesus

Bilangan 5:2-3 (TB) 
"Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya semua orang yang sakit kusta, semua orang yang mengeluarkan lelehan, dan semua orang yang najis oleh mayat disuruh meninggalkan tempat perkemahan;
baik laki-laki maupun perempuan haruslah kausuruh pergi; ke luar tempat perkemahan haruslah mereka kausuruh pergi, supaya mereka jangan menajiskan tempat perkemahan di mana Aku diam di tengah-tengah mereka."

Kekudusan Tuhan tidak bisa bersatu dengan kecemaran dan kenajisan. Dengan pengertian ini artinya manusia yang berdosa tidak mungkin bisa bersekutu dengan Tuhan yang kudus. Manusia harus berdiri jauh-jauh dari dari Sang Pencipta. Apa jadinya jika manusia tidak punya Tuhan? KEBINASAAN & KEMATIAN KEKAL.

Tetapi kita sungguh bersyukur untuk darah Yesus. Oleh darah Yesus, pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib menebus kita dan menguduskan kita. Sekarang kita tidak perlu berdiri jauh-jauh, bahkan Tuhan tinggal di hati kita. Puji Tuhan!

Teman-teman, mari selalu bersyukur untuk darahNya yang berkuasa itu.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 11 Februari 2016

Renungan 12 Februari 2016

Tahu Tugasnya

Bilangan 4:4, 24 (TB) 
Pekerjaan jabatan orang Kehat di Kemah Pertemuan ialah mengurus barang-barang yang maha kudus.
Inilah tugas kaum-kaum Gerson dalam hal pekerjaan jabatan dan pengangkatan barang itu

Setiap orang percaya harus tahu tugasnya masing-masing. Banyak orang tidak menyelesaikan pekerjaannya karena tidak tahu apa tugasnya atau malas mengerjakan tugasnya. Mereka lebih suka mengkritik pekerjaan orang lain padahal pekerjaan mereka sendiri belum dimulai. Itu bukanlah sifat orang percaya.

Teman-teman, lebih baik kita menyelesaikan bagian kita dan mendapat upahnya daripada melirik pekerjaan orang lain dan hanya mendapat celaan. Mari selesaikan tugas yang diberikan kepadamu.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 10 Februari 2016

Renungan 11 Februari 2016

Menjadi Pemimpin & Mau Dipimpin

Bilangan 1:16 (TB) 
Itulah orang-orang yang dipilih dari umat itu, masing-masing sebagai pemimpin dari suku bapa leluhurnya; mereka inilah kepala-kepala pasukan Israel.

Sejak kita lahir baru, rencana Tuhan adalah kita menjadi kepala dan bukan menjadi ekor. Untuk menjadi kepala (memimpin), kita harus mau dipimpin, dibimbing, dituntun terlebih dahulu. Pada waktu seseorang menjalani proses dipimpin, karakternya sedang dibentuk. Setelah waktu proses ini berakhir maka akan muncul pemimpin yang punya karakter Kristus dan siap memimpin orang kepada Sang Pemimpin Agung yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Teman-teman, mari lewati setiap tangga proses dan jadilah pemimpin yang takut akan Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 09 Februari 2016

Renungan 10 Februari 2016

Membangun Hubungan & Mengikuti Perintah

Imamat 26:14-15 (TB) 
"Tetapi jikalau kamu tidak mendengarkan Daku, dan tidak melakukan segala perintah itu,
jikalau kamu menolak ketetapan-Ku dan hatimu muak mendengar peraturan-Ku, sehingga kamu tidak melakukan segala perintah-Ku dan kamu mengingkari perjanjian-Ku

Agama menyuguhkan berbagai macam aturan yang harus diikuti. Kenyataannya Tidak ada orang yang bisa melakukan semua aturan tersebut. Alkitab mengajarkan tentang membangun hubungan. Ketika manusia punya hubungan yang pribadi dengan Tuhan, sebenarnya manusia itu menerima kekuatan yang luar biasa untuk menjadi pelaku Firman. Tuhan tidak pernah menyuruh seseorang melakukan hukumNya tanpa memberi kemampuan. Oleh karena itu, mari kita membangun hubungan yang lebih baik dengan Tuhan supaya kita dimampukan melakukan perintahNya. Amin

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 08 Februari 2016

Renungan 09 Februari 2016

Tanda-tanda Kedatangan Tuhan Sedang Digenapi

Imamat 25:9 (TB) 
Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.

Kita tidak bisa pungkiri bahwa tanda-tanda kedatangan Tuhan mulai bermunculan. Banyak sekali peristiwa yang ditulis di dalam Firman Tuhan sedang terjadi. Apakah semua ini hanya kebetulan saja? Tidak sama sekali. Semuanya ini bukan untuk membuat kita takut tapi mengingatkan kita supaya kita selalu berjaga-jaga dan mempersiapkan diri menyongsong kedatanganNya. Jangan acuh tak acuh dengan semua peristiwa yang terjadi tapi mulailah berbenah diri dan selalu siaga. Sungguh, Tuhsn aegera datang menjemput mempelaiNya.

Teman-teman, jangan mau dininabobokkan dengan semua hal yang jasmani. Bersiaplah, nantikan kedatangan Sang Mempelai, Tuhan Yesus Kristus. Dia segera datang!

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 07 Februari 2016

Renungan 08 Februari 2016

Ingatlah Perjumpaanmu Dengan Tuhan

Imamat 23:5 (TB) 
Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN.

Banyak orang tidak lupa dengan hari ulang tahunnya. Tapi tidak semua orang ingat perjumpaannya dengan Tuhan pertama kali, pada saat mengundang Tuhan Yesus masuk dalam hidupnya dan mengalami kelahiran baru.

Paskah mengingatkan pengorbanan Kristus. Mengingat pengorbanan Kristus membuat kita lebih menyadari siapa kita di dalam Tuhan, bahwa bukan karena kebaikanku aku diselamatkan, tapi oleh karena kasihNya. Bahkan Tuhan Yesus datang kepada kita ketika kita masih berdosa.

Teman-teman, jangan pernah lupa ketika tahun demi tahun berganti, bukan umur jasmani saja yang bertambah tapi juga umur rohani. Kita harus semakin memahami korban Kristus bagi kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 06 Februari 2016

Renungan 07 Februari 2016

Dosa yang Tidak Kelihatan

Imamat 19:17 (TB) 
Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.

Kebencian yang tersimpan rapi di hati kita, terbungkus indah dengan pakaian mahal yang kita kenakan dan senyuman manis yang menghiasi bibir kita, adalah lebih berbahaya dari penyakit kanker yang mematikan tubuh kita. Memang kebencian di hati tidak ada orang yang tahu tapi kalau tidak segera dibereskan tidak akan membawa keuntungan apa-apa. Lebih baik menyimpan 1 kedamaian daripada 1000 kebencian.

Teman-teman, keluarkan kebencian dari dalam hatimu. Selesaikanlah masalahmu dan hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang.

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah Matius 5:9 (TB).

Selamat hari minggu dan selamat beribadah. Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 05 Februari 2016

Renungan 06 Februari 2016

Hanya 1 Yang Boleh Disembah

Imamat 17:7 (TB) 
Janganlah mereka mempersembahkan lagi korban mereka kepada jin-jin, sebab menyembah jin-jin itu adalah zinah. Itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi mereka turun-temurun.

Sebelum lahir baru kita adalah hamba dosa, budak setan. Setelah kita menerima Tuhan Yesus, kita adalah hamba Tuhan. Kita tidak bisa lagi melakukan kebiasaan lama dengan pergi kepada peramal, dukun, jin dan arwah nenek moyang. Kita tidak boleh menyembah 2 tuan. Oleh karena itu tetapkan hati dan fokuskan diri kepada Tuhan saja.

Teman-teman, seringkali Tuhan tidak menjawab kebutuhan kita instan. Tuhan melakukannya melalui proses. Tetapi jangan bergeser dari Tuhan. Di luar Tuhan, hidup kita tidak akan bahagia dan sejahtera.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 04 Februari 2016

Renungan 05 Februari 2016

Datanglah kepada Imam

Imamat 14:2 (TB) 
Inilah yang harus menjadi hukum tentang orang yang sakit kusta pada hari pentahirannya: ia harus dibawa kepada imam

Hari-hari ini banyak sekali virus penyakit baru yang bermunculan. Virus penyakit tidak pernah memandang usia. Siapa saja bisa diserangnya. Kadang-kadang penyakit yang sepertinya biasa bisa merenggut nyawa. Itu terjadi tidak hanya di desa tapi juga di kota yang sudah maju teknologi medisnya.

Tapi puji syukur kepada Tuhan karena Firman Tuhan mengajarkan untuk kita datang kepada imam. Siapakah imam itu? Imam itu adalah Yesus, Imam Besar Agung kita. Imam Besar inilah yang menentukan kesembuhan penyakit kita. Kalau Dia berkata : " SEMBUH!" maka kita pasti sembuh. Puji Tuhan. Tidak ada orang yang sakit, yang datang kepada Imam Besar Agung, yang tidak mengalami kesembuhan. Haleluya!

Teman-teman, mari kita selalu datang mendekat kepada Imam. Dia yang sanggup mengubah nasib hidup kita

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 03 Februari 2016

Renungan 04 Februari 2016

Jangan Bawa Api Asing

Imamat 10:1-2 (TB) 
Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.
Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN.

Banyak orang yang mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan dengan membawa api asing. Ada berbagai  macam api asing. Ada orang mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan dan menjadi hamba Tuhan dengan maksud mendapatkan banyak uang. Ada orang yang memberikan persembahan untuk mencari ketenaran. Ada orang yang banyak berbuat sosial supaya dia bisa terpilih menduduki jabatan yang tinggi. Semua itu adalah contoh api asing. Jangan bawa api asing kepada Tuhan supaya berkat tidak menjadi kutuk.

Teman-teman, lakukanlah Firman Tuhan dengan motivasi yang benar.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 02 Februari 2016

Renungan 03 Februari 2016

Korban Yang Berkenan

Imamat 6:9 (TB) 
"Perintahkanlah kepada Harun dan anak-anaknya: Inilah hukum tentang korban bakaran. Korban bakaran itu haruslah tinggal di atas perapian di atas mezbah semalam-malaman sampai pagi, dan api mezbah haruslah dipelihara menyala di atasnya.

Korban bagi Tuhan bukan sesuatu yang dilakukan asal-asalan. Korban itu seringkali menyakitkan buat daging kita tapi kalau kita mau melakukannya, kita harus punya kerelaan hati. Janganlah berkorban karena mengharapkan imbalan. Mari kita lakukan dengan ketulusan hati.

Teman-teman, itulah yang dilakukan oleh Tuhan Yesus kepada kita. Dia berkorban tanpa pamrih dan Dia lakukan untuk anda dan saya.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 02 Februari 2016

Jangan Lepas Kendali

Imamat 5:4 (TB) 
Atau apabila seseorang bersumpah teledor dengan bibirnya hendak berbuat yang buruk atau yang baik, sumpah apa pun juga yang diucapkan orang dengan teledor, tanpa menyadari hal itu, tetapi kemudian ia mengetahuinya, maka ia bersalah dalam salah satu perkara itu.

Penguasaan diri bukan hanya dalam dosa-dosa besar saja. Kita juga harus kendalikan perkataan kita sehari-hari. Ada orang berpikir kalau hanya sekedar ngomong aja kan tidak dosa. Semua dosa besar awalnya dari kerikil-kerikil dosa kecil yang tidak dikendalikan.

Teman-teman, jangan mau ditipu iblis. Jangan teledor dengan omongan kita. Kuasai diri dan jadilah tenang supaya kita bisa berdoa.

Tuhan Yesus memberkati.