Jumat, 27 Mei 2016

Renungan 27 Mei 2016

Sakit Hati

Nehemia 4:1-3 TB
Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi
dan berkata di hadapan saudara-saudaranya dan tentara Samaria: "Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini? Apakah mereka memperkokoh sesuatu? Apakah mereka hendak membawa persembahan? Apakah mereka akan selesai dalam sehari? Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?"
Lalu berkatalah Tobia, orang Amon itu, yang ada di dekatnya: "Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka."

Sakit hati adalah penyakit yang harus dihindari. Tapi banyak orang lebih suka menyimpan sakit hati daripada sehat. Kenapa orang bisa sakit hati? Karena orang itu tidak mau membereskan masalahnya.

Sanbalat punya masalah dengan orang-orang Yahudi yang kembali ke Yerusalem dari pembuangan. Dia dan teman-temannya tidak mau menyelesaikan ganjalan yang ada di hati. Semakin kuat Sanbalat sakit hati, semakin kuat cengkeraman roh amarah menguasainya.

Pemberesan setiap masalah dengan seseorang perlu dilakukan. Jangan tunggu masalah jadi besar, justru ketika masalah kecil terjadi harus segera diselesaikan. Jangan tunggu masalah jadi banyak, justru ketika ada 1 masalah saat itulah pemberesan harus segera dilakukan.

Teman-teman, jangan pelihara sakit hati. Ketika sakit hati tidak segera diobati akan menimbulkan kematian kekal.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar