Senin, 30 November 2015

Renungan 01 Desember 2015

Roma 10:13 (TB)  Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.

Dunia ini sudah tidak aman. Kekacauan ada di mana-mana. Bom bunuh diri ada di mana-mana. Ancaman teroris begitu mengerikan. Penyakit yang jahat bermunculan di seluruh dunia. Sungguh sangat menakutkan. Tetapi Tuhan memberikan janji yang luar biasa yang diberikan kepada yang percaya. Nama Tuhan adalah perlindungan yang kuat. Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Nama Tuhan itu adalah Tuhan Yesus Kristus.

Teman-teman, mari kita serukan nama Tuhan Yesus Kristus. Alami keamanan dan ketenangan dalam namaNya.

Tuhan Yesus nrmberkati.

Minggu, 29 November 2015

Renungan 30 November 2015

Roma 8:5 (TB) 
Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Hidup menurut Roh dan hidup menurut daging adalah dua hal yang sangat bertolak belakang. Tidak mungkin orang berkata : "Saya dipimpin Roh Kudus" tetapi terus hidup dalam perzinahan. Orang bisa berkata : "Saya melihat Tuhan" tetapi kalau mencuri jalan terus, dia sedang membohongi dirinya sendiri, dia tidak melihat Tuhan.
Bagaimana kita hidup menurut Roh? Pikirkan hal-hal yang dari Roh. Jangan berpikiran cabul, jangan memikirkan kejahatan. Kalau pikiran kita sedang memikirkan yang jahat, yang negatif, tawan pikiran itu, bawa kepada Kristus dan fokuslah pada Firman Tuhan. Kita harus  berlatih memikirkan hal-hal yang dari Roh. Puji Tuhan.

Teman-teman, mari kita terus belajar hidup menurut Roh dan meninggalkan perbuatan-perbuatan daging.

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 28 November 2015

Renungan 29 November 2015

Roma 4:20 (TB) 
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah

Janji Tuhan YA dan AMIN. Tidak ada janji Tuhan yang tidak digenapi. Semuanya pasti terlaksana. Seringkali yang menjadi penghalang tergenapinya janji Tuhan bukan dari pihak Tuhan, tetapi dari pihak kita. Kebimbangan, ketidakpercayaan dan keraguan masuk ke dalam hati kita sedikit demi sedikit. Pada akhirnya, kita tidak menerima apa yang seharusnya jadi milik kita.

Abraham punya banyak kesempatan untuk tidak mempercayai janji Tuhan karena keadaannya, keadaan istrinya dan perkataan negatif orang-orang di sekitarnya. Tetapi dia menyingkirkan semua rintangan itu. Dia memilih untuk percaya, setiap hari merenungkan dan memperkatakan Firman Tuhan, dan selalu bersyukur memuliakan Tuhan. Abraham memperoleh janji Tuhan untuk mendapatkan anak.

Teman-teman, mari singkirkan semua yang menghalangi kita meraih janji Tuhan. Tuhan tidak pernah melupakan janjiNya kepada kita.

Selamat hari minggu. Selamat beribadah. Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 27 November 2015

Renungan 28 November 2015

Roma 1:12 (TB) 
yaitu, supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh iman kita bersama, baik oleh imanmu maupun oleh imanku.

Iman kita masing-masing bisa memberikan penghiburan dan kekuatan. Bagaimana caranya? Setiap anak Tuhan pasti punya pengalaman iman bersama Tuhan. Pengalaman iman ini adalah kesaksian hidup yang kita alami. Ketika pengalaman iman ini dibagikan, baik lewat sosial media atau berbicara langsung kepada seseorang, akan membangkitkan pengharapan yang baru kepada Tuhan.

Paulus sangat dikuatkan dengan pengalaman iman jemaat Tuhan di Roma. Sekalipun Paulus adalah seorang rasul namun dia pun sangat rindu mendengarkan kesaksian hidup orang lain. Mengapa? Karena semakin menguatkan iman percayanya kepada Tuhan.

Teman-teman, tidak selamanya kita kuat. Ada saat di mana kita perlu disemangati oleh orang lain. Mari kita saling menguatkan iman satu dengan yang lain.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 26 November 2015

Renungan 27 November 2015

Kisah Para Rasul 27:11 (TB) 
Tetapi perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda dari pada kepada perkataan Paulus.

Dunia ini menawarkan banyak sekali nasehat yang tidak jelas. Bahkan ada nasehat-nasehat yang sungguh sangat menyesatkan yang ujungnya membawa kebinasaan.

Paulus dan semua orang yang ada dalam kapal itu sedang menghadapi bahaya karena mengamuknya laut dan sangat tidak bersahabat. Paulus mencoba memberikan nasehat untuk menghindarkan mereka semua dari bahaya ini. Tapi karena Paulus dianggap tidak tahu-menahu soal laut, maka orang-orang itu lebih percaya kepada nakhkoda dan jurumudi kapal.

Banyak orang lebih percaya kepada pikiran mereka sendiri, pengalaman mereka, dan nasehat orang lain daripada Firman Tuhan. Mereka beranggapan bahwa Firman Tuhan sudah kuno dan tidak mungkin bisa menyelesaikan masalah mereka. Sebagai orang percaya, biarkan Firman Tuhan jadi kompas hidup kita.

Teman-teman, jangan pernah abaikan nasehat Firman Tuhan. Tuliskan Firman Tuhan dalam loh hatimu. Lakukan Firman Tuhan yang menjadi kekuatanmu.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 25 November 2015

Renungan 26 November 2015

Kisah Para Rasul 26:18a (TB)  untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah,

Musuh yang kita hadapi bukan manusia yang kelihatan. Musuh yang kita hadapi adalah roh jahat, kerajaan kegelapan yang tidak terlihat dengan mata jasmani. Setan dan tentaranya membutakan mata milyaran jiwa supaya mereka tidak bisa melihat terang Injil. Tuhan memberikan kuasa kepada anak-anakNya untuk membuka mata orang-orang yang buta. Dengan doa, dengan perkataan kesaksian kita, kita melepaskan jiwa-jiwa dari kebutaan rohani. Mereka harus kembali kepada Tuhan.

Teman-teman, di waktu yang terakhir ini mujizat Tuhan semakin luar biasa. Mari pakai kuasa dan otoritas yang sudah Tuhan berikan.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 24 November 2015

Renungan 25 November 2015

Kisah Para Rasul 22:30 (TB) 
Namun kepala pasukan itu ingin mengetahui dengan teliti apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus. Karena itu pada keesokan harinya ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara dan memerintahkan, supaya imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul. Lalu ia membawa Paulus dari markas dan menghadapkannya kepada mereka.

Hidup ini harus menjadi pengaruh yang baik, bukan dipengaruhi yang jahat. Roh Kudus diberikan untuk mempengaruhi hidup anda dan saya. Dulu kita dipengaruhi oleh kerajaan kegelapan dan sekarang dipengaruhi oleh Kerajaan Terang. Karena kita sudah dipenuhi dengan hal yang baik, kita juga harus mempengaruhi orang di sekitar kita dengan semua yang baik.

Teman-teman, mari kita jadi pengaruh yang membuat orang lain ingin melakukan kebaikan. Ciptakan suasana yang damai dengan pengaruh yang positif.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 23 November 2015

Renungan 24 November 2015

Kisah Para Rasul 20:1-2 (TB) 
Setelah reda keributan itu, Paulus memanggil murid-murid dan menguatkan hati mereka. Dan sesudah minta diri, ia berangkat ke Makedonia.
Ia menjelajah daerah itu dan dengan banyak nasihat menguatkan hati saudara-saudara di situ. Lalu tibalah ia di tanah Yunani.

Ke mana pun kita pergi, perlu sekali gereja Tuhan saling menguatkan. Tantangan yang kita hadapi di akhir jaman ini tidaklah mudah. Kalau di antara saudara seiman saja selalu saling menjatuhkan, bagaimana gereja Tuhan bisa melakukan kehendak Allah.

Ke mana pun Paulus pergi, dia selalu menguatkan murid-murid Tuhan. Itupun harus jadi tindakan hidup semua anak Tuhan.

Teman-teman, kuatkanlsh tubuh Kristus. Mari kita bangun Kerajaan Allah bersama-sama.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 22 November 2015

Renungan 23 November 2015

Kisah Para Rasul 17:10-11 (TB) 
Tetapi pada malam itu juga segera saudara-saudara di situ menyuruh Paulus dan Silas berangkat ke Berea. Setibanya di situ pergilah mereka ke rumah ibadat orang Yahudi.
Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.

Apakah anda cinta Tuhan? Ya, saya percaya semua yang membaca renungan ini cinta Tuhan.
Tetapi apakah anda cinta Firman Tuhan? Seharusnya kalau anda berkata bahwa anda cinta Tuhan, anda pasti juga cinta Firman Tuhan.
Alkitab memberikan contoh dari jemaat yang cinta Firman Tuhan, yaitu Jemaat Berea.

Mari kita perhatikan ciri-ciri orang yang cinta Firman dari jemaat Berea :

1. Mereka punya haus dan lapar akan Firman Tuhan

they received the message [of salvation through faith in the Christ] with great eagerness (Acts 17:11, AMP)

Mereka menerima pesan (keselamatan melalui iman dalam Kristus) dengan hasrat yang besar

2. Mereka mencari rhema Firman Tuhan setiap hari

setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci (Kisah 17:11)

3. Mereka menjadi pelaku Firman Tuhan

Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika (Kisah 17:11)

Apakah anda melakukan 3 perkara ini? Kalau anda cinta Firman Tuhan, anda juga akan melakukannya.

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 21 November 2015

Renungan 22 November 2015

Kisah Para Rasul 16:6-7 (TB) 
Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia.
Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.

Dalam segala perkara yang kita lakukan, penting sekali untuk kita dipimpin oleh Roh Kudus. Setelah kita menjadi orang percaya ketergantungan kita kepada Tuhan harus semakin kuat.

Paulus dan Silas tidak sembarangan pergi menginjil. Memang benar bahwa Tuhan memberikan mandat untuk memberitakan Injil ke selutuh dunia tetapi mereka selalu minta pimpinan Roh Kudus ke mana mereka harus pergi setiap harinya. Bila Roh Kudus tidak mengizinkan atau mencegah, mereka tidak melakukannya.

Teman-teman, Tuhan lebih tahu kapan waktu yang terbaik. Sekalipun yang kita mau lakukan itu sesuatu yang baik tetapi mari kita selalu mengikuti tuntunanNya.

Happy Sunday. God bless you.

Jumat, 20 November 2015

Renungan 21 November 2015

Kisah Para Rasul 12:4-5 (TB) 
Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak. 
Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.

Persoalan pasti dihadapi setiap orang. Bahkan ketika anda menjadi seorang yang sangat rohani dan selalu berbuat baik tidak membuat anda bebas dari masalah. Petrus mengalaminya. Dia dimasukkan penjara bukan karena kejahatannya, dia masuk penjara karena melakukan kebenaran. Tantangan yang dihadapi Petrus memang tidak mudah tetapi Petrus semakin teguh berdiri. Mengapa? Karena banyak orang yang mendoakannya. Doa mendatangkan mujizat. Doa membuat kita bisa melewati berbagai macam masalah dan persoalan.

Teman-teman, mari kita belajar saling nenguatkan satu sama lain dengan saling mendoakan. Berdoa, berdoa, dan berdoa membawa kemuliaan dan hadiratNya memenuhi bumi, negara, kota, keluarga, dan hidup kita. Mari kita terus berdoa.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 19 November 2015

Renungan 20 November 2015

Kisah Para Rasul 9:3 (TB) 
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.

Sejak awal penciptaan, yang berinisiatif untuk bersekutu dengan Tuhan, bukanlah manusia. Tuhanlah yang berkeinginan menciptakan manusia untuk kesenanganNya. Bahkan ketika Adam, manusia pertama jatuh dalam dosa, yang berinisiatif berjumpa dengan manusia adalah Tuhan. Tuhan sangat mengasihi manusia. Ketika Tuhan mendatangi Saulus, Saulus menyadari bahwa dia adalah orang berdosa. Dia bertobat. Dia merespon dengan sangat baik. Dia mengalami pemulihan yang luar biasa.

Teman-teman, Tuhan juga sangat rindu menjumpai kita. Dia mencintai kita. Bersukacitalah menyambut Tuhan. Dia tidak pernah mengecewakan kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 18 November 2015

Renungan 19 November 2015

Kisah Para Rasul 7:35 (TB) 
Musa ini, yang telah mereka tolak, dengan mengatakan: Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim? — Musa ini juga telah diutus oleh Allah sebagai pemimpin dan penyelamat oleh malaikat, yang telah menampakkan diri kepadanya di semak duri itu.

Semua orang punya panggilan Tuhan dalam hidup mereka. Panggilan Tuhan harus dijawab. Untuk menjawab panggilan Tuhan tidak bisa dengan cara kedagingan kita. Untuk menjawab panggilanNya, Tuhan punya caraNya sendiri. Bagaimana saya menjawab panggilan Tuhan dengan cara Tuhan? Harus ada kematian diri sendiri.

Musa adalah seorang yang mendapat panggilan Tuhan. Dia tahu bahwa Tuhan memanggilnya untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan. Tetapi pada awalnya dia mau menjawab panggilan Tuhan dengan caranya sendiri. Kedagingannya belum mati. Dia belum menyerah total kepada Tuhan. Apa yang terjadi? Dia gagal menjawab panggilan Tuhan. Dia lari ke tanah Midian. 40 tahun kemudian, Tuhan memanggilnya kembali. Kali ini dia menjawab panggilan Tuhan bukan dengan caranya sendiri tetapi dengan cara Tuhan. Selama 40 tahun itu Musa sudah belajar menyerahkan hidupnya kepada Tuhan dan mati terhadap diri sendiri.

Teman-teman, mari kita belajar memberikan hidup kita total kepada Tuhan supaya kita bisa masuk dalam destiny yang Tuhan sudah tetapkan.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 17 November 2015

Renungan 18 November 2015

Kisah Para Rasul 3:4-5 (TB) 
Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami." Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.

Tidak semua orang mengalami kelumpuhan jasmani. Tapi ada banyak orang yang mengalami kelumpuhan rohani. Satu hal yang harus dibangun oleh orang yang menderita kelumpuhan adalah pengharapan. Banyak orang lumpuh, baik secara jasmani maupun rohani, punya pengharapan yang keliru, yaitu berharap kepada manusia.

Petrus dan Yohanes menunjukkan pada seorang yang lumpuh sejak lahirnya untuk berharap kepada Tuhan, bukan pada manusia. Orang lumpuh itu akhirnya mengalami kesembuhan.

Pengharapan kepada Tuhan harus menjadi kebiasaan kita sehari-hari. Ketika pandangan kita diarahkan kepada Tuhan, kita punya pengharapan yang tak terkalahkan, pengharapan yang pasti dan kemenangan besar.

Teman-teman, mari kita selalu berharap kepada Tuhan Yesus Kristus. Dia tidak pernah mengecewakan kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 16 November 2015

Renungan 17 November 2015

Kisah Para Rasul 1:17 (TB) 
Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini.

Satu perkara yang harus kita ingat baik-baik adalah : Jangan keluar dari panggilan dan pelayanan yang Tuhan sudah tetapkan. Ada orang-orang yang dulunya berapi-api bagi Tuhan, tiba-tiba meninggalkan Tuhan karena harta, tahta dan wanita. Ada orang-orang yang dulunya adalah alat Tuhan yang sangat luar biasa, tiba-tiba meninggalkan imannya karena tipu daya kekayaan dan keinginan dunia ini. Hari-hari ini banyak hamba Tuhan tidak fokus lagi dengan jiwa-jiwa, tetapi hanya sibuk memperkaya diri.

Yudas Iskariot adalah contoh seorang murid Tuhan yang sangat cocok menjadi pelajaran bagi kita. Dia adalah orang yang diurapi, penuh karunia, melakukan banyak mujizat, kaya dengan Firman Tuhan, tapi sungguh menyedihkan akhir hidupnya. Bukan lagi seorang rasul Kristus, menjual Yesus, mengkhianati Yesus, mati bunuh diri. Itulah yang dilakukan murid Tuhan ini. Dia bukan teladan yang baik.

Teman-teman, jangan menjadi seperti Yudas Iskariot. Jadilah seperti Yesus. Tuhan Yesus adalah contoh yang terbaik.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 15 November 2015

Renungan 16 November 2015

Yohanes 19:30 (TB) 
"Sudah selesai."

Itulah yang Yesus katakan setelah Dia menyelesaikan aemua pekerjaanNya di bumi. Semuanya genap. Apapun pergumulan anda dan saya, apapun persoalan kita, sudah diselesaikan oleh Tuhan Yesus di atas kayu salib. Apa yang harus kita lakukan untuk menerima berkat dari yang sudah Yesus selesaikan di atas kayu salib? Percayalah kepada Tuhan sepenuhnya. Apa yang tidak bisa kita kerjakan, Dia sudah selesaikan. Puji Tuhan.

Teman-teman, semua sudah diselesaikan oleh Yesus. Mari kita bersyukur dan tetap percaya kepadaNya.

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 14 November 2015

Renungan 15 November 2015

Yohanes 17:4 (TB) 
Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.

Ada tugas yang harus kita selesaikan. Tuhan adalah Bos kita. Dia memberikan tugas pada setiap hamba-hambaNya. Siapakah hamba-hambaNya? Anda dan saya adalah hamba-hamba Tuhan. Tugas kita sebagai hamba Tuhan memang tidak sama satu dengan yang lain tetapi bagian kita adalah menyelesaikan tugas masing-masing. Seringkali tugas seorang hamba tidak selesai karena hamba itu tidak fokus kepada tugas yang diberikan kepadanya. Dia selalu melihat tugas hamba yang lain, bahkan ikut campur dalam pekerjaan hamba yang lain itu. Ketika waktu yang ditetapkan berakhir, tugasnya tidak selesai dan yang lebih menyedihkan lagi adalah bahwa hamba itu belum memulainya.

Teman-teman, mari kita menyelesaikan bagian kita sambil menunggu kedatangan Tuhan kita. Tuhan akan sangat senang ketika melihat pekerjaan yang diembankan kepada hamba-hambaNya genap dan tuntas.

Selamat hari Minggu. Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 13 November 2015

Renungan 14 November 2015

Yohanes 13:1b (TB) 
Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.

Kasih manusia itu ada batasnya. Makanya kita mendengar ada orang tua yang rela menjual anaknya, bahkan membunuhnya. Tetapi kasih Bapa terhadap anak-anakNya tidak dibatasi oleh apapun. Kasih Tuhan kepada kita itu kekal. Dia tidak mau melihat kita mengalami penderitaan kekal selama-lamanya. Makanya Tuhan Yesus mau jadi manusia, menderita sengsara, mati di atas kayu salib, menebus semua dosa kita, supaya kita yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal. Luar biasa.

Teman-teman, jangan pernah batasi kasih Tuhan dengan pikiran kita sendiri. Mari kita tinggal di dalam kasihNya dan semakin mengenal pribadiNya.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 12 November 2015

Renungan 13 November 2015

Yohanes 10:4 (TB) 
Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Tuhan adalah Gembala dan kita adalah domba-dombaNya. Sebagai domba, kita harus mengenali suara Gembala. Bagaimana kita bisa mengenali suara Gembala? Firman Tuhan adalah suara Gembala. Untuk bisa mengenali suara Gembala, kita harus bersekutu dengan Firman setiap hari. Bersekutu dengan Firman artinya menbaca Alkitab, merenungkan Firman, mengijinkan Firman mengkoreksi hati dan hidup kita, dan lakukan Firman.

Teman-teman, apakah kalian sudah bersekutu dengan Firman Tuhan pagi ini? Jangan hanya lakukan 1 minggu 1 kali. Lakukan setiap hari. Kita akan mengalami Tuhan menjadi Gembala yang menuntun kita sebagai domba-dombaNya.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 11 November 2015

Renungan 12 November 2015

Yohanes 8:11 (TB) 
"Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Tuhan kita adalah Tuhan yang mengampuni. Dosa yang merah seperti kirmizi akan menjadi putih seperti salju. Setelah diampuni, apa yang harus dilakukan? Jangan berbuat dosa lagi. Makanya perlu sekali kita berdoa : "Tuhan, tolong saya untuk tidak berbuat dosa lagi." Pertobatan bukan hanya soal mengakui dosa tapi juga hidup dalam kebenaran Firman Tuhan. Haleluya!

Teman-teman, Roh Kudus diberikan sebagai Penolong. Kita pasti bisa hidup dalam kebenaran oleh pertolongan Roh Kudus.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 10 November 2015

Renungan 11 November 2015

Yohanes 5:6 (TB) 
Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"

Tuhan tidak pernah hanya melihat penampilan fisik tapi juga melihat hati kita. Dia tahu apa yang jadi kerinduan hati kita. Manusia bisa tertipu tapi Tuhan tidak bisa ditipu.

Di dekat kolam Betesda itu ada banyak orang sakit yang perlu kesembuhan. Tapi ada 1 orang yang sudah 38 tahun punya kerinduan hati yang sangat dalam untuk mengalami kesembuhan. Tuhan Yesus tahu hal itu. Dia menjawab kerinduan hatinya.

Teman-teman, Tuhan mengenal diri kita secara pribadi, bukan dari kata orang. Oleh karena itu, apapun yang jadi doa kita, yang keluar dari hati kita, itu tidak pernah sia-sia.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 09 November 2015

Renungan 10 November 2015

Yohanes 3:36 (TB) 
Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."

Percaya dan taat adalah 2 hal yang tidak pernah bisa dipisahkan. Kepercayaan dan ketaatan itu seperti uang logam yang punya 2 sisi. Kalau anda percaya, anda harus taat. Kalau anda berani taat harus disertai dengan percaya. Janganlah kita hanya mempercayai Firman Tuhan, kita harus juga mentaati (melakukan) Firman Tuhan. Haleluya.

Teman-teman, pagi ini mari kita berkomitmen kepada Tuhan untuk percaya dan bertindak dalam ketaatan.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 08 November 2015

Renungan 09 November 2015

Yohanes 1:34 (TB) 
Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.

Orang yang mengenal Tuhan adalah orang yang tak tergoyahkan. Yohanes Pembaptis menghadapi banyak aniaya, cercaan, hinaan, dan tantangan dari banyak orang. Tetapi dia tidak pernah berhenti melakukan bagiannya dan dia sungguh-sungguh tahu siapakah Yesus. Dia tidak pernah takut menghadapi apapun. Sungguh luar biasa.

Pengenalan kita akan Tuhan membuat kita menjadi kuat menghadapi apapun. Mengenal Tuhan adalah dasar yang teguh dan memberikan kekuatan yang baru. Mengenal Tuhan memampukan kita menyelesaikan panggilan hidup kita.

Teman-teman, kekristenan bukanlah sebuah agama. Kekristenan adalah hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Oleh karena itu mari bangun hubungan yang lebih karib denganNya.

Tuhan Yesus mrmberkati.

Sabtu, 07 November 2015

Renungan 08 November 2015

Lukas 24:32 (TB) 
Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"

Apakah yang membuat hati kita berkobar-kobar? Hal-hal materi yang kita dapatkan membuat hati kita berkobar? Itu biasa. Semua orang juga mengalami itu. Yang luar biasa adalah pada saat hati kita berkobar ketika menerima Firman Tuhan. Kalau hati anda sudah mulai tidak excited ketika Firman Tuhan datang dalam hidup anda, itu tandanya kerohanian anda sedang tidak sehat.

Teman-teman, mari kita cek hati kita masing-masing. Jangan biarkan kerohanian kita sakit. Biarkan hati kita selalu berkobar-kobar oleh Firman Tuhan.

Selamat hari Minggu. Selamat beribadah. Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 06 November 2015

Renungan 07 November 2015

Lukas 20:37-38 (TB) 
Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.
Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.

Apakah anda percaya adanya kebangkitan? Mungkin kita semua percaya ketika Tuhan Yesus datang kedua kali akan ada kebangkitan orang mati. Amin. Saya juga percaya akan hal itu. Tapi kita juga harus tahu dan percaya bahwa Tuhan sanggup membangkitkan kita yang sakit hari ini. Ekonomi kita yang hancur bisa diangkat kembali. Hubungan keluarga yang rusak bisa dipulihkan lagi. Apa pun situasi kita yang mati, Tuhan bisa hidupkan lagi. Terima dengan iman. Kita punya Tuhan yang hidup, bukan Tuhan yang mati.

Pagi ini, mari kita datang pada Tuhan. Dialah kebangkitan dan hidup. Dia sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada rencanaNya yang gagal.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 05 November 2015

Renungan 06 November 2015

Lukas 18:13 (TB) 
Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.

Tidak mudah bagi seseorang untuk bisa mengakui kesalahannya. Lebih mudah untuk menyebutkan dosa orang lain daripada mengakui dosanya sendiri.
Itulah yang dilakukan oleh seorang yang beragama ini, orang farisi. Dia menganggap dirinya adalah orang yang rohani, menyebutkan semua aktivitas agamanya, dan tidak menyadari dosanya, dosa kesombongan.

Dosa kesombongan adalah kekejian di mata Tuhan. Kita tidak perlu memamerkan kebenaran diri yang sudah kita lakukan kepada Tuhan karena Tuhan tahu segala sesuatu. Tuhan suka dengan kejujuran kita. Tuhan senang dengan ketulusan pemungut cukai itu yang mau mengakui dosanya.

Teman-teman, Tuhan mendengar pengakuanmu, pengakuan yang keluar dari lubuk hati yang paling dalam. Tuhan selalu melihat kejujuran dan ketulusan.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 04 November 2015

Renungan 05 November 2015

Lukas 14:26 (TB) 
Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.

Firman Tuhan tidak pernah mengajari kita untuk membenci siapapun. Alkitab mengajarkan KASIH. Tapi Firman Tuhan mengajari kita untuk punya prioritas, yang nomor 1 dalam hidup kita. Siapakah yang jadi yang paling utama dalam hidup kita? Yang paling utama dalam hidup kita bukan keluarga, bukan pekerjaan, bukan uang, bukan kegiatan gereja, dan bahkan juga bukan pelayanan. Yang nomor 1 bagi kita adalah Tuhan. Dia harus ada di tempat pertama di hati dan hidup kita.

Teman-teman, mari kita mengawali pagi ini bersama dengan Tuhan karena Dialah yang paling utama.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 03 November 2015

Renungan 04 November 2015

Lukas 12:6 (TB) 
Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dari padanya yang dilupakan Allah,

Matius 10:29 (TB) 
Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.

2 ekor burung pipit harganya 1 duit. 5 ekor burung pipit harganya 2 duit. Artinya burung pipit ini harganya murah. Alkitab memberitahukan bahwa burung pipit yang murah harganya itu tidak pernah dilupakan oleh Bapa surgawi. Kalau yang harganya murah saja diperhatikan oleh Tuhan, apalagi kita anak-anakNya. Tuhan tidak pernah melupakan anda dan saya. Sampai-sampai Alkitab menulis bahwa "bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya" (Luk 12:7a). Tuhan tahu jumlah rambut kita masing-masing. Dia tahu detil hidup setiap anak-anakNya. Sungguh luar biasa. Tetaplah percaya. Tuhan mengerti keadaan kita dan pasti menolong kita. Puji Tuhan.

Teman-teman, tidak ada satupun dari kita yang lepas dari pandangan Tuhan. PerhatianNya, perlindunganNya, pemeliharaaNya, penyertaanNya ada atas hidup kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 02 November 2015

Renungan 03 November 2015

Lukas 10:2 (TB) 
Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.

Hari ini Tuhan Yesus juga mengatakan hal yang sama kepada kita. Yang Yesus katakan adalah benar. Tuaian jiwa begitu banyak. Persoalan dan masalah membuat banyak orang menyadari bahwa mereka memerlukan Tuhan. Tetapi ada satu masalah lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu kurangnya para pekerja. Tuhan menyuruh meminta para pekerja. Kita harus jadi jawaban doa. Kita harus mau menjadi penuai di akhir jaman ini. Dibutuhkan ratusan juta penuai karena ada milyaran tuaian. Puji Tuhan.

Teman-teman, sekarang bukan waktunya bagi kita untuk duduk-duduk. Inilah waktunya bagi kita untuk bekerja keras. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Waktunya sangat terbatas.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 01 November 2015

Renungan 02 November 2015

Lukas 8:13 (BSD) 
Benih yang jatuh di tempat yang berbatu adalah ibarat orang yang mendengar pesan dari Allah dan menerima pesan itu dengan senang hati. Tetapi, pesan itu tidak tertanam betul di dalam hati mereka. Mereka percaya hanya sebentar saja. Pada waktu terjadi hal-hal yang menguji mereka apakah mereka sungguh-sungguh percaya atau tidak, mereka berhenti percaya akan pesan dari Tuhan itu.

Kekuatan sebuah pohon besar bukan terletak di buahnya,  cabangnya atau daunnya. Kekuatan sebuah pohon besar terletak pada akarnya. Semakin kuat akarnya, semakin kuat pohon itu. Ketika kita menanam sebuah benih, tidak langsung kelihatan pohonnya. Benih itu akan bekerja ke bawah dulu baru naik ke atas.

Firman Tuhan yang kita dengar adalah benih yang ditanam di hati kita. Firman Tuhan ini tidak bisa tertanam sebentar saja. Firman Tuhan ini harus tertanam dan berakar dengan kuat. Supaya benih Firman bisa berakar kuat, Firman Tuhan perlu direnungkan, diucapkan, dihafalkan dan yang tidak kalah pentingnya adalah dilakukan. Sesudah berakar kuat di hati, akan muncul keluar dalam hidup kita. Hidup kita jadi indah dan luar biasa.

Teman-teman, tidak cukup hanya mendengarkan Firman Tuhan, biarkan berakar, tertanam kuat, bertumbuh dan menghasilkan buah yang lebat bagi kemuliaan Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.