Kamis, 30 April 2015

Renungan 01 Mei 2015

2 Raja-raja 11:2-3
Tetapi Yoseba, anak perempuan raja Yoram, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur, dan menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga dia tidak dibunuh.
Maka tinggallah dia enam tahun lamanya bersama-sama perempuan itu dengan bersembunyi di rumah TUHAN, sementara Atalya memerintah negeri.

Hari2 ini dunia begitu mengerikan. Penyakit yang tidak ada obatnya  menyebar di mana2. Pembunuhan sadis terdengar diberbagai tempat. Bahkan orang begitu tega menyiksa keluarganya sendiri demi sejumlah uang dan harta benda. Tidak ada keamanan dan kedamaian di dunia ini.

Kerajaan Yehuda pun pernah mengalami keadaan yang kacau dan mengerikan ketika Atalya, ibu Ahazia, mencoba menguasai negara itu. Tapi ada seorang bayi mungil yang tinggal tenang selama 6 tahun di sebuah tempat. Bayi itu adalah Yoas, anak Ahazia. Dan tempat itu adalah rumah Tuhan.
Rumah Tuhan? Di manakah itu? Ketika kita mengundang Tuhan masuk dalam hidup kita, kita adalah rumah Tuhan. Kita mengalami keamanan dan kedamaian karena Tuhan tinggal dalam hidup kita.

Teman2, apakah Tuhan Yesus sudah masuk ke dalam hidupmu? Kalau jawabannya YA, mari kita pancarkan karakter Tuhan supaya dunia melihat dan merasakan keamanan dan kedamaian Tuhan melalui hidup kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 29 April 2015

Renungan 30 April 2015

2 Raja-raja 9:1-3
Kemudian nabi Elisa memanggil salah seorang dari rombongan nabi dan berkata kepadanya: "Ikatlah pinggangmu, bawalah buli-buli berisi minyak ini dan pergilah ke Ramot-Gilead.
Apabila engkau sampai ke sana, carilah Yehu bin Yosafat bin Nimsi; masuklah, ajak dia bangkit dari tengah-tengah temannya dan bawalah dia ke ruang dalam.
Kemudian ambillah buli-buli berisi minyak itu, lalu tuangkan isinya ke atas kepalanya dan katakan: Beginilah firman TUHAN: Telah Kuurapi engkau menjadi raja atas Israel! Sesudah itu bukalah pintu, larilah dan jangan berlambat-lambat."

Keinginan terbesar dari seorang hamba adalah menyelesaikan pekerjaan yang diperintahkan Tuannya. Seorang hamba sejati bukan mencari nama besar, upah, atau pujian orang. Melihat Tuannya bangga dengan tugas yang diselesaikan, itu yang menjadi kesukaannya.

Ada seorang nabi muda yang mendapat tugas besar dari nabi Elisa. Namanya tidak disebut. Upahnya juga tidak diterima. Tapi ada 1 hal yang patut diteladani dari orang ini, yaitu : orang ini dapat diandalkan. Dia melakukan tugasnya persis seperti yang di perintahkan Tuannya.

Teman2, Tuhan sedang mencari anda dan saya, hamba2 yang setia, yang mau melakukan tugasnya tanpa pamrih. Jadilah orang yang bisa diandalkan oleh Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 20 April 2015

1 Raja-raja 9:24-26 
Segera sesudah anak Firaun pindah dari kota Daud ke rumah yang telah didirikan Salomo baginya, Salomo pun mendirikan Milo.
Tiga kali setahun Salomo mempersembahkan korban-korban bakaran dan korban-korban keselamatan di atas mezbah yang didirikannya bagi TUHAN, dan ia membakar korban api-apiannya di hadapan TUHAN. Demikianlah ia menyelesaikan rumah itu.
Raja Salomo membuat juga kapal-kapal di Ezion-Geber yang ada di dekat Elot, di tepi Laut Teberau, di tanah Edom.

Keberhasilan tidak bisa dicapai dengan duduk2, santai2 dan tidur saja. Kita boleh saja punya waktu rileks tapi kita harus tekun bekerja, rajin dengan pekerjaan sehari-hari, rajin juga dengan ibadah.

Pada jaman Salomo memerintah tidak ada perang. Negara sangat aman waktu itu. Tapi itu tidak membuat Salomo menjadi malas bekerja dan ibadah. Ia membangun rumah Tuhan, istana bagi istrinya, ia membuat kapal2. Juga Salomo tidak pernah melupakan ibadahnya. Benar2 luar biasa! Giat dalam pekerjaannya, giat dalam ibadahnya. Puji Tuhan!

Teman2, Alkitab mengatakan : Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya (Amsal 10:4). Jadilah orang yang rajin dan nikmatilah keberhasilan.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 21 April 2015

1 Raja-raja 11:4
Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.

Hidup mengiring Tuhan bukan hanya setahun, dua tahun. Berjalan bersama Tuhan adalah selama-lamanya. Tapi ada orang2 yang mengikut Tuhan tidak sepenuh hatinya dan di akhir hidupnya orang2 ini meniggalkan Tuhan.

Salomo ditemui Tuhan beberapa kali. Sampai2 Tuhan berikan hikmat yang melebihi siapapun di dunia ini. Semua raja dari berbagai bangsa kagum padanya. Kerajaannya mengalami kedamaian dan kekayaan yang luar biasa. Tapi sungguh sangat disayangkan, ketika dia sudah tua, hatinya bergeser dari Tuhan, tidak berpaut sepenuhnya kepada Tuhan.

Teman2, punya awal yang baik itu sangat membanggakan, tapi punya akhir yang berkemengan itulah tanda perjuangan dan ketekunan. Awali hidup anda bersama Tuhan dan akhiri hidup anda dengan Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 22 April 2015

1 Raja-raja 13:18
Lalu jawabnya kepadanya: "Aku pun seorang nabi juga seperti engkau, dan atas perintah TUHAN seorang malaikat telah berkata kepadaku: Bawa dia pulang bersama-sama engkau ke rumahmu, supaya ia makan roti dan minum air." Tetapi ia berbohong kepadanya.

Seorang hamba Tuhan adalah seorang yang dipakai oleh Tuhan. Karunia 5 jawatan bisa diberikan kepada hamba Tuhan. Tetapi yang seharusnya dicari bukan karunia melainkan hidup yang berkenan kepada Tuhan, punya karakter Kristus, itulah yang penting.

Ada seorang nabi dalam Alkitab yang mulutnya berkata bohong demi mendapatkan yang dia mau. Karakter seperti ini tidak patut dipunyai seorang hamba Tuhan. Seorang hamba Tuhan harus punya integritas dalam perkataan dan perbuatannya.

Teman2, kita semua dipanggil menjadi hamba-hamba Tuhan. Jangan kotori predikat seorang hamba dengan kebohongan, tipu muslihat dan perkataan yang kotor. Tuhan ingin sekali memakai hidup kita. Jangan sia-siakan kesempatan yang sudah diberikan oleh Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 23 April 2015

1 Raja-raja 15:29
Segera sesudah ia menjadi raja, ia membunuh seluruh keluarga Yerobeam; tidak ada yang bernafas yang ditinggalkannya hidup dari pada Yerobeam, sampai dipunahkannya semuanya, sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan hamba-Nya Ahia, orang Silo itu

Tuhan menyampaikan peringatanNya supaya kita berbalik kepada Tuhan. Tuhan bukan mau menghukum manusia. Tuhan sangat mengasihi jiwa2.

Nubuatan atas Yerobeam dan keturunannya sudah diucapkan nabi Ahia puluhan tahun sebelum penggenapannya terjadi. Sebenarnya Yerobeam dan anak cucunya diberikan Tuhan kesempatan untuk bertobat tapi mereka tidak mau. Mereka terus berdosa dan mengabaikan peringatan Tuhan. Sungguh sangat disayangkan!

Teman2, Tuhan lebih suka memeluk kita dan mengajak kita menikmati kebaikanNya ketimbang melihat kita nengalami penghukuman. Dia itu terlalu baik. Kalau pagi ini kita menyadari bahwa kita perlu untuk berbalik kepadaNya, marilah, Tuhan sedang menunggu kedatangan anak-anakNya.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 24 April 2015

1 Raja-raja 18:21
"Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia."

 Pilihan untuk mengikuti Tuhan sepeuhnya ada di tangan kita. Kita tidak bisa mengikuti Tuhan dan yang bukan Tuhan. Jangan kita bercabang hati. Hanya ada 1 pilihan saja yang harus kita ambil.

Bangsa Israel tidak punya ketetapan hati mengenai siapa yang harus disembah sampai Elia berkata : "Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Elia membawa bangsa Israel untuk nemilih hanya 1 Tuhan.

Teman2, jangan pernah sembah 2 Tuhan. Tuhan kita hanya satu, Dialah Tuhan Yesus Kristus. Jangan menoleh ke kanan atau ke kiri lagi. Arahkan pandanganmu hanya kepadaNya.

 Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 25 April 2015

1 Raja-raja 20:13, 22
Tetapi tiba-tiba tampillah seorang nabi kepada Ahab, raja Israel, serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Sudahkah kaulihat semua orang yang sangat ramai itu? Bahwasanya pada hari ini Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, supaya engkau tahu, bahwa Akulah TUHAN."
Lalu tampillah nabi itu kepada raja Israel dan berkata kepadanya: "Baiklah, kuatkanlah hatimu, pertimbangkan dan pikirkanlah apa yang harus kauperbuat, sebab pada pergantian tahun raja Aram akan maju menyerang engkau."

Apakah anda percaya bahwa Tuhan masih berbicara hari ini? Kita tidak menyembah Tuhan yang mati. Kita menyembah Yesus, Tuhan yang berkuasa. Dia bisa berpikir, Dia bisa berbicara, dan Dia bisa bertindak.

Alkitab menceritakan bahwa Tuhan pernah menuntun raja-raja dalam Perjanjian Lama untuk berperang. Tuhan adalah ahli strategi yang hebat. Tuhan sungguh luar biasa. Dan sampai sekarang Tuhan ingin sekali berbicara pada anak-anakNya.

Teman2, punyailah waktu untuk bersekutu dengan Tuhan. Masalahnya bukan kita bisa dengar suara Tuhan atau tidak. Masalahnya adalah kita memberikan waktu kita untuk Tuhan berbicara atau tidak. Berikan kepada Tuhan kesempatan untuk ngomong dan Dia pasti berbicara kepada kita. Amin.

 Tuhan Yesus memberkati.

Kesaksian Pribadi Ev. Petrus Yudianto Gondo



Nama saya Petrus Yudianto Gondo. Saya ingin menyaksikan kebaikan Tuhan Yesus dalam hidup saya. Saya lahir pada tanggal 09 Juli 1973 dengan kondisi fisik yang normal. Waktu itu seharus sebagai seorang bayi saya menangis, tapi saya tidak menangis sehingga oleh dokter dipukul lalu saya menangis. Pada waktu saya menangis itu tiba-tiba badan saya menjadi biru seperti keracunan. Akhirnya dimasukkan ke tabung inkubator. Karna tabung inkubator itu jarang dipakai dan tegangan yang naik turun akhirnya merusak urat syaraf mata saya dan bola mata saya rusak. Orang tua saya mengusahakan kesembuhan saya dengan membawa ke luar negri tapi tidak ada hasilnya karena bola mata saya sudah rusak. Saya harus memakai kacamata minus 10. Setelah saya mulai bisa membaca, saya harus membaca sejauh 5 cm dari buku sekalipun menggunakan kacamata.

Waktu saya sekolah SD, saya harus duduk di bangku paling depan, lebih ke depan lagi untuk bisa membaca tulisan di papan tulis. Saya sangat minder dengan keadaan saya. Setelah lulus SD saya tidak mau melanjutkan sekolah ke SMP, bukan karena orang tua tidak mampu atau karena saya tidak bisa mengikuti pelajaran, tapi karena saya sangat minder. Waktu itu seluruh keluarga saya belum percaya kepada Tuhan. Sebagai orang yang cacat saya butuh sebuah dukungan yaitu kata-kata yang menguatkan. Tapi itu tidak pernah saya dapatkan dari keluarga saya. Saya sangat kecewa dengan keadaan saya. Saya tidak mau punya teman karena saya piker tidak ada orang yang mau bersahabat dengan orang yang cacat dan cuma lulusan SD seperti saya. Saya merasa hidup saya ini tidak punya arti. Waktu kecil saya paling suka belajar bahasa Inggris. Saya belajar bahasa Inggris dengan cara menonton film kartun. Saya juga suka membaca buku-buku. Selama 20 tahun itu saya banyak di rumah saja karena keminderan saya itu.

Pada umur 20 thn, ada seorang yang kenalkan saya pada Tuhan Yesus dan saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Sejak itu semuanya berubah. Tuhan beri saya ayat dalam Filipi 4:13 (dalam bahasa Inggris) : “I can do all things through Christ which strengtheneth me” (Aku bisa melakukan segala sesuatu melalui Kristus yang menguatkan aku). Tuhan bicara kepada saya begini : “Kalau kamu berjalan sendiri tidak bisa tapi kalau kamu berjalan dengan Aku, kamu pasti bisa.” WOW, saya dikuatkan sekali. Ini support yang saya butuhkan dari orang-orang di sekitar saya. Saya ini tidak bisa menyeberang jalan sendiri karena tidak kelihatan. Tapi pada waktu lahir baru, saya dibimbing oleh Tuhan untuk menyeberang jalan. Dari rumah ke gereja jaraknya 45 menit naik kendaraan umum. Buat saya tidak mungkin bisa ke gereja sendirian karena harus menyebrang jalan. Kalau saya minta tolong orang tua, kakak atau adik saya terus-terusan tidak mungkin karena mereka punya kegiatan sendiri. Jadi saya berdoa dan Tuhan beri saya jalan. Setiap kali saya mau menyeberang jalan, saya disuruh Tuhan berdoa begini : “Tuhan, buat jalan ini sepi sebentar supaya saya bisa nyebrang” dan selama 10 tahun saya bisa menyeberang jalan dan mengalami banyak pertumbuhan rohani.

Tahun 2005 saya tahu Tuhan suruh saya menginjil di desa-desa di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Sering kali saya pergi sendirian. Saya senang sekali karena hidup saya jadi berarti karena Tuhan Yesus membuatnya berarti. Tahun 2006 ada seorang teman yang mengajak saya pelayanan di Kalimantan Tengah. Saya mendoakan hal ini dan Tuhan berkata : “Kalau kamu berani masuk Kalimantan, seperti Aku memberkati Abraham, Aku berkati hidupmu.” Dengan janji Tuhan itu saya masuk ke kota Kuala Kapuas-Kalimantan Tengah dan melayani suku Dayak. Tahun 2007, suatu pagi, waktu saya saat teduh, Tuhan suruh saya untuk belajar sepeda motor. Buat saya ini perintah yang nggak masuk akal karna mata saya tidak jelas melihat, nyebrang jalan saja nggak bisa. Tapi saya mau taat. Saya minta tolong sama teman2 untuk ajari saya sepeda motor. 1 bulan kemudian, waktu itu saya sedang belajar motor di sebuah lapangan yang sepi, dengan jelas saya dengar Tuhan berkata : “Sekarang ke jalan raya!” Saya takut tapi saya mau belajar taat. Waktu saya mengendarai motor saya di jalan raya, yang saya kaget, saya bisa lihat lampu lalu lintas dengan jelas, lihat motor, mobil, orang menyebrang jalan, semua saya lihat dengan jelas. Mulai hari itu saya bisa nyebrang jalan.

Setelah 5 tahun saya melayani di Kuala Kapuas dan sekitarnya, di tahun 2011, suatu hari, di gereja saya kedatangan seorang hamba Tuhan keturunan India yang tinggal di Malaysia. Gembala saya suruh saya menterjemahkan. Hamba Tuhan ini bercerita pada saya bahwa beliau mendapat tugas dari Tuhan untuk masuk ke Indonesia setiap bulan tapi beliau tidak pernah tahu Indonesia karna setiap ke Indonesia hanya ke Menado. Lalu beliau ajak saya untuk bekerjasama sebagai peterjemah dan kordinatornya. Saya berdoa dan Tuhan beri saya sebuah gambaran : Saya ini seperti diberi sebuah undangan pesta. Bila saya tidak datang, saya tidak akan bisa bercerita tentang pesta itu. Tapi kalau saya datang, saya akan bisa bercerita banyak tentang pesta itu. Saya mengerti saya harus ambil undangan ini. Akhirnya sejak bulan Mei 2011 sampai hari ini kami ber 2 sudah pergi ke 16 propinsi. Kami tidak hanya pelayanan di kota tapi juga pergi ke pedalaman, melayani jiwa-jiwa.

Saya bersyukur kepada Tuhan bahwa hidup saya sekarang berarti. Tuhan membuat hidup saya bisa jadi berkat buat banyak orang. Sekalipun saya hanya lulusan SD dan cacat tapi saya bersyukur Tuhan memakai saya jadi alatNya di Indonesia. Kalau Tuhan bisa pakai hidup saya yang cacat dan hanya lulusan SD ini, Tuhan bisa pakai kita semua, asal kita mau dipakai oleh Tuhan. Tuhan tidak pernah tanya seberapa mampunya kita, Tuhan tidak pernah tanya apa yang bisa kita buat, tapi Tuhan selalu bertanya : “Apakah kamu mau dipakai sebagai alatKu?” Kalau kita berkata : “Aku MAU Tuhan!” Tuhan akan perlengkapi hidup kita untuk kemuliaan namaNya.

Tuhan Yesus memberkati.

Kesaksian Pribadi Rev. Richard Selvanathan



KESAKSIAN PRIBADI
Rev. RICHARD SELVANATHAN

Kesaksian ini ditulis untuk memuliakan Dia yang menyelamatkan, menguduskan dan memanggil saya masuk dalam panggilan kudus ini. Dari seseorang yang tidak punya tujuan untuk hidup, tapi sekarang punya segalanya untuk hidup bagi Kristus.


Awal mula

Lahir pada tanggal 07 September 1955, saya dibesarkan dalam sebuah keluarga Katolik Roma yang kukuh. Saya adalah yang tertua dari 8 bersaudara. Pendidikan saya adalah yang terbaik yang orang tua saya bisa usahakan. Fokus saya adalah menjadi seorang musisi dan dipengaruhi oleh seorang tetangga yang memutar gramofon sepanjang waktu. Saya berhasrat untuk menguasai bidang itu. Saya tidak bisa berlatih musik dan hanya membeli gitar bekas setelah saya mendapatkan sebuah pekerjaan dan mulai belajar dari teman-teman yang mau mengajari satu sama lain. Ada banyak grup musik yang muncul dari daerah di mana saya dibesarkan yang menjadi terkenal di negara saya di kemudian hari. Beberapa sahabat saya berkumpul bersama dan membentuk grup band kami sendiri dan mengadakan beberapa pertunjukan sampai kami membubarkannya.

Saya melanjutkan untuk mengejar ambisi saya dengan terlibat dalam bidang seni kreatif. Di bulan Mei 1982 saya ditawari sebuah pekerjaan di sebuah studio rekaman lokal sebagai ahli teknik perekaman. Saya percaya alasan saya mendapat pekerjaan itu adalah karena doa, ketika saya berjanji pada Tuhan Yesus, kalau Dia memberi saya pekerjaan ini yang saya sukai lebih daripada apapun di dunia ini, saya akan mencari sebuah gereja yang penuh Roh Kudus dan mulai belajar dan mengerti Alkitab. Saya sudah memberikan hati saya padaNya pada tanggal 07 November 1980 di sebuah acara umum di Kuala Lumpur. Ada rekan kerja yang sudah diselamatkan mulai menceritakan pada saya tentang kedatangan Kristus yang kedua dan saya akan ketinggalan kalau saya tidak siap. Ini adalah grup musik injili gaya Amerika dan sebagai seorang musisi saya diundang untuk hadir, menyaksikan pertunjukan ini dan bagaimana grup ini manggung. Saya tidak pernah mengerti apa yang sedang mereka nyanyikan karena lagu-lagunya tidak akrab dengan yang biasa saya mainkan. Setelah itu pengkotbahnya berdiri dan berbicara. Saya dipaksa oleh rekan kerja saya yang telah mengundang saya pada pertemuan itu untuk maju ke mimbar dan saya melakukannya dengan ogah-ogahan. Saya mengucapkan doa orang berdosa sebagai sebuah pengakuan biasa karena sebagai seorang Katolik saya sudah tahu siapa Yesus. Hal itu bukan masalah. Mereka mengundang saya untuk bergabung di gereja mereka tapi saya tolak karena saya dilahirkan sebagai orang Katolik, saya harus mati sebagai orang Katolik.


Awal pertumbuhan kekristenan

Suatu waktu di pertengahan tahun 1983 saya menemukan Gereja Sidang Jemaat Allah Subang Jaya dekat tempat kerja saya. Sebagai seorang sarjana muda saya tinggal di lantai atas dan bekerja dengan jam yang tidak menentu. Untuk menepati janji saya pada Tuhan, saya menghadiri kelas belajar Alkitab pada hari Rabu malam dan mulai mengerti beberapa hal dari Alkitab. Pada kebaktian malam Natal di tahun 1983 imam Katolik dalam pesannya mengatakan sesuatu yang menjadi pertanyaan saya. Suara di hati saya berkata : “Tinggalkan gereja ini dan mulai datangi gereja di mana saya sedang belajar Alkitab. Dia akan mengajar saya dan membawa saya kembali pada mereka lagi.” Maka pada tanggal 01 Mei 1984 saya dibaptis lagi sebagai seorang percaya yang lahir baru.

Pada bulan Juni 1984 saya mulai menghadiri Gereja Sidang Jemaat Allah Shiloh yang lebih dekat dengan rumah saya. Pada tanggal 11 Agustus 1984 anggota keluarga saya lahir baru dan pada hari itu ikut bergabung dengan gereja di mana saya menerima baptisan Roh Kudus dengan tanda berbicara bahasa lidah. Saya juga membawa pemimpin-pemimpin saya di kantor datang pada Tuhan. Pada tanggal 02 Februari 1985 saya menikahi Kristin dan kami memulai petualangan iman ini. Tuhan mulai berbicara pada saya mengenai pelayanan sepenuh waktu melalui banyak pembicara yang akan memanggil saya dan menyingkapkan apa yang ada dalam hati saya dan panggilan yang Tuhan taruh dalam hidup saya. Pada tanggal 07 September 1886 Rev. Keith Higgin dari Australia secara public mengumumkan pada gereja tentang panggilan Tuhan pada saya. Hari itu adalah hari ulang tahun saya sementara saya maju ke depan untuk menerima berkat. Hal ini mencetuskan semburan peristiwa profetik kata demi kata untuk pelayanan dari pembicara-pembicara tamu. Saya merasa enggan karena saya mencintai pekerjaan saya sebagai ahli teknik studio. Saya mendapatkan tawaran-tawaran dari banyak tempat untuk keahlian saya itu.


Melangkah dengan iman

Suatu pagi tanggal 25 Mei 1987 sementara saya sedang saat teduh, sebuah suara yang nyaring dari Surga berkata : “Mlelangkahlah!” Pada tanggal 03 Juni 1987 suara yang sama berbicara dari dalam diri saya melalui ayat-ayat Firman Tuhan di Ibrani 11:8, 27, Ibrani 13:5-6. Saya harus mengundurkan diri dari pekerjaan saya dan merencanakan untuk sekolah Alkitab. Pada tanggal 07 September 1987, pada hari ulang tahun saya, saya dan istri memulai hari pertama pelajaran kami di sekolah alkitab Tung Ling di Singapura, sekolah pelayanan selama 3 bulan.

Bulan Desember di tahun yang sama, kami kembali ke Malaysia dan mulai melayani di gereja lokal. Setelah itu saya mencoba untuk belajar lebih jauh tapi keuangan untuk melanjutkan tak kunjung tiba. Saya melakukan pelajaran secara tertulis melalui Surat Mandat yang bisa digunakan yang saya miliki di gereja Sidang Jemaat Allah.


Pertumbuhan rohani pribadi

Pada tanggal 29 Februari 1988 saya memutuskan untuk masuk dalam puasa 40 hari dengan minum air saja untuk mencari Tuhan dengan maksud untuk mendapatkan arahan masa depan saya dalam panggilan ini. Pada hari Jumat 08 April 1988, puasa hari ke 40, saya sendirian di gereja, saya menerima kunjungan pribadi Roh Kudus yang menunjukkan masa depan saya dalam kehendak Tuhan dan arahan yang Dia tuntun. Setelah itu saya mengadakan beberapa kali puasa 40 hari mengharapkan manifestasi yang sama tapi Tuhan berdaulat dan melakukan segala hal dengan caraNya.

Pada bulan Maret 1993, waktu puasa hari ke 30, Tuhan Yesus datang di kamar tidur saya pada pukul 03.00 pagi, duduk di samping ranjang saya dan mulai menunjukkan pada saya masa lalu saya tentang bagaimana saya telah disembuhkan dan dituntun sejauh ini. Dia meyakinkan saya untuk tetap mengejar Dia dan Dia akan memampukan saya menggenapi semua tujuanNya dalam hidup saya. Dia pergi pada pukul 5.30 dan memberitahu saya untuk menulis segala sesuatu yang telah disingkapkan pada saya. Dia mulai dengan mengutip Mazmur 24:1 : “Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya” dan mengakhiri dengan mengutip ayat yang sama sementara Dia pergi.

Pada tanggal 30 April 2001, setelah berakhir puasa selama 3 hari, saya memutuskan untuk mencari Tuhan dengan tinggal di gereja selama 60 jam dalam doa dan mencari Tuhan. Sementara saya berbaring di atas dipan, berdoa dan mendengar dari Tuhan, Tuhan Yesus muncul dalam kemuliaanNya, menghampiri saya, menaruh jariNya pada dada saya di tempat hati saya dan menyentuh saya. Pada tanggal 07 September 2005 pada pukul 12.20 siang, di hari ulang tahun saya yang ke 50, saya pergi ke gereja untuk mencari Tuhan sendirian dan menantikan instruksi lebih lanjut yang Dia mau untuk saya. Dia berbicara melalui Yesaya 49:1b-6 dan ayat 8-10. Secara spesifik Tuhan berkata pada saya untuk tidak nonton TV dan mendengarkan radio selama 1 tahun tetapi berada di kamar, belajar dan menyelidiki FirmanNya. Dia memimpin saya dalam pengertian Yahudi mengenai Firman Tuhan. Dia memerintahkan saya untuk mengangkat selubung ketidakpercayaan yang ada di pikiran dan hati umatNya, mengajari dan membuat Dia mungkin dicapai oleh semua yang mencari Dia. Saya telah melakukannya dan orang-orang mulai mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus. Saya percaya saya sudah diberkati Tuhan untuk melepaskan umatNya mengalami Dia seperti yang Dia rindukan.

Sebagai hasilnya, jemaat saya mengalami perjumpaan dengan malaikat, anak-anak berjumpa dengan Yesus dalam kebaktian,bau harum Tuhan memenuhi tempat kudus dan asap kemuliaan Shekinah yang bisa dilihat tampak pada tanggal 13 Juni 2007 pada kebaktian hari Jumat malam. Debu emas dan manifestasi-manifestasi lain seperti kilat dari langit muncul sementara kami sedang menyembah.

Saya telah mengalami beberapa kali kunjungan dari Bapa / Yesus / Roh Kudus, kadang-kadang berbicara pada saya audibel, memanggil nama saya, meyakinkan saya dan memberikan arahan selanjutnya. Melalui pengalaman ini saya bisa membedakan suara siapa ini. Kurangnya waktu dan tempat yang bernilai tidak bisa mengijinkan menjelaskan dengan detil tapi sejak tahun 2000 saya telah mengalami kunjungan secara tetap dari anggota Trinitas yang berbeda pada hari ulang tahun saya. Saya percaya saya dilahirkan di waktu seperti ini untuk mengantarkan kedatangan Tuhan kita yang kedua.
Hari ini tanggal 09 April 2009 saya ada dalam perintah ilahi untuk mengumumkan perjumpaan-perjumpaan ini dalam arahan Roh Kudus sementara tanggal 08 April 2009 adalah 21 tahun perjumpaan saya dengan Tuhan dan saya merasakan dorongan Tuhan untuk mempublikasikan hal ini supaya bisa menjadi berkat. Sebelumnya saya tidak akan membagikan hal ini kepada banyak orang karena ketidakpercayaan dan sindiran tajam yang dilontarkan oleh mereka yang tidak mengerti hal-hal rohani sama sekali. Tapi saya hanya bisa memuliakan Tuhan untuk apa yang telah Dia kerjakan bagi saya.

Sekarang saya adalah gembala sidang gereja orang-orang Tamil di Gereja Sidang Jemaat Allah Shiloh di Kuala Lumpur, Malaysia, yang dimulai tanggal 17 Januari 1992.

Tuhan juga berbicara dengan jelas pada saya untuk memberikan diri saya untuk bisa melayani gereja-gereja dan tempat-tempat yang membuka diri dan mau memberikan saya kesempatan membagi dengan mereka dan menguatkan jemaat.

Saya bersedia mengajar, berkotbah dan memberikan seminar, melatih pemimpin-pemimpin gereja, anak-anak muda, kebaktian kesembuhan, penginjilan dan pelepasan.

Topik-topik :
·        Penyembahan : Membawa kemuliaan Tuhan turun
·        Memanifestasikan kemuliaanNya
·        Surga terbuka
Mengalami perjumpaan surgawi yang supranatural
Melayani di bawah Surga yang terbuka 1 & 2
·        Berkat generasi
Mengerti berkat Bapa
Mengucapkan berkat 1-3
Kepenuhan berkat
Apakah berkat itu?
Hidup dalam perjanjian
·        Menghancurkan kutuk keturunan
·        Menuai benihmu 1 & 2
·        Bagaimana memanggil masuk tuaianmu
·        Masalah hati 1-3
·        Pertumbuhan rohani – Tanggung jawab
Mengerti tempat dan tujuanmu
Menggenapi tujuan hidupmu
·        Roh Kudus : Mengerti urapan
Melepaskan 7 Roh Allah (Yesaya 11:1-2)
·        Pengertian Yahudi : Bagaimana Yesus menggenapi Firman Tuhan?
Tujuh hari raya Tuhan dan terobosan pribadi
Mengerti perumpamaan-perumpamaan khusus
·        Gereja hari ini : Perkosaan atau pengangkatan
·        Kedatangan Tuhan yang kedua
Dan bermacam-macam kotbah dan pesan yang lain.


SEGALA KEMULIAAN BAGI TUHAN YANG TELAH MEMANGGIL SAYA UNTUK MENJADI BERKAT.

Renungan 26 April 2015

1 Raja-raja 21:4
Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati dan gusar karena perkataan yang dikatakan Nabot, orang Yizreel itu, kepadanya: "Tidak akan kuberikan kepadamu milik pusaka nenek moyangku." Maka berbaringlah ia di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan.

Kedewasaan seseorang tidak bisa diukur dari umurnya, jabatannya atau kekayaannya. Karakter seseorang akan bertumbuh ketika orang itu mengenal pribadi Tuhan.

Ahab adalah seorang raja Israel. Raja yang sangat terkenal dan ditakuti musuh-musuhnya. Tapi raja ini suka "ngambek", cengeng. Ketika keinginannya tidak terpenuhi, masuk kamar, nangis dan tidak mau makan. Apakah itu karakter seorang raja yang besar? Sifat Ahab ini kekanak-kanakan, tidak bisa jadi panutan.. Tidaklah patut seorang pemimpin besar punya karakter seperti ini.

Teman2, karakter yang dewasa itu sangatlah penting. Jadilah orang Kristen yang punya karakter Kristus. Jangan jadi Kristen bayi dan anak-anak terus-menerus. Pengenalan akan Tuhan membawa kita menjadi orang yang punya karakter warga Kerajaan Surga.

Selamat hari Minggu. Selamat melayani Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 27 April 2015

2 Raja-raja 1:2
Pada suatu hari jatuhlah Ahazia dari kisi-kisi kamar atasnya yang ada di Samaria, lalu menjadi sakit. Kemudian dikirimnyalah utusan-utusan dengan pesan: "Pergilah, mintalah petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron, apakah aku akan sembuh dari penyakit ini."

Semua kejadian yang kita alami seharusnya tidak menjauhkan kita dari Tuhan. Apapun yang terjadi mestinya menarik kita lebih mendekat kepadaNya.

Ahazia, anak Ahab, tidak belajar dari pengalaman ayahnya. Bagaimana ayahnya banyak kali ditolong Tuhan, bagaimana Tuhan menunjukkan kebaikanNya yang luar biasa. Suatu hari ketika Ahazia jatuh sakit, bukannya datang pada Tuhan, malahan dia pergi kepada dewa yang lain, untuk mencari kesembuhan. Bukan kesemhuhan yang dia terima tapi kematian.

Teman2, mari kita selalu jadikan Tuhan sebagai andalan hidup kita. Ada masalah apapun, berlarilah kepada Tuhan. Tidak ada yang lebih hebat daripada Tuhan Yesus Kristus. Puji Tuhan!

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 28 April 2015

2 Raja-raja 4:3-4
Lalu berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit.
Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!"

Untuk Tuhan bisa memakai hidup kita, kita harus jadi bejana yang kosong. Kuasa Tuhan tidak pernah bisa mengisi bejana yang penuh berisi dirinya sendiri. Kesadaran bahwa kita bukan siapa2 dan bukan apa2 sangatlah penting bagi kita. "Saya adalah hamba yang tidak berguna. Saya hanya melakukan apa yang harus saya lakukan", itulah yang harus jadi deklarasi kita setiap hari. Ketika hidup kita dipenuhi dengan kuasaNya, kasihNya, karakterNya, buah Roh, kita siap untuk diangkat, dipakai untuk melakukan tugas yang mulia.

Teman2, bersiaplah. Tuhan sedang mengumpulkan bejana2 kosong yang akan menjadi alat Tuhan yang luar biasa.

 Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 29 April 2015

2 Raja-raja 6:5
Dan terjadilah, ketika seorang sedang menumbangkan sebatang pohon, jatuhlah mata kapaknya ke dalam air. Lalu berteriak-teriaklah ia: "Wahai tuanku! Itu barang pinjaman!"

Sejak manusia pertama diciptakan, Tuhan sudah mengajarkan yang namanya tanggung jawab. Tuhan memberikan sebuah taman untuk dikelola. Bagian Adam dan Hawa adalah bisa bertanggung jawab dengan semua yang Tuhan sudah percayakan.

Suatu hari ada seorang yang kehilangan mata kapaknya ketika dia sedang menebang kayu. Mata kapak itu adalah barang pinjaman. Orang ini datang kepada nabi Elisa untuk minta pertolongan supaya dia bisa mendapatkan kembali barang itu. Orang ini sadar bahwa dia harus mengembalikan barang pinjaman itu. Orang ini tahu yang namanya tanggung jawab.

Teman2, bertanggung jawab terhadap barang yang kita pinjam bukan perkara yang sepele. Itu sangat penting. Kalau ada sesuatu yang pernah kita pinjam seperti : uang atau barang2 yang lain, besar atau kecil, kita harus mengembalikan. Itulah orang yang punya tanggung jawab. Hiduplah bertanggung jawab dan bangun hubungan yang baik dengan semua orang, nama Tuhan juga dimuliakan.

Tuhan Yesus memberkati.