Kamis, 31 Maret 2016

Renungan 01 April 2016

Mengalahkan Raksasa

1 Samuel 17:34-36 (TB) 
Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya,
maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya.
Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup."

Setiap orang pasti akan menghadapi raksasa. Raksasa setiap orang tidak sama. Tapi sebelum orang itu mengahadapi raksasa, ia akan dilatih menghadapi masalah-masalah kecil.
Ketika kita sedang dihadapkan pada banyak masalah sebenarnya kekuatan, kemampuan dan keberanian kita sedang diasah oleh Tuhan. Pada saat anda dan saya punya iman menghadapi masalah kecil, sebentar lagi anda dan saya punya imam menghadapi raksasa.

Sebelum Daud berhasil mengalahkan Goliat, Daud punya pengalaman berkali-kali menghadapi banyak singa dan beruang.

Teman-teman, ketika Tuhan melatih kita dengan menghadapi banyak persoalan,  jangan pernah mundur dan menyerah. Ikuti latihan ini supaya kita semakin kuat dan hidup berkemenangan.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 30 Maret 2016

Renungan 31 Maret 2016

Ketaatan Total

1 Samuel 15:3, 9 (TB) 
Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai."
Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka.

Hidup kekristenanan tidak bisa dipisahkan dari ketaatan. Kalau anda mau nengalami keberhasilan dalam Tuhan, anda harus TAAT kepada apa yang Tuhan perintahkan. Namun, kalau kita perhatikan lebih jauh, ada orang-orang yang benar-benar punya ketaatan total dan ada orang-orang yang punya ketaatan sebagian saja. Sangat menyedihkan. Taat sebagian = tidak taat. Diperlukan komitmen yang sungguh untuk memiliki ketaatan total.

Saul adalah seorang raja yang tidak melakukan ketaatan total. Semakin tinggi seseorang diangkat oleh Tuhan, dituntun ketaatan yang sepenuhnya.

Teman-teman, beranilah mentaati perintah Tuhan 100%. Jangan hanya taat sebagian. Kalau anda dan saya mau nenerima berkat Tuhan 100%, taatilah perintahNya sepenuhnya.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 29 Maret 2016

Renungan 30 Maret 2016

Kualitas Kesabaran

1 Samuel 13:8-9 (TB) 
Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia.
Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran.

Untuk menjadi sabar, tidak bisa hanya berkata :"AKU MAU SABAR!" Kesabaran punya nilai yang tinggi. Untuk mengetahui berapa nilai kesabaran kita, ujian kesabaran akan datang dalam hidup kita.

Saul, sekalipun dia adalah seorang yang punya jabatan tinggi, namun kesabarannya bermutu rendah. Nabi Samuel menyuruh raja Saul menunggu kedatangannya dalam 7 hari. Tapi Saul tidak sabar menunggu beberapa menit karena dia melihat musuh yang datang menyerbu. Dengan lancang, dia berani mengambil pekerjaan imam yang adalah tanggung jawab Samuel. Nilai kesabaran yang dimilikinya berkualitas rendah.

Teman-teman, berapa nilai kesabaran yang kalian miliki? Apakah kualitas kesabaranmu nilainya bagus? Bersiaplah untuk diuji dan biarlah nilainya bagus.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 28 Maret 2016

Renungan 29 Maret 2016

Jejak Kaki

1 Samuel 8:3 (TB) 
Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.

Kalau kita perhatikan baik-baik, dalam setiap generasi selalu ada jejak kaki yang bisa kita ikuti. Jejak kaki itu adalah jejak kaki orang benar.

Samuel adalah seorang nabi yang meninggalkan jejak kaki yang patut diteladani dari generasi ke generasi. Tapi anak-anak Samuel tidak mengikuti jejak kaki ayahnya. Anak-anak Samuel lebih suka memilih mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan. Samuel, ayah mereka, tidak pernah melakukan hal-hal itu. Dari kisah ini kita tahu bahwa anak-anak Samuel tidak pernah mewariskan jejak kaki yang layak diikuti oleh generasi berikutnya termasuk kita hari ini.

Teman-teman, mari cermati dengan teliti jejak kaki yang anda ikuti. Jangan lupa juga untuk meninggalkan jejak kaki yang benar untuk generasi selanjutnya.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 27 Maret 2016

Renungan 28 Maret 2016

Tuntunan Hidup

1 Samuel 3:1b (TB)
Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering.

Menoleh ke belakang janganlah jadi kebiasaan karena seringkali yang membuat orang tidak bisa berhasil adalah selalu melihat masa lalu. Menatap ke depan sangatlah penting karena disanalah kita nenuju keberhasilan hidup kita. Untuk berjalan kepada sukses yang sejati kita perlu Firman Tuhan dan visi. 2 bagian ini tidak boleh berpisah dari hidup kita. Tapi sungguh menyedihkan karena gereja Tuhan hari-hari ini kekurangan Firman Tuhan dan visi seperti yang terjadi pada jaman imam Eli. Firman Tuhan yang disampaikan hanya yang menyenangkan telinga pendengarnya, bukan membawa orang pada pertobatan yang sungguh. Visi atau penglihatan yang memimpin hidup kepada kebahagiaan yang sesungguhnya pun sedikit sekali. Kemerosotan gereja pun mulai terjadi.

Menghadapi semua ini, kita sebagai gereja Tuhan harus bangkit. Luangkan banyak waktu untuk datang pada Tuhan. Buka telinga dan mata rohani supaya kita mendengar Tuhan berfirman dan melihat visi yang jelas. Tuhan sedang membangkitkan Samuel-Samuel di akhir jaman.

Teman-teman, mari kita terus pertajam penglihatan dan pendengaran kita. Jangan jadi seperti imam Eli yang matanya kabur dan telinganya tidak peka lagi.

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 26 Maret 2016

Renungan 27 Maret 2016

Prasangka Negatif

1 Samuel 1:14 (TB) 
Lalu kata Eli kepadanya: "Berapa lama lagi engkau berlaku sebagai orang mabuk? Lepaskanlah dirimu dari pada mabukmu."

Prasangka negatif membuat orang menjadi tidak peka terhadap kesusahan orang lain. Kenapa? Karena yang dipikirkan selalu yang jelek dan bukan yang baik.

Eli adalah seorang yang rohani. Seharusnya dia bisa merasakan penderitaan Hana dengan menanyakan apa yang terjadi dengan dia. Tapi sayang sekali, kepekaan imam Eli sudah tumpul karena prasangka negatif memenuhi dirinya. Belas kasihan kepada orang yang menderita sudah tidak ada padanya.

Teman-teman, jangan biarkan diri kita tidak bisa merasakan kesusahan orang lain. Buang semua prasangka negatif supaya kita bisa melihat kesulitan orang lain, mendoakan dan menolongnya.

Selamat paskah. Selamat beribadah. Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 25 Maret 2016

Renungan 26 Maret 2016

Berdiri Kokoh

Rut 1:14 (TB) 
Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.

Ada banyak perkara yang bisa menggoyahkan kebenaran yang sudah kita terima. Seharusnya kita berdiri kokoh diatasnya tapi karena tipu daya dunia ini kita tergelincir jatuh.

Alkitab menggambarkan 2 macam model kekristenan, kristen Orpa dan kristen Rut. Orpa dan Rut adalah orang-orang yang baik. Tapi yang satu berdiri kokoh dan yang lain mudah bimbang.
Gaya tarik dunia ini begitu kuat sehingga membahayakan hidup kita. Kalau kita mudah terombang-ambing seperti Orpa, iman kita pasti kandas di tengah jalan. Kita harus kuat seperti Rut, tetap kokoh berdiri.

Teman-teman, mari kita selalu berpegang teguh pada kebenaran Firman Tuhan. Sekalipun gelombang kebimbangan datang menyerbu hidup kita, janganlah goyah!

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 24 Maret 2016

Renungan 25 Maret 2016

Jangan Berpegang Pada Pengalaman

Hakim-hakim 20:32 (TB) 
Maka kata bani Benyamin: "Orang-orang itu telah terpukul kalah oleh kita seperti semula." Tetapi orang-orang Israel telah bermupakat lebih dahulu: "Marilah kita lari dan memancing mereka dari kota ke jalan-jalan raya."

Kita boleh saja belajar dari pengalaman tapi pengalaman jangan dijadikan pegangan untuk menyelesaian masalah. Seringkali orang berpikir ketika dia bisa menyelesaikan sebuah masalah, pengalaman itu mau dipakai juga untuk menyelesaikan masalahnya yang lain. Dan ketika dicoba ternyata tidak berhasil.
Setiap masalah ada solusinya masing-masing. Jangan andalkan kemampuan sendiri, jangan andalkan pengalaman orang lain, jangan andalkan uang, belajarlah andalkan Tuhan.

Teman-teman, pengalaman kita membuat kita lebih mengerti arti hidup ini, tetapi ingatlah bahwa Tuhan mau beracara dan menunjukkan kuasaNya dalam setiap masalah hidup kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 23 Maret 2016

Renungan 24 Maret 2016

Jangan Hanya Punya Urapan Tuhan

Hakim-hakim 16:3 (TB) 
Tetapi Simson tidur di situ sampai tengah malam. Pada waktu tengah malam bangunlah ia, dipegangnya kedua daun pintu gerbang kota itu dan kedua tiang pintu, dicabutnyalah semuanya beserta palangnya, diletakkannya di atas kedua bahunya, lalu semuanya itu diangkatnya ke puncak gunung yang berhadapan dengan Hebron.

Punya urapan Tuhan itu luar biasa. Tapi punya karakter Kristus itu lebih penting. Orang yang punya urapan tapi tidak memiliki buah roh hanya nempermalukan nama Tuhan.

Simson adalah contoh orang yang diurapi Tuhan luar biasa. Tapi sayang sekali, dia tidak memiliki karakter Kristus. Kesukaannya hanya main-main sambil memamerkan kehebatannya.

Teman-teman, bangunlah karakter Kristus sebelum kita menerima urapan Tuhan. Kalau tidak urapan itu hanya akan menghancurkan hidup kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 22 Maret 2016

Renungan 23 Maret 2016

Pertobatan Sejati

Hakim-hakim 13:1 (TB) 
Orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Filistin empat puluh tahun lamanya.

Pertobatan sejati bukanlah hari ini tobat dan besok kumat. Pertobatan adalah perubahan arah hidup, dari hidup dalam dosa dan hidup dalam kebenaran.

Bangsa Israel tidak mengalami pertobatan yang sungguh. Mereka selalu naik turun. Ketika mereka hadapi tekanan dan tindasan, mereka berseru kepada Tuhan dan bertobat. Ketika keadaan baik-baik, mereka berbuat jahat dan menyakiti hati Tuhan.
Itulah yang dihadapi orang Kristen hari-hari ini. Mereka tidak sungguh-sungguh bertobat. Mereka mencari Tuhan ketika keadaan sulit saja, tidak berjalan bersama Tuhan setiap waktu dalam keadaan baik atau tidak baik. Itu bukanlah pertobatan sejati.

Teman-teman, jangan setengah-setengah dalam pertobatan kita. Pertobatan total membawa pemulihan yang seutuhnya.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 21 Maret 2016

Renungan 22 Maret 2016

Diabaikan Manusia - Diperhitungkan Tuhan

Hakim-hakim 11:1, 6 (TB) 
Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead.
Kata mereka kepada Yefta: "Mari, jadilah panglima kami dan biarlah kita berperang melawan bani Amon."

Biasanya yang diketahui manusia sebatas yang bisa dilihat mata. Padahal yang bisa dilihat mata hanya jarak yang pendek. Mata manusia tidak bisa melihat apa yang terjadi dengan seseorang 10 tahun ke depan. Bahkan tidak ada orang yang tahu nasib seseorang 10 menit ke depan.

Yefta dianggap tidak berguna oleh saudara-saudaranya karena dia anak perempuan sundal. Tapi beberapa waktu kemudian semuanya berubah : Yefta adalah seorang pemimpin bangsa.

Teman-teman, jangan pernah merendahkan siapapun, apalagi merendahkan orang yang hidup sungguh-sungguh dengan Tuhan. Kita tidak tahu, suatu saat orang itu bisa jadi orang hebat yang bisa memberkati hidup banyak orang. Tuhan bisa mengubah keadaan. Tuhan suka mengangkat hidup orang biasa yang hidup bergaul dengan Dia.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 20 Maret 2016

Renungan 21 Maret 2016

PERSAINGAN

Hakim-hakim 8:2 (TB) 
Jawabnya kepada mereka: "Apa perbuatanku dalam hal ini, jika dibandingkan dengan kamu? Bukankah pemetikan susulan oleh suku Efraim lebih baik hasilnya dari panen buah anggur kaum Abiezer?

Banyak kali yang terjadi baik di dunia sekuler maupun di dunia rohani adalah persaingan. Yang satu ingin lebih besar, lebih kuat dan lebih banyak daripada yang lain. Yang lebih jahat lagi adalah cara yang digunakan untuk menjadi lebih hebat dalam persaingan itu. Dan bahyak orang percaya pun melakukannya.

Sebenarnya persaingan yang sehat itu boleh saja dilakukan asal dengan cara yang tidak melanggar Firman Tuhan. Persaingan yang sehat membuat kita jadi tidak malas dan melatih kreativitas kita.

Teman-teman, paculah dirimu untuk meraih sukses. Adalah kehendak Tuhan untuk kita menerima yang terbaik dengan cara yang berkenan kepadaNya

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 19 Maret 2016

Renungan 20 Maret 2016

BERSERU

Hakim-hakim 6:6b (TB) 
Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN.

Sebenarnya ketika anda dan saya menghadapi kesulitan, yang harus dilakukan adalah berseru kepada Tuhan. Tetapi seringkali sebelum kita berseru kepada Tuhan, kita mencoba dengan kekuatan kita sendiri untuk memecahkan masalah itu. Kekuatan manusia itu terbatas dan bahkan sangat lemah. Berseru kepada Tuhan harus jadi tindakan kita yang pertama ketika kesulitan datang. Seruan kita kepada Tuhan sungguh akan membawa perubahan buat hidup kita.

Teman-teman, mari kita belajar untuk berseru kepada Tuhan. Seruan yang kita naikkan kepada Tuhan Yesus Kristus pasti didengar dan dijawab oleh Tuhan.

Selamat hari Minggu. Selamat beribadah. Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 18 Maret 2016

Renungan 19 Maret 2016

Selamatkan Generasimu

Hakim-hakim 3:9 (TB) 
Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan seorang penyelamat bagi orang Israel, yakni Otniel, anak Kenas adik Kaleb.

Hari-hari ini kita melihat kemerosotan moral di mana-mana. Gereja Tuhan pun mengalami kemerosotan yang luar biasa. Kalau kita melihat dalam sejarah, setiap kali ada kemunduran dalam gereja Tuhan di satu negara, itu akan berdampak buruk juga bagi negara itu. Tapi di tengah kehancuran yang sedang terjadi, Tuhan selalu punya pahlawan-pahlawan iman yang membawa kebangkitan besar.

Ketika bangsa Israel mengalami kemunduran rohani yang sangat menyedihkan, Tuhan membangkitkan Otniel untuk nenyalakan obor kebangunan rohani. Lewat hamba Tuhan ini terjadi lawatan Tuhan selama 40 tahun.

Teman-teman, inilah waktunya untuk menyalakan api kebangunan rohani. Persiapkan  diri menjadi alat Tuhan untuk menyelamatkan generasi ini. Tuhan mau pakai hidup kita bagi kemuliaanNya. Bersiaplah!

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 18 Maret 2016

Pilihan Ada Di Tangan Saya

Yosua 24:15 (TB) 
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!

Mulai bangun pagi sampai mau tidur di malam hari, kita akan dihadapkan pada banyak pilihan. Pilihan-pilihan yang kita ambil bisa membawa kita kepada kehidupan atau kematian. Kalau kita salah memilih, kita pasti celaka.

Di hari tua Yosua, sang pemimpin Israel, memberikan pilihan mengenai siapa yang akan disembah sebagai Tuhan oleh bangsa itu. Bangsa Israel disuruh menentukan sendiri pilihannya. Yosua mengatakan 1 statemen yang luar biasa : " Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"

Inilah yang harus jadi prinsip hidup kita sebagai orang percaya pribadi lepas pribadi. Saya harus menyembah Tuhan Yesus. Dan saya akan membawa seluruh keluarga saya menyembah Tuhan Yesus.

Teman-teman, apakah pilihan kita untuk menyembah Tuhan sama dengan Tuhan yang disembah oleh Yosua? Jangan salah pilih.

Tuhan Yesus mrmberkati.

Rabu, 16 Maret 2016

Renungan 17 Maret 2016

Kesetiaan Kepada Tuhan

Yosua 22:16 (TB)
Beginilah kata segenap umat TUHAN: Apa macam perbuatanmu yang tidak setia ini terhadap Allah Israel, dengan sekarang berbalik dari pada TUHAN dan mendirikan mezbah bagimu, dengan demikian memberontak terhadap TUHAN pada hari ini?

Tantangan hidup bisa membuat orang berpaling dari Tuhan. Masalah ekonomi, pasangan hidup, jabatan dan semua kegemilangan dunia bisa menggeser kesetiaan kita dari Tuhan. Apakah kita tidak boleh memiliki harta dunia ini? Boleh. Tapi jangan tukar Tuhan dengan generlapnya dunia. Tidak ada 2 Tuhan di hidup kita.

Teman-teman, kita yang percaya kepada Tuhan, kita punya perjanjian dengan Tuhan. Tuhan Yesus adalah Mempelai Pria dan kita sebagai gereja adalah mempelai wanita. Jangan batalkan perjanjian. Tetaplah setia sampai kita pulang ke Surga.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 15 Maret 2016

Renungan 16 Maret 2016

Mau Berbagi

Yosua 19:51 (TB) 
Itulah milik pusaka yang diperundikan di antara suku-suku orang Israel di Silo oleh imam Eleazar, oleh Yosua bin Nun dan oleh para kepala kaum keluarga di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan. Demikianlah diselesaikan mereka pembagian negeri itu.

Kalau kita melihat seorang anak yang mendapat sepotong kue kesukaannya dan anak itu diminta untuk membagikan kepada anak yang lain, biasanya kita akan menyaksikan tangan anak yang menggenggam miliknya tanpa mau membagikannya. Itulah sifat anak-anak. Seringkali orang yang sudah lama nenjadi Kristen pun masih punya karakter seperti anak-anak. Mereka genggam miliknya dengan berkata : "Ini hasil kerja saya." Mereka tidak mau memberi kepada orang yang membutuhkan apalagi mendukung pekerjaan Tuhan. Itulah tanda ketidakdewasaan.

Ketika orang Israel memasuki tanah perjanjian, apa yang mereka buat? Mereka tidak saling berebut milik pusaka. Dengan tenang mereka menerima bagian yang diberikan kepada mereka. Mereka mau berbagi tanpa membanggakan jasa-jasa mereka. Mereka tidak serakah tapi mau menerima bagian yang ditentukan bagi mereka.

Teman-teman, tanda kedewasaan rohani bisa terlihat dari cara kita berbagi. Seperti Kristus yang mau membagikan hidupnya kepada kita, mari kita juga punya hati untuk memperhatikan orang lain yang membutuhkan.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 14 Maret 2016

Renungan 15 Maret 2016

Jangan Pernah Menyerah

Yosua 15:63 (TB) 
Tetapi orang Yebus, penduduk kota Yerusalem, tidak dapat dihalau oleh bani Yehuda. Jadi orang Yebus itu masih tetap diam bersama-sama dengan bani Yehuda di Yerusalem sampai sekarang.

Yosua 16:10 (TB) 
Tetapi orang Kanaan yang diam di Gezer tidaklah dihalau mereka. Jadi orang Kanaan itu masih tetap tinggal di tengah-tengah suku Efraim sampai sekarang, tetapi menjadi budak rodi.

Yosua 17:12-13 (TB) 
Tetapi bani Manasye tidak dapat menduduki kota-kota itu, sebab orang Kanaan berhasil untuk tetap diam di negeri itu.
Setelah orang Israel menjadi kuat, orang Kanaan itu dibuatnya menjadi orang rodi, tetapi tidaklah sama sekali mereka itu dihalaunya.

3 kata penting yang harus kita miliki adalah : "AKU PASTI BISA!" Banyak orang menyerah ketika mereka melihat keadaan yang sukar. Bahkan ada orang-irang yang belum melangkah sudah berkata "tidak bisa".

Itulah yang dialami oleh bangsa Israel pada waktu mereka memasuki tanah Kanaan. Mereka tidak mau berjuang lebih keras untuk menghalau musuh yang sudah diserahkan oleh Tuhan. Mereka sudah masuk tanah perjanjian dan merasa nyaman. Mereka jadi malas dan semangat mereka kendor.

Alkitab berkata :

Philippians 4:13 (KJV) 
I can do all things through Christ which strengtheneth me.

Aku bisa melakukan segala sesuatu melalui Kristusbyang menguatkan aku

Jangan pernah menyerah. Kita ditetapkan jadi pemenang. Raihlah kemenangan bersama Tuhan.

Teman-teman, anda dan saya pasti bisa. Lanjutkan perjuangan hari ini.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 13 Maret 2016

Renungan 14 Maret 2016

Tinggalkan Kenangan Yang Baik

Yosua 12:6 (TB) 
Musa, hamba TUHAN itu, beserta orang Israel, telah mengalahkan mereka, dan Musa, hamba TUHAN itu, telah memberikan daerah itu kepada orang Ruben, orang Gad dan suku Manasye yang setengah itu, menjadi milik mereka.

Ketika kita berpisah dari teman karena dia pergi untuk bekerja atau sekolah di tempat yang jauh, kita pasti ingin memberikan kenang-kenangan yang bisa diingat oleh teman kita itu.

Pada waktu Yosua memerintah bangsa Israel, Musa sudah mati. Tapi Alkitab mencatat bahwa Musa disebut sebagai hamba Tuhan. Dalam Yosua 12 aya ke 6, Alkitab menulis sebanyak 2 kali bahwa Musa adalah hamba Tuhan. Musa meninggalkan kenang-kenangan yang sangat baik yang bisa jadi teladan bagi bangsa Israel dan kita semua. Kita pun harus bisa meninggalkan kenangan yang baik yang tak bisa dilupakan orang di sekitar kita.

Teman-teman, gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama baik. Tinggalkan kenangan yang baik dan jangan yang buruk.

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 12 Maret 2016

Renungan 13 Maret 2016

Kesatuan Mendatangkan Kemenangan

Yosua 9:1-2 (TB) 
Ketika terdengar oleh raja-raja di sebelah barat sungai Yordan, di Pegunungan, di Daerah Bukit dan sepanjang tepi pantai Laut Besar sampai ke seberang gunung Libanon, yakni raja-raja orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus,
bergabunglah mereka dengan seia sekata untuk memerangi Yosua dan orang Israel.

Dunia mengerti kekuatan dari kesatuan. Bank-bank bisa merger. Beberapa perusahaan bergabung. Ada kerjasama yang baik yang satu dengan yang lain. Apa yang tidak bisa dilakukan sendiri, bisa dikerjakan ketika ada kesatuan.

Sungguh disayangkan bahwa gereja Tuhan sulit bersatu. Kalau dunia saja mempraktekkan kesatuan dan hasilnya luar biasa, apa jadinya kalau gereja Tuhan bersatu? Kebangunan rohani pasti terjadi.

Gereja Tuhan, sudah saatnya bagi kita untuk bersatu. Kesampingkan semua penghalang dan mari kita bekerjasama untuk membangun Kerajaan Tuhan kita Yesus Kristus.

Selamat hari Minggu. Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 11 Maret 2016

Renungan 12 Maret 2016

TAAT

Yosua 6:10 (TB) 
Tetapi Yosua telah memerintahkan kepada bangsa itu, demikian: "Janganlah bersorak dan janganlah perdengarkan suaramu, sepatah kata pun janganlah keluar dari mulutmu sampai pada hari aku mengatakan kepadamu: Bersoraklah! — maka kamu harus bersorak."

Ketaatan kepada perintah Tuhan sangat diperlukan. Tapi masalahnya adalah seringkali perintahNya tidak masuk akal. Perintah Tuhan dan pikiran kita seperti langit dan bumi.

Pikiran kita maunya yang simpel, perintahNya bukan hal yang mudah untuk dilakukan.
Pikiran kita natural, perintahNya supranatural.
Pikiran kita mau yang instan, perintahNya adalah proses yang harus dikerjakan.
Pikiran kita hanya nemikirkan hasil untuk diri sendiri, perintah Tuhan membawa berkat bagi banyak orang.

Tetapi yang terbaik adalah TAATI perintah Tuhan.

Teman-teman, kalau anda mau hidup diberkati kuncinya adalah TAAT.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 10 Maret 2016

Renungan 11 Maret 2016

Meterai Darah Yesus

Yosua 2:18-19 (TB) 
sesungguhnya, apabila kami memasuki negeri ini, haruslah tali dari benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela tempat engkau menurunkan kami, dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum keluargamu kaukumpulkan di rumahmu.
Setiap orang yang keluar nanti dari pintu rumahmu, harus sendiri menanggung akibatnya, kalau darahnya tertumpah, dan kami tidak bersalah; tetapi siapa pun juga yang ada di dalam rumahmu, jika ada orang yang menciderainya, kamilah yang menanggung akibat pertumpahan darahnya.

Setiap dokumen penting, sertifikat dan surat perjanjian biasanya ditandai dengan meterai dan tanda tangan. Kenapa harus ada meterai? Salah satunya adalah sebagai tanda pengesahan.

Rahab adalah orang yang takut Tuhan. Ketika bangsa Israel mau menyerang Yerikho, Yosua nengutus 2 orang pengintai yang disembunyikan di rumah Rahab dari pengejaran tentara Yerikho. Karena itu Rahab mendapat sebuah benang kirmizi. Itulah tanda : Siapa saja yang ada di dalam rumah yang ada benang kirmizi itu akan selamat. Rahab dan seluruh keluarga besarnya dilindungi.

Anda dan saya pun punya tanda yang sah sebagai bukti milik Kristus. Tanda itu adalah darah Yesus. Siapa saja yang ada tanda Darah Yesus ada dalam perlindungan Tuhan.

Pagi ini, mari kita minta darah Yesus membungkus seluruh hidup kita, keluarga, pekerjaan, studi dan juga pelayanan kita, supaya kita dijauhkan dari rencana jahat setan.

Tuhan, terima kasih untuk darahMu.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 09 Maret 2016

Renungan 10 Maret 2016

Bapa Yang Sangat Baik

Ulangan 32:6b (TB)
Bukankah Ia Bapamu yang mencipta engkau, yang menjadikan dan menegakkan engkau?

Bapa yang mengasihi anaknya tidak membiarkannya celaka. Kalau diharuskan, dia akan mendisiplin anak itu supaya nantinya anak itu jadi kebanggaan orang tua. Ada waktunya anak itu hanya diberi nasehat. Di lain waktu harus ditegur dengan keras. Di saat yang lain lagi hukuman perlu dijalankan. Bapa yang baik akan mendidik anak-anaknya.

Tuhan adalah Bapa yang baik. Dia tidak hanya membuat kita ada di dunia, Dia juga yang membuat kita tegak berdiri dengan karakterNya.

Teman-teman, kalau hari ini engkau ada dalam didikan Tuhan, tetaplah bersukacita. Itulah tanda bahwa Bapamu mengasihimu dan tidak membiarkanmu.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 08 Maret 2016

Renungan 09 Maret 2016

Kejahatan Bukan Dari Tuhan

Ulangan 30:9 (TB)
TUHAN, Allahmu, akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam segala pekerjaanmu, dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu, sebab TUHAN, Allahmu, akan bergirang kembali karena engkau dalam keberuntunganmu, seperti Ia bergirang karena nenek moyangmu dahulu --

Hari-hari ini kita bisa melihat kesulitan, penderitaan dan kesukaran terjadi di mana-mana. Bahkan sepertinya orang jahat selalu bernasib baik dan orang baik bernasib malang. Orang mulai ragu : Apakah Tuhan itu ada? Apakah Tuhan sudah tidak bisa berbuat baik lagi sehingga yang dialami anak-anak Tuhan adalah kesulitan demi kesulitan? TIDAK. Yang diberikan Tuhan tetap adalah KEBAIKAN. Tuhan tidak bisa memberikan kejahatan kepada kita. Kalau hari-hari ini yang anda alami tidak baik, datanglah kepada Firman Tuhan. Baca dan renungkan. Ingatlah kembali kebaikan Tuhan yang sudah pernah dialami di waktu lampau. Tuhan mau melimpahkan kebaikanNya kepada anak-anakNya. Percayalah bahwa Tuhan itu baik dan setan itu jahat.

Teman-teman, mari kita belajar mengenal karakter Tuhan. Jangan fokus dengan yang kita lihat secara jasmani. Peganglah Firman Tuhan kuat-kuat. Kita pasti jadi pemenang.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 07 Maret 2016

Renungan 08 Maret 2016

Mengingat Firman Tuhan

Ulangan 27:8 (TB) 
Selanjutnya haruslah engkau menuliskan pada batu-batu itu segala perkataan hukum Taurat ini dengan jelas dan terang.

Coba perhatikan para pelajar, biasanya mereka yang mengulang kembali pelajaran yang sudah diajarkan hari itu lebih memahami dan mengerti materi yang diajarkan. Begitu juga dengan hal rohani, penting sekali untuk kita mengingat kembali kotbah/Firman Tuhan yang kita sudah dengar, baca dan tulis. Sesuatu yang kita sudah terima dan kita ulang kembali tidak mudah terlupakan. Makanya Alkitab mencatat bahwa orang Israel setelah menyeberang sungai Yordan disuruh menulis hukum Tuhan pada batu-batu supaya mereka bisa membaca lagi berulang-ulang dan mengingatnya. Ini adalah pelajaran sederhana yang penting bagi kita.

Teman-teman, di mana pun kita berada, ingatlah dengan Firman Tuhan. Kita memang tidak bisa ingat seluruh isi Alkitab tapi kita pasti ingat beberapa ayat Firman Tuhan. Terus ingatkan dirimu dengan Firman Tuhan yang keluar dari mulutmu.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 06 Maret 2016

Renungan 07 Maret 2016

Kekudusan Dalam keluarga
Ulangan 23:14 (BIMK) 
TUHAN Allahmu menyertai kamu di dalam perkemahanmu untuk melindungi kamu dan memberi kamu kemenangan atas musuh-musuhmu. Maka jagalah supaya perkemahanmu tetap bersih. Jangan sampai terdapat sesuatu yang tidak senonoh di antara kamu, supaya TUHAN jangan meninggalkan kamu.



Kebersihan disukai semua orang. Tapi tidak semua orang mau menggunakan sapu untuk membersihkan. Demikian juga dengan keluarga. Banyak orang merindukan keluarga bahagia tapi tidak mau menjaga kekudusan dalam keluarga. Ada masalah dalam rumah tangga, mereka membawa masuk pihak lain yang justru bukan menyelesaikan masalah. Kekudusan dan kebersihan dalam keluarga harus dijaga. Jangan biarkan sampah dunia ini menumpuk dan menimbulkan banyak penyakit yang menghancurkan rumah tangga.




Teman-teman, Tuhan sangat memperhatikan keluarga. Ijinkan Roh Kudus berkarya dan menjadikan keluarga kita bahagia.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 06 Maret 2016

Jangan Ada Kepura-puraan

Ulangan 22:1 (TB)
Apabila engkau melihat, bahwa lembu atau domba saudaramu tersesat, janganlah engkau pura-pura tidak tahu; haruslah engkau benar-benar mengembalikannya kepada saudaramu itu.

Pura-pura adalah dosa. Orang percaya harus berkata YA di atas ya dan TIDAK di atas tidak. Jangan ada kepura-puraan. Kepura-puraan sama dengan kebohongan. Ada orang yang tidak bisa pura-pura  berkata bisa karena takut dibilang bodoh. Kita harus berani berkata jujur walaupun mengalami penghinaan, daripada berbohong sekalipun ada acungan jempol. Kasih pun jangan pura-pura. Jangan  di mulut berkata : "Aku mengasihimu" tapi di hatinya berkata : "Aku membencimu". Jangan jadi orang Kristen yang munafik.

Teman-teman, mari kita belajar tidak memakai topeng kepura-puraan. Tuhan bisa melihat sampai kedalaman hati kita.

Selamat hari Minggu. Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 04 Maret 2016

Renungan 05 Maret 2016

Jangan Ikuti Arus Dunia

Ulangan 18:9 (TB) 
Apabila engkau sudah masuk ke negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau belajar berlaku sesuai dengan kekejian yang dilakukan bangsa-bangsa itu.



Setiap kita beli HP atau gadget terbaru pasti ada buku manualnya. Kita tidak bisa ikuti buku manual HP merk A kalau yang kita beli HP merk H.



Demikian juga dalam hidup kekristenan, ada buku manual yang bisa kita jadikan pedoman dalam hidup ini. Kita tidak bisa jadikan buku manual dunia ini sebagai patokan. Jangan ikuti arus dunia supaya bisa diterima oleh dunia. Buku manual Surga dan dunia ini sangat bertolak belakang. Ketika kita pilih buku manual Surga, kita akan dibawa semakin menjauhi arus dunia dan pada akhirnya kita masuk ke Surga.





Teman-teman, mari kita jadi warganegara Surga yang mematuhi buku aturan Surga.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 03 Maret 2016

Renungan 04 Maret 2016

Nabi-nabi Palsu

Ulangan 13:1-3a (TB) 
Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang nabi atau seorang pemimpi, dan ia memberitahukan kepadamu suatu tanda atau mujizat,
dan apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi, dan ia membujuk: Mari kita mengikuti allah lain, yang tidak kaukenal, dan mari kita berbakti kepadanya,
maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi atau pemimpi itu






Di akhir jaman ini banyak nabi palsu bermunculan. Mereka memberitakan Injil yang palsu. Mereka tidak menuntun hidup kita kepada Tuhan Yesus Kristus tapi kepada diri mereka sendiri. Ujung-ujungnya mereka mengatakan bahwa : "Akulah Tuhan!" Nabi-nabi palsu ini bisa membuat mujizat dan ada banyak orang percaya yang mendukung mereka. Berhati-hatilah, dalami Firman Tuhan dan berpeganglah pada Kebenaran yang sejati.





Teman-teman, jangan hanya cari mujizat. Cari Tuhan yang membuat mujizat. Kita tidak akan tertipu.


Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 03 Maret 2016

Jangan ada 2 Tuhan

Ulangan 11:16 (TB)
Hati-hatilah, supaya jangan hatimu terbujuk, sehingga kamu menyimpang dengan beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya

Normalnya, tidak ada suami yang bahagia melihat istrinya mengadakan hubungan gelap dengan pria lain dan juga tidak ada istri yang bahagia melihat suaminya punya hubungan gelap dengan wanita lain. Dunia nyata paralel dengan dunia rohani.





Ada banyak orang yang tidak perduli dengan hati Tuhan ketika mereka menduakan Tuhan, mulutnya menyembah Tuhan dan tindakannya menyembah setan. Kalau mulut kita menyebut nama Tuhan tapi masih mempercayai ramalan-ramalan Zodiac, bukankah itu namanya punya 2 Tuhan! Jangan ada hubungan gelap dengan setan di hari Senin sampai hari Sabtu dan mencoba membangun hubungan intim dengan Tuhan di hari Minggu. Tuhan tidak berkenan.







Teman-teman, punyailah hanya 1 Tuhan. Jangan ada tuhan yang lain dalam hidupmu.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 01 Maret 2016

Renungan 02 Maret 2016

Mau Bertambah Banyak?

Ulangan 8:1 (TB) 
Segenap perintah, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, haruslah kamu lakukan dengan setia, supaya kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu.

Tidak ada orang yang tidak mau bertambah banyak : tambah banyak uang, tambah banyak rumah, tambah banyak usaha, tambah banyak pelanggan, tambah banyak teman.











Kalau diteruskan daftarnya diperlukan berlembar-lembar kertas untuk mencatat. Tapi berapa banyak orang yang mau memperhatikan persyaratan untuk bisa menjadi bertambah banyak? Saya rasa tidak banyak. Kebanyakan orang mau hasilnya tanpa mau memperhatikan aturan main yang sudah ditetapkan. Yang dicari orang adalah yang instan. Seringkali cara Tuhan tidak instan tapi pembentukan hari demi hari. Maukah anda dan saya melewati prosedur Tuhan?




Teman-teman, mari kita belajar untuk selalu menyerahkan hidup kita kepada Panjunan karena kita semua adalah tanah liat. Dia sedang membuat kita jadi bertambah, bukan berkurang.



Tuhan Yesus memberkati.