Rabu, 29 April 2015

Kesaksian Pribadi Ev. Petrus Yudianto Gondo



Nama saya Petrus Yudianto Gondo. Saya ingin menyaksikan kebaikan Tuhan Yesus dalam hidup saya. Saya lahir pada tanggal 09 Juli 1973 dengan kondisi fisik yang normal. Waktu itu seharus sebagai seorang bayi saya menangis, tapi saya tidak menangis sehingga oleh dokter dipukul lalu saya menangis. Pada waktu saya menangis itu tiba-tiba badan saya menjadi biru seperti keracunan. Akhirnya dimasukkan ke tabung inkubator. Karna tabung inkubator itu jarang dipakai dan tegangan yang naik turun akhirnya merusak urat syaraf mata saya dan bola mata saya rusak. Orang tua saya mengusahakan kesembuhan saya dengan membawa ke luar negri tapi tidak ada hasilnya karena bola mata saya sudah rusak. Saya harus memakai kacamata minus 10. Setelah saya mulai bisa membaca, saya harus membaca sejauh 5 cm dari buku sekalipun menggunakan kacamata.

Waktu saya sekolah SD, saya harus duduk di bangku paling depan, lebih ke depan lagi untuk bisa membaca tulisan di papan tulis. Saya sangat minder dengan keadaan saya. Setelah lulus SD saya tidak mau melanjutkan sekolah ke SMP, bukan karena orang tua tidak mampu atau karena saya tidak bisa mengikuti pelajaran, tapi karena saya sangat minder. Waktu itu seluruh keluarga saya belum percaya kepada Tuhan. Sebagai orang yang cacat saya butuh sebuah dukungan yaitu kata-kata yang menguatkan. Tapi itu tidak pernah saya dapatkan dari keluarga saya. Saya sangat kecewa dengan keadaan saya. Saya tidak mau punya teman karena saya piker tidak ada orang yang mau bersahabat dengan orang yang cacat dan cuma lulusan SD seperti saya. Saya merasa hidup saya ini tidak punya arti. Waktu kecil saya paling suka belajar bahasa Inggris. Saya belajar bahasa Inggris dengan cara menonton film kartun. Saya juga suka membaca buku-buku. Selama 20 tahun itu saya banyak di rumah saja karena keminderan saya itu.

Pada umur 20 thn, ada seorang yang kenalkan saya pada Tuhan Yesus dan saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Sejak itu semuanya berubah. Tuhan beri saya ayat dalam Filipi 4:13 (dalam bahasa Inggris) : “I can do all things through Christ which strengtheneth me” (Aku bisa melakukan segala sesuatu melalui Kristus yang menguatkan aku). Tuhan bicara kepada saya begini : “Kalau kamu berjalan sendiri tidak bisa tapi kalau kamu berjalan dengan Aku, kamu pasti bisa.” WOW, saya dikuatkan sekali. Ini support yang saya butuhkan dari orang-orang di sekitar saya. Saya ini tidak bisa menyeberang jalan sendiri karena tidak kelihatan. Tapi pada waktu lahir baru, saya dibimbing oleh Tuhan untuk menyeberang jalan. Dari rumah ke gereja jaraknya 45 menit naik kendaraan umum. Buat saya tidak mungkin bisa ke gereja sendirian karena harus menyebrang jalan. Kalau saya minta tolong orang tua, kakak atau adik saya terus-terusan tidak mungkin karena mereka punya kegiatan sendiri. Jadi saya berdoa dan Tuhan beri saya jalan. Setiap kali saya mau menyeberang jalan, saya disuruh Tuhan berdoa begini : “Tuhan, buat jalan ini sepi sebentar supaya saya bisa nyebrang” dan selama 10 tahun saya bisa menyeberang jalan dan mengalami banyak pertumbuhan rohani.

Tahun 2005 saya tahu Tuhan suruh saya menginjil di desa-desa di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Sering kali saya pergi sendirian. Saya senang sekali karena hidup saya jadi berarti karena Tuhan Yesus membuatnya berarti. Tahun 2006 ada seorang teman yang mengajak saya pelayanan di Kalimantan Tengah. Saya mendoakan hal ini dan Tuhan berkata : “Kalau kamu berani masuk Kalimantan, seperti Aku memberkati Abraham, Aku berkati hidupmu.” Dengan janji Tuhan itu saya masuk ke kota Kuala Kapuas-Kalimantan Tengah dan melayani suku Dayak. Tahun 2007, suatu pagi, waktu saya saat teduh, Tuhan suruh saya untuk belajar sepeda motor. Buat saya ini perintah yang nggak masuk akal karna mata saya tidak jelas melihat, nyebrang jalan saja nggak bisa. Tapi saya mau taat. Saya minta tolong sama teman2 untuk ajari saya sepeda motor. 1 bulan kemudian, waktu itu saya sedang belajar motor di sebuah lapangan yang sepi, dengan jelas saya dengar Tuhan berkata : “Sekarang ke jalan raya!” Saya takut tapi saya mau belajar taat. Waktu saya mengendarai motor saya di jalan raya, yang saya kaget, saya bisa lihat lampu lalu lintas dengan jelas, lihat motor, mobil, orang menyebrang jalan, semua saya lihat dengan jelas. Mulai hari itu saya bisa nyebrang jalan.

Setelah 5 tahun saya melayani di Kuala Kapuas dan sekitarnya, di tahun 2011, suatu hari, di gereja saya kedatangan seorang hamba Tuhan keturunan India yang tinggal di Malaysia. Gembala saya suruh saya menterjemahkan. Hamba Tuhan ini bercerita pada saya bahwa beliau mendapat tugas dari Tuhan untuk masuk ke Indonesia setiap bulan tapi beliau tidak pernah tahu Indonesia karna setiap ke Indonesia hanya ke Menado. Lalu beliau ajak saya untuk bekerjasama sebagai peterjemah dan kordinatornya. Saya berdoa dan Tuhan beri saya sebuah gambaran : Saya ini seperti diberi sebuah undangan pesta. Bila saya tidak datang, saya tidak akan bisa bercerita tentang pesta itu. Tapi kalau saya datang, saya akan bisa bercerita banyak tentang pesta itu. Saya mengerti saya harus ambil undangan ini. Akhirnya sejak bulan Mei 2011 sampai hari ini kami ber 2 sudah pergi ke 16 propinsi. Kami tidak hanya pelayanan di kota tapi juga pergi ke pedalaman, melayani jiwa-jiwa.

Saya bersyukur kepada Tuhan bahwa hidup saya sekarang berarti. Tuhan membuat hidup saya bisa jadi berkat buat banyak orang. Sekalipun saya hanya lulusan SD dan cacat tapi saya bersyukur Tuhan memakai saya jadi alatNya di Indonesia. Kalau Tuhan bisa pakai hidup saya yang cacat dan hanya lulusan SD ini, Tuhan bisa pakai kita semua, asal kita mau dipakai oleh Tuhan. Tuhan tidak pernah tanya seberapa mampunya kita, Tuhan tidak pernah tanya apa yang bisa kita buat, tapi Tuhan selalu bertanya : “Apakah kamu mau dipakai sebagai alatKu?” Kalau kita berkata : “Aku MAU Tuhan!” Tuhan akan perlengkapi hidup kita untuk kemuliaan namaNya.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar