Selasa, 11 Agustus 2015

Renungsn 12 Agustus 2015

Yesaya 48:10 (TB) 
Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan.

Perhiasan perak itu begitu indah. Ada bermacam-macam bentuknya. Tapi tahukah anda bahwa memurnikan perak itu tidak mudah? Para pengrajin harus memanaskan perak di atas perapian dengan suhu yang paling panas. Dititik terpanas itulah perak dapat dimurnikan dari debu, batu dan kotoran yang lain. Perak harus diangkat dari perapian tepat pada waktunya karena kalau terlambat perak itu akan rusak. Semakin murni, perak menjadi semakin bernilai harganya.

Demikian pula hidup kita, Tuhan adalah Pengrajin itu. Dia memurnikan hidup kita dalam dapur persoalan dan masalah. Ketika kita masuk dalam pemurnian, kebiasaan lama, karakter yang buruk, perbuatan-perbuatan daging mulai dipisahkan dari hidup kita. Tepat pada waktunya, kita diangkat keluar dari dapur pemurnian, maka karakter Kristus dan buah-buah Roh mulai muncul dari hidup kita.

Galatia 5:22-23 (TB)
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Teman-teman, siapkah kita dimurnikan oleh Tuhan? Kalau kita mau menjadi indah dan berharga, kita harus siap dimurnikan

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar