Minggu, 17 Juli 2016

Renungan 18 Juli 2016

Mengungkit Kesalahan Orang

Amsal 17:9 BIMK
Kalau ingin disukai orang, maafkanlah kesalahan yang mereka lakukan. Membangkit-bangkit kesalahan hanya memutuskan persahabatan.

Bas dan Bes adalah kakak beradik yang tinggal di sebuah desa kecil bersama kedua orang tua mereka. Bes punya karakter yang tidak baik yaitu suka mengungkit-ungkit kesalahan kakaknya, Bas. Suatu kali Bas dan Bes sedang bermain di halaman rumah. Dengan tak sengaja Bas menendang salah satu pot bunga sampai pecah.
"Hayo.... aku laporin mama", kata Bes. Dengan ketakutan Bas meminta supaya Bes tutup mulut. 3 hari kemudian ada seorang teman Bas yang memberikan coklat kepadanya. Ketika Bes melihat itu dia berkata kepada Bas, "Berikan coklat itu kepadaku atau aku laporkan soal pot bunga." Cepat-cepat Bas memberikan coklat pemberian temannya itu. Bes menakut-nakuti Bas sampai 5 bulan. Bas sedih sekali dan sangat tertekan. Bas punya seorang guru sekolah minggu yang baik. Dia menceritakan masalahnya itu. Guru sekolah minggu itu memberikan nasehat pada Bas untuk mendatangi mamanya dan mengakui semua kesalahannya.
Keesokan harinya Bas menemui mamanya dan menceritakan mengenai pot bunga itu. Bas dimaafkan.

Seringkali ada orang-orang yang suka mengungkit-ungkit kesalahan orang. Masalah sudah terjadi 10 tahun lalu juga masih diungkit-ungkit. Ini adalah perbuatan yang tidak baik. Orang yang suka mengungkit-ungkit masalah tidak bisa punya banyak teman. Belajar memaafkan kesalahan orang adalah pelajaran dari Firman Tuhan yang baik.

Teman-teman, jangan pernah menggali kesalahan orang yang sudah terkubur. Semua yang lalu sudah berlalu. Pandanglah ke depan dengan muatan kasih.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar