Kamis, 29 September 2016

Renungan 30 September 2016

Menguatkan Hati

Zakharia 8:9 TB
Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Kuatkanlah hatimu, hai orang-orang yang selama ini telah mendengar firman ini, yang diucapkan para nabi, sejak dasar rumah TUHAN semesta alam diletakkan, untuk mendirikan Bait Suci itu.

Bob Butler kehiiangan kedua kakinya pada tahun 1965 akibat ledakan ranjau di Vietnam. Ia kembali ke negerinya sebagai pahiawan perang. Dua puluh tahun kemudian ia sekali iagi membuktikan kepahlawanan yang murni berasal dari lubuk hatinya.

Butler sedang bekerja di garasi rumahnya di sebuah kota kecil di Arizona pada suatu Hari daiam musim panas ketika ia mendengar jeritan seorang wanita dari saiah satu rumah tetangganya. Ia menggelindingkan kursi rodanya ke rumah ini, tetapi semak-semak yang tinggi di rumah itu tidak memungkinkan kursi rodanya mencapai pintu beiakang. Maka veteran itu keluar dari kursinya Dan merangkak tanpa peduli debu Dan semak yang harus dilewatinya.

“Aku harus sampai ke sana,” ucapnya daiam hati. “Tak peduli bagaimanapun sulitnya.”

Ketika Butler tiba di rumah itu, ia tahu bahwa jeritan itu datang dari arah koiam. Di sana seorang anak perempuan berusia kira-kira tiga tahun sedang terbenam di daiamnya. Anak itu iahir tanpa lengan, sehingga ketika ia jatuh ke daiam koiam ia tidak dapat berenang. Sang ibu hanya bisa berdiri mematung sambil menangisi putri kecilnya. Butler iangsung menceburkan diri Dan menyeiam ke daiam dasar koiam ialu membawanya naik. Wajah anak bernama Stephanie itu sudah membiru, denyut nadinya tidak terasa Dan ia tidak benapas.

Butler segera berusaha meiakukan pernafasan buatan untuk menghidupkannya kembali sementara ibunya menghubungi pemadam kebakaran meialui telepon. Ia diberitahu bahwa petugas kesehatan kebetuian sedang bertugas di tempat iain. Dengan putus ASA, ia terisak-isak sambil memeluk pundak Butler.

Sementara terus meiakukan pernafasan buatan, Butler dengan tenang meyakinkan sang ibu bahwa Stephanie akan seiamat. “Jangan cemas,” katanya. “Saya menjadi tangannya untuk keluar dari koiam itu. Ia akan baik-baik saja. Sekarang saya akan menjadi paru-parunya. Biia bersama-sama Kita pasti bisa.”

Beberapa saat kemudian anak kecil itu muiai terbatuk-batuk, sadar kembali Dan muiai menangis. Ketika mereka saling berpelukan Dan bergembira bersama-sama, sang ibu bertanya kepada Butler tentang bagaimana IA yakin bahwa anaknya akan seiamat.

“Ketika kaki saya remuk terkena ledakan di Vietnam, saya sedang sendirian di sebuah iadang,” ceritanya kepada perempuan itu. “Tidak Ada orang iain di sekitar situ yang bisa menolong kecuali seorang gadis Vietnam yang masih kecil. Sambil berjuang menyeretnya ke desa, gadis itu berbisik daiam bahasa Inggris patah-patah, “Tidak apa-apa. Anda akan hidup. Saya akan menjadi kaki Anda. Bersama-sama Kita pasti bisa.”

“Ini kesempatan bagi saya untuk membalas yang pernah saya terima,” katanya kepada ibu Stephanie.

Perkataan kita bisa menguatkan hati orang yang mengalami penderitaan. Ketika hati menjadi kuat, pikiran dan perasaan menjadi tenang, dan jalan keluar pasti ada.

Teman-teman, jadilah suara yang sedang dinanti-nantikan setiap orang yang menghadapi masalah.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 28 September 2016

Renungan 29 September 2016

Belajar Dari Pendahulu

Zakharia 1:4 TB
Janganlah kamu seperti nenek moyangmu yang kepadanya para nabi yang dahulu telah menyerukan, demikian: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Berbaliklah dari tingkah lakumu yang buruk dan dari perbuatanmu yang jahat! Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau menghiraukan Aku, demikianlah firman TUHAN.

"Jangan pernah jatuh dalam lubang yang sama!" Itulah peringatan baik yang harus selalu kita ingat.

Mengapa ada orang-orang yang mengalami kejatuhan yang sama dengan generasi yang sebelumnya?
Karena mereka tidak pernah mau belajar.

Kita harus bisa belajar dari kehidupan orang lain, khususnya dari mereka yang sudah pernah melewati masalah-masalah seperti yang kita hadapi.

Semakin banyak kita memperhatikan, semakin kita lebih jelas untuk tidak jatuh di lubang yang sama.

1 Korintus 10:11 TB
Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.

Teman-teman, jangan abaikan contoh-contoh soal kehidupan yang ditunjukkan di depan mata kita. Perhatikan sungguh-sungguh dan jadilah bijaksana.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 27 September 2016

Renungan 28 September 2016

Membangun Manusia Rohani

Hagai 1:4 TB 
Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?

Warren Buffet adalah seorang milyarder top dunia yang sangat terkenal. Dengan modal uang yang sangat kecil, dia membangun bisnis yang luar biasa. Banyak orang terkagum-kagum dengan kekayaannya hari ini. Tapi tidak banyak orang yang tahu bagaimana pergulatannya selama 29 tahun dalam membangun kerajaan bisnisnya.

Demikian juga dengan manusia rohani kita. Ada banyak perjuangan yang harus kita hadapi dalam membangun manusia rohani kita ini.

Ada kalanya harus berkorban begitu besar.
Kadang-kadang buat banyak kekeliruan.
Ada saat-saat beroleh kemenangan yang luar biasa.
Pernah juga mau menyerah saja.

Tapi ketika kita terus maju, terus membangun

Muncullah manusia rohani itu.

Membangun manusia rohani bisa dikatakan tidak mudah. Tetapi kalau kita lebih cenderung membangun manusia jasmani daripada manusia rohani, kita hanya membangun yang sementara saja. Mari kita lebih banyak membangun manusia rohani.

Teman-teman, jangan pernah berhenti membangun. Bangunlah kekuatan manusia rohmu.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 27 September 2016

Kehilangan Sukacita

Habakuk 3:17-18 TB
Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,
namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.

Sukacita adalah harta yang sangat bernilai. Harta ini tidak bisa dibeli dengan apa pun yang ada di dunia ini.

Orang yang punya rumah besar belum tentu punya sukacita.

Orang yang punya uang banyak belum menjamin dia punya sukacita.

Orang yang punya jabatan tinggi tidak membuktikan dia punya sukacita.

Ketenaran dan kepopuleran tidak memberikan sukacita.

Kepandaian seseorang tidak menunjukkan orang itu punya sukacita

BAHKAN

Agama PUN tidak mengalirkan sukacita

KARENA

Sukacita sejati tidak datang dari dunia

dan bukan milik dunia ini.

Sukacita yang sesungguhnya bisa diperoleh dari Tuhan yang empunya sukacita.

Teman-teman, janganlah kehilangan sukacita. Hilangnya sukacita mendatangkan kesedihan dan penderitaan yang mendalam.

Ingatlah kata rasul Paulus

Sekali lagi kukatakan : Bersukacitalah!

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 25 September 2016

Renungan 26 September 2016

Ingatlah Apa Yang Sudah DilakukanNya

Mikha 6:3a TB
Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu?

Yang tidak boleh kita lupakan adalah kebaikanNya. Anda bisa saja lupa dengan pertolongan manusia, tetapi jangan pernah lupa dengan pertolongan Tuhan. Terlalu banyak hal baik yang Tuhan sudah lakukan dalam hidup kita yang tidak pernah bisa kita balas dengan perbuatan baik kita. Oleh karena itu itu jangan pernah berhenti berkata : "Terima kasih Tuhan". Dia sungguh sangat mengasihi anda dan saya.

Ingat kasihNya
Ingat kebaikanNya
Dan anugrahNya s'lamatkanku
S'bab kasihNya setinggi langit
Kasih setia Allah pada kita
Besar kasih Allah pada kita

Teman-teman, semakin banyak kita mengingat kebaikan Tuhan, semakin cinta kita kepadaNya.

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 24 September 2016

Renungan 25 September 2016

UANG

Mikha 3:11 TB
Para kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan para imamnya memberi pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena uang, padahal mereka bersandar kepada TUHAN dengan berkata: "Bukankah TUHAN ada di tengah-tengah kita! Tidak akan datang malapetaka menimpa kita!"

UANG

Diperlukan semua orang.
Orang bekerja untuk mendapatkannya

Tetapi jangan dikuasai uang

Jangan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya
Jangan menggunakan hal yang kudus untuk mendapatkannya
Jangan tukarkan kehidupan yang benar untuknya

Bila memiliki uang
Gunakan untuk memuliakan nama Tuhan
Pakailah untuk menolong yang membutuhkan
Cukupkan untuk kebutuhanmu dan keluarga

Teman-teman, jadilah pengelola uang dan bukan pemilik uang. Jadilah orang yang bertanggung jawab terhadap Si Pemilik uang

Selamat hari Minggu. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 24 September 2016

Tugas Besar Atau Tugas Kecil?

Yunus 1:1-3 TB
Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
"Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.

"Saya mau melakukan kehendak Tuhan!"
Itu yang sering dikatakan banyak orang Kristen. Tetapi ketika Tuhan memberikan tugas yang kecil, yang sangat sederhana, yang tidak dilihat orang, yang tidak pernah dapat tepuk tangan dari orang banyak, tidak ada ucapan "terima kasih", tidak ada imbalan apa-apa, dan bahkan dihina oleh orang banyak, biasanya banyak orang Kristen tidak mau melakukannya. Tapi kalau sebaliknya, ketika diberi tugas besar, dilihat oleh banyak orang, dimasukkan televisi, dapat uang jutaan rupiah, diacungi jempol ribuan orang, kebanyakan orang Kristen berkata : "Saya mau!"
Orang yang mana yang dianggap besar di mata Tuhan? Tuhan melihat ketaatan kita melakukan tugas kecil atau besar. Ketika kita melakukan semua tugas yang Tuhan perintahkan tanpa pilih-pilih, kita sedang melakukan kehendak Tuhan.

Teman-teman, jadilah besar dengan melakukan tugas yang Tuhan berikan. Jadilah besar karena mentaati Tuhan yang besar.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 22 September 2016

Renungan 23 September 2016

Terima Koreksi

Amos 7:11-12 TB
Sebab beginilah dikatakan Amos: Yerobeam akan mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan."
Lalu berkatalah Amazia kepada Amos: "Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana!

Banyak orang yang suka dipuji, dihargai, dihormati, apalagi disanjung tinggi. Tetapi sangat sedikit orang yang mau dikoreksi dan ditegur untuk suatu kebaikan. Suara koreksi dan teguran seringkali dimatikan dari hidup sebagian besar orang, apalagi kalau datang berulang kali. Dalam banyak pengalaman hidup, seringkali kasih Tuhan datang dalam bentuk teguran. Kenapa begitu? Karena Dia mau kita bertobat dari dosa-dosa kita dan kembali kepadaNya.

Teman-teman, jangan pernah abaikan suara yang mengoreksi hidup kita, apalagi mematikannya. Cobalah mendengarkan teguran yang membangun hidupmu. Jangan keraskan hatimu. Teguran yang mendidik adalah jalan kehidupan, jalan kemenangan, dan jalan keberhasilan.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 21 September 2016

Renungan 22 September 2016

Bukan Karena Siapa Anda & Apa Pekerjaan Anda

Amos 1:1 TB
Perkataan yang dinyatakan kepada Amos, salah seorang peternak domba dari Tekoa, tentang Israel pada zaman Uzia, raja Yehuda, dan dalam zaman Yerobeam, anak Yoas, raja Israel, dua tahun sebelum gempa bumi.

Smith Wigglesworth adalah seorang yang tidak berpendidikan tinggi. Dia adalah seorang tukang ledeng. Dia tidak bisa membaca dan menulis. Setelah menikah, istrinya yang mengajarinya. Tetapi sejarah membuktikan bahwa dia adalah seorang alat Tuhan yang luar biasa. Pelayanannya membawa dampak yang besar bagi dunia ini.

Alkitab mencatat seorang  yang bernama Amos. Dia adalah salah seorang gembala domba, orang biasa, tetapi Tuhan memakai dia menjadi nabi bagi bangsa.
Tuhan mau memakai setiap kita menjadi perpanjangan tanganNya. Masalahnya bukan soal siapa atau apa pekerjaan kita. Yang Tuhan cari adalah kita menyediakan diri untuk dipakai olehNya.

Teman-teman, apakah engkau mau memberikan dirimu menjadi bejanaNya? Bersiaplah, Tuhan sedang menunggu kita semua.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 19 September 2016

Renungan 20 September 2016

Diangkat Tinggi

Hosea 13:5-6 TB
Akulah yang mengenal engkau di padang gurun, di tanah yang gersang.
Ketika mereka makan rumput, maka mereka kenyang; setelah mereka kenyang, maka hati mereka meninggi; itulah sebabnya mereka melupakan Aku.

Ada satu kesulitan yang tidak mudah diatasi oleh sebagian besar orang percaya. Apa itu? Ketika mereka mulai diangkat tinggi. Ketika kehidupan masih biasa-biasa saja, mereka giat sekali mencari Tuhan. Tetapi ketika mulai naik, semua tercukupi, tidak pernah berpikir lagi soal yang rohani. Sebenarnya Tuhan mau memberkati rohani dan jasmani. Dan biasanya dari alam rohani masuk ke alam jasmani, dari dalam keluar.

Teman-teman, kalau anda diberkati secara rohani, berkat jasmani pasti juga datang. Setelah diberkati secara jasmani, jangan turunkan standard kerohanian, terus cari Tuhan, tetap bertumbuh rohani.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 18 September 2016

Renungan 19 September 2016

Jangan Berpura-Pura

Hosea 6:3 TB
Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."

Untuk berbuat jahat seorang anak tidak perlu diajar. Untuk berbuat baik seorang anak harus dididik. Untuk bersungguh-sungguh mencari Tuhan kita pun harus juga berlatih. Kesungguhan melibatkan hati tetapi kepura-puraan hanya menunjukkan yang kelihatan dengan mata jasmani saja.

Tuhan Yesus berkata :

Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku
(Matius 15:8 TB)

Suara bisa terdengar tapi siapa yang bisa tahu isi hati orang? Jangan hidup dalam kepura-puraan. Mari kita lebih serius lagi.

Teman-teman, untuk sementara waktu kita bisa bermain di dunia ini, tetapi akhir dari semuanya adalah kehidupan kekal atau kematian kekal. Bersungguh-sungguhlah dengan Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 18 September 2016

Pelayanan Malaikat

Daniel 9:23 TB
Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman, maka aku datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi. Jadi camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu!

Percayakah anda bahwa malaikat itu ada? Percayakah anda bahwa malaikat diberi tugas oleh Tuhan untuk menolong kita? Ketika Tuhan memerintahkan kita melakukan sesuatu, Dia tidak hanya sekedar menyuruh. Dia akan mengirimkan malaikatNya untuk membantu kita.

Daniel adalah orang yang melakukan kehendak Tuhan. Karena ketaatannya, dia dimasukkan ke dalam gua singa. Tetapi Tuhan tidak membiarkan dia mati dimakan singa. Malaikat datang mengatupkan mulut singa dan menyelamatkannya.

Teman-teman, kita tidak pernah sendiri. Setiap orang percaya diberikan malaikat yang bertugas melayani. Terpujilah Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 16 September 2016

Renungan 17 September 2016

Siapa Yang Bisa?

Daniel 6:21 BIMK
Sesampainya di sana, berserulah ia dengan suara cemas, "Daniel, hamba Allah yang hidup! Apakah Allahmu yang kausembah dengan setia itu telah sanggup menyelamatkan engkau dari singa-singa itu?"

Kesulitan yang dihadapi tiap orang tidak sama. Buat si A, masalah yang dihadapinya sudah sangat berat. Buat si B, masalah di A adalah persoalan kecil, masalahnya yang lebih berat. Banyak orang selalu menganggap masalahnya seperti tidak ada jalan keluar lagi. Tetapi bagi orang yang setia kepada Tuhan tidak ada jalan buntu.

Daniel adalah orang yang sungguh-sungguh setia kepada Tuhan. Dia tidak pernah meninggalkan kebiasaan ibadahnya sekalipun harus dibayar dengan nyawanya. Karena kesetiaannya itu, apa yang tidak bisa dia lakukan, Tuhan yang disembahnya yang melakukan. Sungguh tokoh iman yang patut diteladani.

Teman-teman, bagaimana dengan anda dan saya? Seberapa setia kita kepada Tuhan? Inilah waktunya kita lebih setia lagi dengan Tuhan. Hanya Tuhan yang bisa menyelamatkan kita semua.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 15 September 2016

Renungan 16 September 2016

Berdoa Dalam Kesepakatan

Daniel 2:17-18 TB
Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya,
dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.

Semua masalah bisa diselesaikan dengan doa. Kalau kita berdoa pasti ada solusi.

Alkitab menceritakan masalah yang dihadapi oleh Daniel dan teman-temannya. Mereka terancam hukuman mati karena tidak ada yang bisa memberitahukan mimpi raja dan artinya. Apa yang dilakukan Daniel? Dia mengajak teman-temannya berdoa, berdoa dalam kesatuan. Doa bersama dalam kesatuan, dalam kesepakatan, membawa dampak yang sungguh ajaib.

Penting sekali bagi keluarga-keluarga Kristen untuk bisa berdoa bersama dalam kesepakatan. Kesatuan dalam doa menghindarkan perpecahan dalam keluarga. Kesatuam dalam keluarga menghasilkan kekuatan dalam gereja. Gereja yang kuat membawa kebangunan rohani bagi bangsa.

Teman-teman, jangan pernah remehkan doa, apalagi doa yang dinaikkan dalam kesepakatan.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 14 September 2016

Renungan 15 September 2016

Tidak Bisa Instant

Yehezkiel 47:3-5 TB
Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.
Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.
Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.

Kemajuan yang baik harus dialami setiap orang. Kalau hari ini mengerti sedikit, besok harus mengerti lebih banyak.
Banyak orang juga ingin mengalami kemajuan rohani. Tetapi kemajuan rohani tidak bisa terjadi dalam satu malam. Jika seseorang mau maju, dia harus berani ambil satu langkah ke depan. Semua ada harga yang harus dibayar.

Alkitab menggambarkan kerohanian yang semakin naik, dari pergelangan kaki sampai menutupi kepala. Tetapi itu tidak terjadi satu kali, harus diukur 4 X 1000 hasta. Ini menunjukkan bahwa kemajuan rohani adalah step by step (langkah demi langkah).

Teman-teman, semua yang instan tidak membuat seseorang jadi tangguh. Perlu ada yang namanya pembentukan karakter. Karakter yang semakin serupa dengan Kristus terjadi dalam penempaan setiap hari.

Tuhan Yesus nemberkati.

Senin, 12 September 2016

Renungan 13 September 2016

Ukuran Rohani

Yehezkiel 40:3 TB
Ke sanalah aku dibawa-Nya. Dan lihat, ada seorang yang kelihatan seperti tembaga dan di tangannya ada tali lenan beserta tongkat pengukur; dan ia berdiri di pintu gerbang.

Hidup kekristenan kita seperti sebuah perjalanan. Semakin jauh kita menjalani kehidupan rohani, sudah semestinya kita menjauhi jalan dunia ini. Kalau anda pergi dari Surabaya ke Jakarta, semakin dekat dengan kota Jakarta, semakin jauhlah anda dari kota Surabaya.
Mari kita mengukur hidup kekristenan kita, berapa lama kita jadi orang Kristen? Semakin jauhkah kita dari kehidupan yang keduniawian? Apakah kita semakin serupa dengan Kristus? Kalau kita sudah 5 tahun atau lebih jadi orang percaya tapi selalu tidak percaya dengan Firman Tuhan, langkah kita belum jauh dari dunia. Kalau kita sudah cukup lama jadi orang Kristen tapi masih suka iri hati, kita sama gelapnya dengan orang dunia. Ukurlah kerohanianmu dan mulailah berubah.

Teman-teman, seberapa jauh engkau berjalan meninggalkan hal-hal yang duniawi, semakin kelihatan jelas gambar Tuhan Yesus dalan hidupmu.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 11 September 2016

Renungan 12 September 2016

Tetap Berjaga-jaga

Yehezkiel 38:14-15 TB
Sebab itu, bernubuatlah, hai anak manusia dan katakanlah kepada Gog: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Ketika umat-Ku Israel sedang diam dengan aman tenteram, pada waktu itulah engkau akan bergerak
dan datang dari tempatmu dari utara sekali, engkau dengan banyak bangsa yang menyertai engkau, mereka semuanya mengendarai kuda, suatu kumpulan yang besar dan suatu pasukan yang kuat.

Keadaan dunia tidak semakin baik. Mungkinkah perang dunia ketiga akan terjadi? Alkitab banyak memberitahukan akan terjadinya perang besar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ketika orang berkata : "Aman, damai!", ketika sepertinya segala sesuatu terasa baik-baik saja, pada waktu itu kita harus lebih berjaga-jaga. Terus siap siaga dan banyak berdoa, itulah yang seharusnya lebih banyak dilakukan oleh gereja Tuhan. Jangan lengah. Segala sesuatu terjadi dengan tiba-tiba.

Teman-teman, supaya tidak kehujanan, payung disiapkan. Persiapkan dirimu. Waktu hampir tiba.

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 10 September 2016

Renungan 11 September 2016

Cinta Tuhan - Benci Dosa

Yehezkiel 36:31 TB
Dan kamu akan teringat-ingat kepada kelakuanmu yang jahat dan perbuatan-perbuatanmu yang tidak baik dan kamu akan merasa mual melihat dirimu sendiri karena kesalahan-kesalahanmu dan perbuatan-perbuatanmu yang keji.

Api dan air tidak bisa bersatu. Salah satu dari mereka harus pergi. Demikian juga dengan Tuhan dan dosa. Musuh Tuhan bukan dosa. Tidak ada yang bisa menandingi Tuhan. Tetapi Tuhan benci dosa. Kalau seseorang berkata : "Aku cinta Tuhan" tapi tidak benci dosa-dosanya, sebenarnya dia tidak cinta Tuhan. Dia berkata dusta dengan mulutnya. Dalam hidup ini perkara rohani dan dosa tidak bisa berkumpul bersama. Salah satu dari mereka harus menyingkir dari hidup anda dan saya.

Teman-teman, sudah waktunya kita berdiri teguh di satu sisi. Tidak bisa satu kaki di Rumah Tuhan dan kaki yang lain di lumpur dosa. Tetapkan hati dan langkahkan kedua kaki masuk kepada Kebenaran.

Happy Sunday. Have a blessed day. God bless you.

Jumat, 09 September 2016

Renungan 10 September 2016

Semakin Dipercaya, Semakin Bertanggungjawab

Yehezkiel 34:1-2 TB
Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
"Hai anak manusia, bernubuatlah melawan gembala-gembala Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka, kepada gembala-gembala itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu?

Ada orang-orang yang diberikan kepercayaan yang luar biasa oleh Tuhan. Mereka menduduki jabatan dan posisi yang tinggi. Itu baik sekali. Tetapi semakin besar kepercayaan yang Tuhan beri, dibutuhkan tanggung jawab yang tidak ringan yang harus dikerjakan dengan sepenuh hati. Tuhan tidak pernah asal-asalan memberikan kepercayaan kepada seseorang. Dia mengenal orang yang Dia beri kepercayaan itu. Dia tidak pernah salah pilih. Tetapi masalahnya adalah setelah orang yang diberi kepercayaan itu semakin besar pengaruhnya, dia mulai tidak konsisten lagi dengan tanggung jawab yang sedang dipikulnya. Kepercayaan dan tanggung jawab harus berjalan bersama dan tidak berat sebelah.

Teman-teman, ingatlah baik-baik, semua yang dipercayakan kepada kita akan kita pertanggungjawabkan di hadapanNya. Dia akan membuat perhitungan dengan masing-masing kita secara pribadi.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 08 September 2016

Renungan 09 September 2016

Pahlawan Iman

Yehezkiel 32:27 TB
Mereka tidak dibaringkan bersama pahlawan-pahlawan yang mati rebah pada zaman dahulu, yang turun ke dunia orang mati bersama segala senjata perangnya dan yang pedang-pedangnya ditaruh orang di bawah kepalanya serta perisai-perisainya terletak di atas tulang-tulangnya; sebab ketakutan terhadap pahlawan-pahlawan itu meliputi dunia orang-orang hidup.

Negara kita pernah mengalami peperangan yang begitu lama. Banyak orang yang tidak pernah sempat disebut namanya berguguran sebagai pahlawan. Mereka tidak mendapatkan hadiah apapun sekalipun mereka adalah pejuang yang tangguh. Mereka adalah pembela bangsa.

Alkitab juga menuliskan sederetan nama pahlawan yang mati karena mempertahankan iman mereka kepada Tuhan Yesus. Daftar nama pahlawan-pahlawan iman ini masih belum berhenti dicatat sampai hari ini. Anda yang membaca renungan ini juga adalah pahlawan iman. Sekalipun nama kita tidak terkenal di dunia ini tetapi jika kita mempertahankan iman kita sampai garis akhir, nama kita dicatat di Surga.

Teman-teman, mari kita hidup sebagai seorang pahlawan. Berikan contoh yang baik bagi saudara-saudari yang baru mendaftar masuk menjadi pejuang-pejuang Kristus.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 07 September 2016

Renungan 08 September 2016

Kalau Lucifer Tidak Sombong

Yehezkiel 28:2 TB
Karena engkau menjadi tinggi hati, dan berkata: Aku adalah Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan.

Pada awalnya Lucifer adalah malaikat yang sangat dipercaya oleh Tuhan. Posisinya sangat tinggi dan dia adalah gambar dari kesempurnaan (Yeh 28:12). Dia adalah makhluk ciptaan yang kelakuannya sempurna (ay 15, BMIK). Tapi apa yang terjadi dengan dia hari ini? Dia melanggar hukum Allah. Dialah yang pertama menghuni Neraka. Kesombongannya yang mau menjadi Allah nenurunkannya dari Surga menuju neraka.
Kalau saja Lucifer tidak sombong, tidak mencoba mengangkat diri menjadi Tuhan, kemungkinan besar dialah malaikat yang paling dipercaya melakukan tugas-tugas besar oleh Tuhan.

Pelajaran dari Lucifer ini adalah peringatan yang baik bagi kita :

MENJADI BESAR BUKAN DIMULAI DARI KETINGGIAN HATI. MENJADI BESAR DIAWALI DENGAN KERENDAHAN HATI

Amsal 16:18 BIMK 
Kesombongan mengakibatkan kehancuran; keangkuhan mengakibatkan keruntuhan.

Teman-teman, alamilah kebesaran sebelum terlambat. Mulailah mengalaminya dengan cara yang benar, bukan dengan cara yang keliru yang menggiring kepada kebinasaan.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 06 September 2016

Renungan 07 September 2016

Awal Dan Akhir

Yehezkiel 26:21 TB
Aku menentukan bagimu akhir hidupmu yang mendahsyatkan dan engkau tidak terjumpa lagi. Engkau dicari orang, tetapi tidak ditemui lagi untuk selama-lamanya, demikianlah firman Tuhan ALLAH."

Setiap orang punya awal dan akhir - kelahiran dan kematian. Tidak ada orang yang tahu kapan seseorang mengawali (lahir) dan mengakhiri (mati). Oleh karena itu janganlah pernah takut dengan cerita manusia. Sebagian dari kita mungkin pernah mendengar berita tentang kematian seseorang yang tragis dan hal itu membuat kita takut lalu berkata : "Kematianku juga begitu nanti!" Jangan pernah percaya bisikan setan. Dia hanya pembohong besar. Hidup mati kita ada di tangan Tuhan. Kalau hidup dan mati ada di tangan Tuhan berarti semuanya ada di tangan Tuhan. Singkirkan semua kekuatiran!

Teman-teman, mari kita serahkan diri kita kepadaNya. Dia akan bertindak menuntun setiap langkah hidup kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 05 September 2016

Renungan 05 September 2016

PEMULIHAN

Yehezkiel 16:53 TB
"Tetapi Aku akan memulihkan keadaan mereka, baik keadaan Sodom bersama anak-anaknya perempuan maupun keadaan Samaria bersama anak-anaknya perempuan, dan juga Aku akan memulihkan keadaanmu di tengah-tengah mereka

Kalau kita mau tahu betapa besar cinta Tuhan kepada kita, renungkan PEMULIHAN yang Tuhan kerjakan dalam diri kita

Kesembuhan dari sakit-penyakit
Dibebaskan dari kemiskinan
Dilepaskan dari jerat hutang
Dipersatukan kembali hidup nikahnya
Dibebaskan dari ikatan narkoba
Diberi usaha dan pekerjaan yang baik
Dimerdekakan dari kuasa setan
Dan masih banyak lagi

Semua itu adalah bukti cintaNya kepada kita. Tuhan mengasihi anda dan Tuhan mengasihi saya. Pemulihan bisa kita alami karena Tuhan mengasihi kita semua.

Teman-teman, jangan meragukan cintaNya. Jangan pernah sia-siakan pemulihan yang Dia kerjakan atas hidup kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 06 September 2016

Hidup Kudus

Yehezkiel 22:8 TB
Engkau memandang ringan terhadap hal-hal yang kudus bagi-Ku

Kekudusan bukanlah bicara tentang sederetan daftar kata "boleh" atau "tidak boleh".
Kekudusan bukanlah sekumpulan pertanyaan tentang "apakah perbuatan ini dosa?" atau "apakah itu tidak dosa?"
Kekudusan bukanlah sekedar penampilan fisik belaka.

Ketika hubungan anda dan saya terjalin baik dengan Tuhan
Ketika anda dan saya sungguh-sungguh mencintai Tuhan

Kekudusan tidak menjadi beban dan membingungkan lagi.

Karena Tuhan sendiri yang menuntun dan menguduskan, bukan dengan kekuatan dan kehebatan kita.

Teman-teman, mari kita terus mendekat dan melekat kepadaNya.

Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 02 September 2016

Renungan 03 September 2016

Perlindungan Tuhan

Yehezkiel 9:6 TB
Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!" Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci.

Tahukah anda bahwa setiap anak Tuhan yang ada dalam perlindungan Tuhan diberi tanda. Tanda ini tidak kelihatan dalam alam natural tapi dalam alam rohani terlihat. Setan tahu siapa orang-orang yang tidak bisa dijamahnya melalui tanda yang Tuhan berikan ini.

Apakah syarat untuk menerima tanda perlindungan Tuhan ini?
Tanda ini tidak diberikan kepada mereka yang setiap hari ke gereja
Tanda ini tidak diberikan kepada mereka yang jadwal pelayanannya padat sekali.
Tanda ini tidak diberikan kepada mereka yang terdaftar sebagai pejabat gereja.

Tanda ini diberikan kepada :
1. Orang yang sudah lahir baru dan penuh dengan Roh Kudus.
2. Orang yang mencintai Tuhan dengan sepenuh hati.

Tuhan sangat rindu melindungi anak-anakNya. Dia tidak mau membiarkan anak-anakNya celaka

Yesaya 31:5 TB
Seperti burung yang berkepak-kepak melindungi sarangnya, demikianlah TUHAN semesta alam akan melindungi Yerusalem, ya, melindungi dan menyelamatkannya, memeliharanya dan menjauhkan celaka.

Teman-teman, apakah engkau punya tanda perlindungan Tuhan? Mari kita tetap ada di bawah naunganNya setiap hari.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 01 September 2016

Renungan 02 September 2016

Siapa Yang Mau Jadi Perantara?

Yehezkiel 7:15 TB
Pedang ada di luar kota, sampar dan kelaparan ada di dalam. Barangsiapa yang di luar kota akan mati karena pedang, dan barangsiapa yang di dalam kota akan binasa oleh kelaparan dan sampar.

Kalau kita perhatikan hari-hari ini malapetaka demi malapetaka datang bertubi-tubi. Bencana alam, penyakit menular yang ganas, kelaparan dan ada banyak lagi malapetaka yang membawa maut. Kenapa malapetaka-malapetaka ini terjadi? Karena dosa manusia yang terus bertambah. Banyak orang menyalahkan Tuhan atas semua kejadian ini. Sebenarnya Tuhan tidak mau semua itu terjadi. Tapi karena pelanggaran manusialah bencana-bencana ini tidak bisa dihindari lagi. Melihat semua ini apakah gereja Tuhan hanya diam saja? Tidak, gereja Tuhan harus jadi perantara. Gereja Tuhan harus bersyafaat bagi jiwa-jiwa yang sedang menuju kepada kebinasaan. Doa mengubah segalanya. Doa mengubah hati orang berdosa. Doa membalikkan arah jalan hidup manusia, dari Neraka menuju Surga.

Teman-teman, inilah saatnya untuk kita berdoa lebih banyak dari yang pernah kita lakukan.

Tuhan Yesus memberkati.