Selasa, 13 Desember 2016

Renungan 14 Desember 2016

Mendukung Pelayanan Hamba Tuhan

Efesus 6:18-20 TB
dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,
yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.

Selama saya bepergian melayani, saya melihat tantangan yang dihadapi oleh hamba-hamba Tuhan. Mereka bukan melakukan dosa dan kena hukuman, tapi demi mengabarkan Injil mereka mengalami banyak aniaya. Gereja Tuhan, apa yang mesti kita buat? Kita harus terus mendukung hamba-hamba Tuhan, baik yang di kota, di desa dan pedalaman-pedalaman. Ada berbagai macam bentuk dukungan yang bisa kita kontribusikan. Ada yang namanya Doa, Dana dan  Daya.

Doa
Mendoakan hamba-hamba Tuhan sangatlah penting. Lewat doa yang kita naikkan, kita sedang membangun kekuatan rohani bagi para hamba Tuhan.

Dana
Semua pelayanan membutuhkan dana yang sangat besar. Selain doa, kita bisa memdukung dengan dana. Ada orang-orang yang tidak bisa pergi pelayanan misi karena mereka bekerja. Namun ketika mereka memberikan uang mereka untuk mendukung pelayanan hamba-hamba Tuhan, sebenarnya mereka juga ikut ambil bagian dalam pelayanan tersebut.

Daya
Sekalipun tidak sering, kita pun bisa ikut terjun dalam pelayanan misi dan penginjilan.  Kita ikut bahu-membahu bersama para hamba Tuhan. Kita bisa turut merasakan apa yang mereka alami. Para hamba Tuhan pun akan merasakan kekuatan yang luar biasa ketika ada orang-orang yang mau ikut ambil bagian dalam pelayanan bersama mereka.

Teman'teman, kita semua bisa melakukan ini. Inilah tugas Gereja Tuhan. Mari kita jadi bagian dari tubuh Kristus yang saling mendukung melalui bagian kita masing-masing.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 13 Desember 2016

Jangan Ikuti Kegelapan

Efesus 5:11 TB
Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.

Ada 2 Kerajaan yang mengitari semua orang, Kerajaan itu adalah Kerajaan Terang dan Kerajaan Kegelapan. Kita tidak bisa keluar masuk ke dalam 2 Kerajaan ini. Kita harus memilih salah satu di antaranya.

Bagaimana mengetahui seseorang ada dalam kerajaan yang mana?
Dari perkataan dan perbuatannya.
Kehidupan kita menunjukkan kita tinggal di kerajaan yang mana. Kalau kita sudah ada dalam Kerajaan Terang, jangan mencoba melakukan perbuatan kegelapan. Tetaplah tinggal dalam Kerajaan Terang.

Teman-teman, memang sangat mudah melakukan perbuatan kegelapan. Tetapi tetaplah hidup dalam Kerajaan Terang, hidup yang menggambarkan kehidupan Kristus yang sejati.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 11 Desember 2016

Lihat Raportmu Sendiri

Galatia 6:4 TB
Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain.

Sebentar lagi anak-anak yang masih sekolah akan menerima raport dan bahkan ada yang sudah menerima raport. Dalam raport itu mereka bisa melihat hasil nilai yang bisa jadi kebanggaan dan evaluasi mereka. Ada suka dan duka melihat nilai masing-masing. Tapi hasil nilai raport itu bisa menjadi pendorong untuk para murid lebih tekun belajar.

Kita juga sering menerima raport rohani dari Tuhan. Raport yang kita terima itu harus jadi evaluasi buat kita untuk memperbaiki diri. Tujuan kita adalah semakin serupa dengan Tuhan. Jangan pernah mau menjadi siapapun juga. Cerminan kita adalah Tuhan Yesus.

Teman-teman, berapa nilai raport rohani kalian? Lihat dan periksa baik-baik. Jangan pernah menilai raport orang lain.

Selamat hari Minggu. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 10 Desember 2016

Tetap Setia

Galatia 4:8-9 TB
Dahulu, ketika kamu tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah.
Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?

Kesadaran kita akan kebaikan Tuhan menumbuhkan rasa cinta kita yang bertambah-tambah kepadaNya. Tetapi masalah-masalah sulit yang kita hadapi kadang kala membuat mata kita melirik kepada tuhan yang palsu yang katanya bisa segera menyelesaikan persoalan kita. Di situlah kesetiaan kita kepada Tuhan diuji. Tuhan sungguh setia, sayalah yang tidak setia. Kualitas kesetiaan diukur dengan yang namanya waktu. Semakin lama kita jadi Kristen, apakah kita tambah setia dengan Tuhan?

Kalau anda membandingkan Tuhan dengan uang, jabatan, pasangan, dan semua yang ada di dunia, kesetiaan anda dengan Tuhan pasti luntur. Tuhan adalah Tuhan. Dia diatas segalanya. Selalu ingat kebaikanNya dan cintai Dia lebih dari apapun juga.

Teman-teman,  lebih mendekatlah kepada Tuhan dalam segala keadaan dan jadilah setia.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 09 Desember 2016

Kemampuan Dari Tuhan

Galatia 2:8 BIMK
Sebab Allah yang memberikan kepada Petrus kemampuan untuk menjadi rasul orang Yahudi, memberikan juga kepada saya kemampuan untuk menjadi rasul orang bukan Yahudi.

Untuk bisa melakukan sesuatu, kita perlu punya 2 hal ini : Kemauan dan Kemampuan.
Kemauan adalah kehendak kita sendiri. Kemampuan adalah dari Tuhan. Setiap orang punya kemampuan. Tetapi untuk mendapatkan hasil yang maksimal tidak bisa menggunakan kemampuan sendiri. Perlu ada kemampuan yang dari Tuhan.

Paulus adalah orang yang cerdas. Sekalipun demikian, dia tidak pernah menggunakan kemampuannya sendiri untuk menyelesaikan tanggung jawab yang Tuhan embankan.

Sebagai anak Tuhan kita harus hati-hati, seringkali kita terjebak melakukan sesuatu hal yang kecil dengan menggunakan kemampuan sendiri. Seringkali kita lupa, Tidak berdoa dulu dan minta pertolongan Tuhan. Sungguh, kita harus hati-hati!

Teman-teman, mari kita terus berharap dan mengandalkan Tuhan. Mintalah kekuatanNya. Dia yang selalu memampukan kita menyelesaikan bagian kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 08 Desember 2016

Menganggap Diri Hebat

2 Korintus 10:12 BIMK
Tentu saja kami tidak berani membandingkan atau menempatkan diri kami sederajat dengan orang-orang yang menganggap dirinya tinggi. Alangkah bodohnya mereka! Mereka membuat ukuran sendiri dan menilai diri sendiri dengan ukuran itu.

Siapa dapat mengukur langit dengan bumi? Sulit sekal! Demikian dengan manusia. Seringkali seseorang diukur dengan prestasi, uang, kekayaan, dan banyak lagi.

Paulus mengingatkan jemaat di Korintus dan kita semua hari ini. Janganlah kita menganggap diri kita

Lebih hebat
Lebih kuat
Lebih kaya
Lebih pintar
Lebih tahu

daripada orang lain.

Jangan pernah menaruh ukuran terhadap orang lain.

Kita harus berkata : "Saya bukan siapa-siapa. Tuhan Yesus adalah segala-galanya."

Teman-teman, kita adalah tubuh Kristus yang saling membutuhkan. Mari kita membangun kerjasama yang baik satu dengan yang lain.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 07 Desember 2016

Pelayanan Seorang Hamba

2 Korintus 6:4b (TB) 
Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah

Jaman dahulu seorang hamba tidak punya hak sama sekali. Hamba harus melakukan perintah tuannya sekalipun resikonya adalah kehilangan nyawanya. Mereka begitu mengerti apa arti "hamba" dan dapat dilihat dari ketaatannya.

Hari ini pemahaman tentang seorang hamba sudah sangat berubah, apalagi hamba Tuhan.
Mereka minta dihormati.
Namanya tidak disebut di mimbar marah-marah.
Kalau pelayanan minta fasilitas ini dan itu.
Tidak dapat ucapan terima kasih, tidak mau pelayanan lagi.
Tidak punya yang namanya pengorbanan sama sekali.

Itukah hamba Tuhan?

Paulus berkata : Dalam segala hal, dia menunjukkan bahwa dia adalah seorang hamba.

Di rumah, di kantor, di gereja, di mana saja, kita adalah hamba. Hambanya siapa? Hambanya Tuhan Yesus.

Teman-teman, miliki karakter seorang hamba, hamba yang dikenan oleh Tuannya.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 04 Desember 2016

Renungan 05 Desember 2016

Terima Dulu Baru Memberi

2 Korintus 1:3-4 TB
Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan,
yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.

Banyak orang tahu tentang memberi. Tapi tidak banyak orang mengerti soal memberi. Kita tidak bisa memberi tanpa terlebih dulu menerima. Terima dulu dari Tuhan maka bisa memberi pada orang lain.

Untuk bisa menerima dari Tuhan, kita perlu belajar duduk di kaki Tuhan dan mendengarkan instruksiNya. Duduk di kaki Tuhan berarti mengesampingkan semua aktivitas dan hanya berdua dengan Tuhan. Berdua dengan Tuhan itu sangat penting. Momen ini bisa kita pakai untuk menyerahkan semua rencana kita, curhat, bersyafaat untuk orang lain, membaca dan merenungkan Firman, mendengarkan suaraNya dan banyak lagi yang lain. Waktu seperti ini harus kita miliki tiap hari.

Teman-teman, engkau tidak bisa memberi apa yang engkau tidak punya. Jadilah penerima yang baik dan berilah dengan murah hati.

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 03 Desember 2016

Renungan 04 Desember 2016

Menjadi Dewasa

1 Korintus 13:11 BIMK
Pada waktu saya masih anak kecil, saya berbicara seperti anak kecil, saya berperasaan seperti anak kecil dan saya berpikir seperti anak kecil. Sekarang saya sudah dewasa, kelakuan saya yang kekanak-kanakan sudah saya buang.

Pernahkah anda melihat anak-anak anda yang berebut mainan? Saya pun pernah. Itulah anak-anak. Sifat mereka menunjukkan siapa mereka. Setelah beranjak dewasa sifat mereka harus berubah. Umurnya 25 tahun, sifatnya tidak bisa seperti anak umur 6 tahun.

Tetapi banyak orang di gereja, yang labelnya Kristen, sifatnya tidak menunjukkan kedewasaan. Orang Kristen dituntun kedewasaannya.

Kedewasaan rohani terlihat dari karakternya, bukan dari banyaknya karunia.
Kedewasaan rohani bukan karena jabatan yang dimiliki.
Kedewasaan rohani bukan soal banyaknya uang.
Kedewasaan rohani bisa terlihat waktu seseorang menghadapi masalah dan menyelesaikannya.

Teman-teman, mari cek hidup kita, apakah sifat dan perilaku kita masih seperti anak-anak? Kalau anda mau dewasa, tinggalkan sifat dan perilaku anak-anak.

Selamat hari minggu. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 03 Desember 2016

Hirarki Dalam Tuhan

1 Korintus 11:3 TB
Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.

Keluarga adalah miniatur Surga di bumi. Keluarga pertama di dunia ini adalah ciptaan Tuhan. Tapi sungguh disayangkan hari-hari ini banyak keluarga sudah tercerai-berai. Keluarga sudah tidak tahu susunannya lagi.

Sering terjadi, suami tidak lagi menjadi imam yang benar, tidak jadi contoh yang baik buat istri dan anak-anak. Ada istri yang mencoba jadi kepala, suami dan anak-anak harus tunduk padanya. Anak-anak juga sangat memberontak terhadap orang tua karena orang tua tidak menunjukkan perhatian terhadap mereka. Hirarki dalam kekuarga sudah rusak.

Hirarki yang benar dalam keluarga membangun perlindungan yang kuat dari serangan si jahat. Bila hirarki dalam keluarga tersusun dengan rapi dan berfungsi dengan baik akan memancarkan sinar kemulian Kristus.

Teman-teman, mari kita perhatikan keluarga kita masing-masing. Jadikan keluarga Surga di bumi ini.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungsn 02 Desember 2016

Bahaya Percabulan

1 Korintus 6:15 TB
Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!

Percabulan adalah dosa. Setan begitu jahat merusak manusia dengan dosa ini. Bahkan banyak anak-anak Tuhan jatuh dalam dosa yang mengerikan ini. Dosa percabulan adalah dosa yang dikendalikan roh jahat. Bagaimana roh percabulan ini bisa masuk dalam hidup kita? Melalui mata dan telinga kita. Apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar harus dijaga baik-baik.

Orang yang dikuasai roh percabulan selalu memikirkan hal yang kotor. Roh cabul mengikatnya dengan sangat kuat. Orang itu harus dilepaskan.

Teman-teman, sebagai anggota tubuh Kristus, kita adalah kudus. Oleh karena itu jangan berikan diri kita kepada percabulan. Persembahkan diri kita kepada Tuhan dan dipakai untuk kemuliaanNya.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 30 November 2016

Jangan Ada Perselisihan

1 Korintus 1:11 TB
Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloë tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu.

Perselisihan itu terjadi karena :
1. Tidak ada kepercayaan.
2. Tidak ada keterbukaan.
3. Tidak ada penyelesaian masalah.

Ketiga hal di atas adalah beberapa pemicu yang menimbulkan perselisihan. Perselisihan menunjukkan tidak adanya kasih. Kalau kita berkata : "Saya adalah anggota tubuh Kristus", perhatian terhadap anggota tubuh yang lain harus kelihatan. Menjaga hubungan satu dengan yang  lain menolong kita menghindari perselisihan.

Teman-teman, jauhilah perselisihan. Hiduplah dalam kasih. Perselisihan hanya membawa keruntuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 29 November 2016

Bekerja Keras Dalam Pelayanan

Roma 16:11-12b TB
Salam kepada Trifena dan Trifosa, yang bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan.

Membanting tulang seringkali kita dengar di telinga. Sebenarnya apa sih artinya membanting tulang itu? Membanting tulang artinya adalah bekerja keras dengan tidak mengenal lelah.

Trifena dan Trifosa, 2 orang pahlawan iman yang patut diacungi jempol. Mereka adalah orang-orang yang memberikan hidupnya untuk bekerja di ladang Tuhan. Mereka bekerja membanting tulang dalam pekerjaan Tuhan, melayani dengan serius, tidak setengah-setengah.

Ini adalah pelajaran buat kita yang melayani Tuhan. Melayani Tuhan harus serius, tidak setengah hati. Keseriusan kita membawa hasil yang maksimal.

Teman-teman, jangan lelah bekerja di ladang Tuhan. Ladang Tuhan adalah marketplace kita masing-masing.

Tuhan Yesus memberkati..

Renungan 27 November 2016

Tidak Bisa Gagal

Roma 9:6a TB
Akan tetapi firman Allah tidak mungkin gagal

Kegagalan pernah dialami semua orang dan bisa terjadi pada siapa saja. Apalagi hari-hari terakhir ini kesulitan bermunculan di mana-mana, membuat lebih banyak lagi orang yang gagal.

Tetapi tidak dengan Firman Tuhan. Perkataan Tuhan tidak pernah gagal. Dari Kejadian sampai Wahyu, yang Tuhan ucapkan tidak ada yang gugur. Apa yang keluar dari mulutNya pasti jadi.

Mengulang kembali perkataan Tuhan untuk hidup kita masing-masing bukanlah hal yang sia-sia. Ketekunan kita mengucapkan Firman Tuhan akan menghasilkan buah yang bisa dinikmati semua orang. Ketekunan kita mengucapkan Firman Tuhan akan membalikkan keadaan.

Teman-teman, peganglah Firman Tuhan karena Firman Tuhan tidak bisa gsgal.

Selamat hari Minggu. Tuhan Yesus memberkati.