Sabtu, 31 Oktober 2015

Renungan 01 November 2015

Lukas 6:9 (TB) 
"Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?"

Tidak ada aturan yang melarang seseorang berbuat baik. Berbuat baik harus dilakukan kapanpun, di manapun dan kepada siapapun juga. Berbuat baik tidak ada jangka waktunya. Oleh karena itu teruslah berbuat baik sampai Tuhan Yesus datang menjemput kita semua.

Selamat hari Minggu. Selamat beribadah. Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 30 Oktober 2015

Renungan 31 Oktober 2015

Lukas 4:3 (TB) 
Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti."

Keabsahan Yesus sebagai Anak Allah tidak perlu dibuktikan dengan mujizat yang dibuatNya. Yesus sungguh-sungguh adalah Anak Allah. Setan mencoba membuat Yesus ragu-ragu mengenai siapa diriNya.

Itulah juga yang dibuat setan kepada kita. Dia mencoba membuat kita bimbang mengenai siapa diri kita. Dia berkata, "Coba dong buat mujizat. Katanya kamu anak Tuhan. Coba lihat, doamu saja tidak dijawab oleh Tuhan. Kamu pasti bukan anak Tuhan." Itulah yang setan selalu buat kepada kita. Dia mau menggoyahkan kepercayaan kita bahwa kita adalah anak-anak Tuhan.

Teman-teman, jangan pernah bimbang dan ragu mengenai siapa dirimu di dalam Tuhan. Yang membuatmu diangkat menjadi anak Tuhan sama sekali bukan perbuatanmu. Yang membuatmu jadi anak Tuhan adalah karena kemurahanNya. Amin.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 29 Oktober 2015

Renungan 30 Oktober 2015

Markus 16:11 (TB) 
Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya.

Respon hati kita itu sangat penting. Respon hati menentukan arah langkah kita. Ketika kita mendengar apa yang Tuhan kerjakan dalam hidup seseorang, apa yang keluar dari hati kita? Apakah kita tidak percaya? Ragu-ragu? Iri hati? Itu adalah respon hati yang salah.

Para murid pun punya respon yang keliru dalam menanggapi apa yang telah Yesus lakukan. Mereka sudah berjalan bersama Yesus 3 1/2 tahun, telah melihat dan mengalami keajaiban Tuhan. Sebenarnya mereka harus percaya waktu mendengar bahwa Yesus hidup tapi mereka tidak percaya. Ketidakpercayaan sangat menghalangi Tuhan bekerja.

Teman-teman, buanglah setiap ketidakpercayaanmu akan kemampuan Tuhan. Jangan batasi Tuhan. Dia sangat bisa membuat mujizat atas hidup kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 28 Oktober 2015

Renungan 29 Oktober 2015

Markus 13:31 (TB) 
Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.

Kalau kita mendengar berita tentang gempa bumi hebat yang melanda satu kota, apa yang ada di benak kita? Apa yang kita bayangkan? Bangunan-bangunan yang runtuh rata dengan tanah, mayat-mayat yang bergelimpangan, pohon-pohon bertumbangan. Dalam sekejap, semuanya habis lenyap.
Alkitab memberitahukan bahwa suatu hari nanti semua yang ada di dunia ini akan habis lenyap tak berbekas. Tidak ada sesuatu pun yang bertahan selamanya di bumi ini. Tetapi ada satu yang akan terus ada dan tidak bisa dibinasakan oleh siapapun dan apapun, yaitu Perkataan Tuhan. Semua yang Tuhan katakan tidak bisa dilenyapkan. Emas, perak, deposito, mobil, rumah, semua yang kita miliki, tidak bisa bertahan selamanya. Semuanya akan berlalu. Oleh karena itu, simpanlah Firman Tuhan, simpan dalam hati kita, dalam hidup kita. Semakin banyak kita menyimpannya, semakin kaya hidup kita. Kekayaan kita itu sampai pada kekekalan. Puji Tuhan.

Teman-teman, jadilah orang kaya yang bukan hanya menyimpan harta yang sementara tapi juga harta yang kekal.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 27 Oktober 2015

Renungan 28 Oktober 2015

Markus 11:15-16 (TB) 
Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,
dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah.

Rumah Tuhan adalah tempat persekutuan manusia dengan Tuhan. Rumah Tuhan adalah tempat perjumpaan kita dengan Tuhan. Oleh karena itu, jangan pergi ke gereja karena mencari keuntungan pribadi. Memang ibadah itu bila disertai dengan kepuasan mendatangkan keuntungan yang besar, tetapi bukan sekedar mencari hal-hal yang materi.

Alkitab juga mengatakan bahwa kita yang percaya kepada Tuhan, adalah rumah Tuhan. Karena kita adalah rumah Tuhan, kita harus punya hubungan yang dekat dengan Tuhan. Pergaulan yang intim dengan Tuhan membuat kita menjadi orang yang sangat diberkati.

Teman-teman ingat baik-baik, jangan kotori diri kita dengan ketamakan dan kerakusan akan barang-barang duniawi. Kita adalah Rumah Tuhan. Kita adalah makhluk surgawi. Kita adalah milik Tuhan Yesus Kristus. Kepuasan sejati adalah ketika kita bisa bergaul karib dengan Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 26 Oktober 2015

Renungan 27 Oktober 2015

Markus 9:38-40 (TB) 
Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita."
Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.

Mengapa gereja-gereja di akhir jaman tidak bisa bersatu? Karena gereja-gereja akhir jaman nengelompokkan diri mereka sendiri. Ada yang menyebut kelompok A, ada yang jadi pengikut Pdt B,  ada yang mengikut aliran C, dan ada yang memegang doktrin D. Padahal Tuhan yang mereka sembah adalah sama, Tuhan Yesus Kristus. Pengelompokan-pengelompokan ini menimbulkan perpecahan satu dengan yang lain.

Hal ini juga dialami para murid Tuhan. Mereka melihat ada seorang yang tidak termasuk kelompok mereka mengusir setan dengan nama Yesus. Karena orang itu bukan kelompok mereka, mereka mencegah orang itu. Hari-hari ini sering terjadi, ketika ada orang melakukan Firman Tuhan, menggunakan otoritas nama Yesus, tapi orang itu tidak termasuk kelompok tertentu, orang itu dianggap bukan pengikut Kristus dan sesat. Tuhan Yesus sendiri mengajarkan untuk kita tidak mencegah orang yang melakukan mujizat demi nama Yesus. Gereja Tuhan, jangan menimbulkan perpecahan dalam tubuh Kristus dengan alasan apapun juga. Sebagai anggota tubuh Kristus, mari kita bersatu. Menangkan kota, rebut bangsa-bangsa untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus.

Teman-teman, sudah saatnya kita menjadi jawaban doa Tuhan Yesus yang merindukan tubuhNya bersatu. Kitalah anggota tubuhNya. Mari kita bersatu.

Yohanes 17:20-21 (TB) 
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 25 Oktober 2015

Renungan 26 Oktober 2015

Markus 5:27 (TB) 
Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.

Apa yang kita dengar membawa pengaruh yang besar dalam hidup kita. Pada saat kita mendengarkan kabar buruk setiap hari, kita pasti putus asa, ketakutan, dan kecewa. Tetapi apabila kita selalu membiasakan mendengar kabar baik, sukacita dan damai sejahtera akan memenuhi hidup kita. Kabar apa yang sering masuk ke dalam hidupmu?

Wanita yang 12 tahun mengalami sakit pendarahan begitu menderita. Dia sudah tidak bisa apa-apa. Dia sudah jadi orang miskin, tidak punya apa-apa.. Harta bendanya sudah habis untuk membiayai pengobatannya. Kesembuhan tidak kunjung datang. Tapi ada 1 hal yang seringkali dia lakukan, mendengar berita-berita tentang Yesus. Dia bukan mendengar berita tentang Yesus hanya satu kali. Dia mendengar kabar baik tentang apa yang Yesus lakukan berkali-kali. Karena berita yang masuk dalam hidupnya adalah berita baik, bangkitlah iman dan pengharapannya kepada Tuhan Yesus. DAN MUJIZAT PUN TERJADI!

Teman-teman, kita harus bisa menyaring kabar apa yang masuk ke telinga kita. Jangan ijinkan kabar buruk, busuk dan jahat memenuhi perbendaharaan kita. Mari bangkitkan iman percayamu dengan mendengar Berita Injil (Kabar Baik).

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 25 Oktober 2015

Markus 4:7, 18-19 (TB) 
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah.
Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu,
lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Firman Tuhan adalah benih. Ketika Firman Tuhan ditaburkan dalam hidup kita, Firman itu akan bertumbuh dan pada akhirnya menghasilkan buah. Buah ini bisa dinikmati oleh orang-orang di sekitar kita. Tapi ada sesuatu yang menghalangi benih Firman untuk bertumbuh, yaitu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan. Masalah-masalah dunia ini dan tipu daya untuk menjadi kaya bisa menghimpit benih Firman Tuhan yang ditanam dalam hidup kita, bahkan membunuhnya. Oleh karena itu jangan biarkan apapun dan siapapun merintangi Firman Tuhan bekerja dalam hidup anda dan saya. Biarkan Firman Tuhan yang ditaburkan dalam hidup kita terus bertumbuh dan berbuah untuk kemuliaanNya.

Selamat hari Minggu. Selamat beribadah. Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 23 Oktober 2015

Renungan 24 Oktober 2015

Markus 1:17-18 (TB) 
Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.

Panggilan Tuhan atas hidup anda dan saya adalah panggillan yang mulia. Memang ketika menjawab panggilan Tuhan ada harga yang harus dibayar, tetapi hidup dalam panggilan Tuhan membawa kebahagian yang luar biasa.

Simon Petrus dan Andreas adalah nelayan-nelayan yang berhasil. Ketika mereka menjawab panggilan Tuhan, mereka MAU meninggalkan jalanya. Itu bukan perkara yang mudah. Dibutuhkan kerelaan dan komitmen yang sungguh untuk masuk dan menjalani panggilan Tuhan.

Teman-teman, tidak semua orang menjadi penginjil atau pendeta. Tetapi semua orang percaya harus hidup dalam panggilan yang Tuhan berikan. Temukan panggilan Tuhan di tempat kerjamu, di sekolahmu, di kampusmu, dalam pelayananmu, dan dalam seluruh hidupmu.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 22 Oktober 2015

Renungan 23 Oktober 2015

Matius 27:23 (TB) 
Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!"

Kejahatan apakah yang telah dilakukan Yesus? Apakah Dia pernah mencuri? Tidak pernah. Membunuh? Tidak. Menipu? Tidak. Iri hati dan dendam? Tudak juga. Lalu apa yang membuatNya harus menanggung hukuman mati itu?

Alkitab berkata :
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita (Yesaya 53:5a (TB)).

Yesus menanggung hukuman mati yang tidak harus Ia tanggung. Hukuman mati ditamggungNya untuk menebus dosa anda dan saya. Sungguh luar biasa! Seringkali kita tidak bisa bersyukur dengan apa yang sudah Yesus lakukan bagi kita. Seringkali kita ngomel-ngomel, ngeluh, dan bahkan marah kepada Tuhan. Benar-benar tak tahu berterima kasih. Pagi ini, mari kita datang pada Tuhan Yesus yang sangat baik itu dan berkata : "TERIMA KASIH TUHAN YESUS!" Dia pantas menerima ucapan terima kasih untuk selama-lamanya.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 22 Oktober 2015

Matius 25:3-4 (TB) 
Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.

Melihat semua yang sedang terjadi di seluruh dunia ini, kita tahu bahwa inilah akhir jaman. Ada 1 hal penting yang gereja Tuhan harus perhatikan di jam-jam terakhir ini, yaitu MEMPERSIAPKAN DIRI. Banyak orang bisa bercerita tentang tanda-tanda akhir jaman dengan sangat detil tapi tidak mempersiapkan dirinya dengan baik untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Hati dan jiwa mereka tidak siap ketika Tuhan datang menjemput mereka sebagai mempelai wanitaNya.

5 gadis bodoh tidak mempersiapkan diri dengan baik yaitu tidak membawa cadangan minyak. Ketika mereka menyadari bahwa pelitanya hampir padam baru mereka mencoba mempersiapkan diri tapi sudah terlambat. Sungguh sangat disayangkan, sekalipun 5 gadis bodoh itu disiapkan untuk  masuk ke dalam pesta perjamuan kawin Anak Domba tapi mereka tidak siap sedia.

Teman-teman, selama masih ada kesempatan, mari kita mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus Kristus.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 20 Oktober 2015

Renungan 21 Oktober 2015

Matius 24:14 (TB) 
Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.

Injil harus diberitakan ke seluruh dunia, menjadi kesaksian bagi semua bangsa. Firman Tuhan ini harus terjadi. Siapakah yang jadi pelaku dari Firman Tuhan ini? Malaikat? Tuhan Yesus? Seluruh penghuni Surga? Mereka bisa melakukannya. Tapi yang akan melakukannya adalah anda dan saya. Kita yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus yang menjadi pelaku ayat ini. Jangan pernah berhenti menginjil. Jangan pernah berhenti bersaksi. Seluruh dunia harus mendengar Kabar Baik.

Teman-teman, mari jadikan hidup ini sebuah kesaksian yang menghasilkan buah yaitu jiwa-jiwa. Seluruh Surga bersukacita nenyambut datangnya jiwa-jiwa yang masuk ke Surga.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 19 Oktober 2015

Renungan 20 Oktober 2015

Matius 21:3 (TB) 
Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya.

Tuhan memerlukan anda dan saya, benarkah demikian? YA. Tuhan sangat memerlukan kita. Dia mau memakai kita nenjadi alatNya. Dia mau menyakatakan kasih dan kuasaNya kepada dunia melalui kita. Masalahnya adalah : "MAUKAH ANDA dipakai Tuhan?" Maukah kita menjawab ketika Dia memerlukan kita? Seringkali orang berkata :"Aku mau dipakai Tuhan." Tapi begitu disuruh mrlakukan hal yang tidak enak, orang itu langsung berkata, "Jangan saya, orang lain saja." Kita harus belajar berserah total kepada Tuhan. Enak atau tidak enak, mudah atau sukar, besar atau kecil, kalau Tuhan yang suruh, kerjakan saja dengan sungguh-sungguh. Titik. Jangan ada koma lagi. Itulah yang Tuhan sukai.

Teman-teman, Tuhan membutuhkanmu. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Pakailah waktu yang ada untuk menjawab panggilanNya.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 18 Oktober 2015

Renungan 19 Oktober 2015

Matius 18:1 (TB) 
Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"

Dari jaman dahulu sampai sekarang orang selalu memperbincangkan tentang siapa yang paling kaya, siapa yang paling kuat, siapa yang paling terkenal, siapa yang paling terhebat, dan siapa yang paling terbesar. Hal inipun pernah ditanyakan oleh para murid Tuhan Yesus kepada Yesus. Artinya, dari jaman ke jaman banyak orang ingin sekali mendapatkan sanjungan, pujian dan ketenaran baik di kalangan gereja, pemerintah, maupun rakyat biasa.

Tuhan Yesus mengajarkan sesuatu yang sangat berbeda dari dunia ini. Kalau kita mau jadi yang terbesar, jadilah yang terkecil. Kenapa? Karena hanya ada satu pribadi yang terbesar, namanya adalah Tuhan Yesus Kristus. Ketika kita semakin meninggikan Tuhan Yesus, kita semakin sadar bahwa kita bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Dia harus semakin besar dan kita harus semakin kecil. Puji Tuhan.

Teman-teman ingatlah baik-baik, tidak ada siapapun dan apapun yang patut kita banggakan, kecuali Tuhan Yesus Kristus.

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 17 Oktober 2015

Renungan 18 Oktober 2015

Matius 14:3-4 (TB) 
Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya.
Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!"

Tidak semua orang menyukai perbuatan baik yang kita lakukan. Bahkan perbuatan baik itu membawa akibat yang tidak menyenangkan. Hamba-hamba Tuhan dalam Alkitab pun mengalaminya, termasuk Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis tidak pernah berhenti berbuat baik sekalipun dia tidak pernah menerima ucapan terima kasih, bahkan dipenggal kepalanya pada akhirnya. Dia terus berbuat baik.

Perbuatan baik yang kita taburkan di dunia ini pasti akan kita tuai, kalau tidak di dunia ini, kita tuai di Surga. Paulus memberikan nasehat yang harus selalu kita ingat dengan baik :

Galatia 6:9-10 (TB) 
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Teman-teman, jangan pernah jemu, jangan pernah berhenti, jangan pernah menyerah untuk berbuat baik. Ketika kita berbuat baik, itu adalah tanda kita berbuah karena kebaikan adalah buah Roh (Gal 5:22-23).

Selamat hari Minggu. Selamat beribadah. Selamat melayani Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 16 Oktober 2015

Renungan 17 Oktober 2015


Matius 12:22 (TB) 
Kemudian dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Orang itu buta dan bisu, lalu Yesus menyembuhkannya, sehingga si bisu itu berkata-kata dan melihat.

Sungguh sangat bertolak belakang antara pekerjaan Tuhan dan pekerjaan setan.
Pekerjaan setan membelenggu, merusak, menyiksa, membuat menderita, membinasakan.
Pekerjaan Tuhan menyembuhkan, memulihkan, menguatkan, membangkitkan, membawa masuk ke dalam kehidupan kekal.

Alkitab memberikan contoh yang baik sekali. Ada seorang yang buta dan bisu. Tuhan tidak pernah menjadikan manusia buta dan bisu. Tuhan mau manusia bisa memuji dan menyembah Tuhan dengan mulutnya dan melihat karya Tuhan dengan matanya. Tapi setan hanya mau membuat orang menderita dan hidup sengsara. Berita baiknya adalah Tuhan lebih hebat dari setan. Semua pekerjaan setan sudah dihancurkan. Setan pun sudah tahu tempat tinggalnya yang kekal : Lautan api neraka. Puji nama Tuhan! Haleluya!

Teman-teman, Tuhan memberikan kuasaNya kepada kita. Jangan pernah takut dengan setan dan semua pekerjaannya. Kitalah orang-orang yang menang, orang-orang percaya yang penuh dengan kuasa Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 15 Oktober 2015

Renungan 16 Oktober 2015

Matius 8:8, 16 (TB) 
Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit.

Perkataan Tuhan (Firman Tuhan) bukan kata-kata biasa. Banyak kali orang mengatakan perkataan yang kosong, tidak membawa dampak apa-apa, tetapi berbeda dengan mengucapkan Firman Tuhan. Bahkan Alkitab menceritakan bahwa Yesus tidak banyak bicara. Tetapi karena yang berucap adalah Tuhan sendiri, sepatah kataNya menghasilkan keajaiban.

Hari ini, kita adalah Rumah Roh Kudus. Tuhan tinggal dalam hidup kita. Pada saat kita mengucapkan Firman Tuhan, apakah yang akan terjadi? MUJIZAT! Kuasa Perkataan Tuhan tidak berubah dan kemampuannya pun tidak menurun. Kalau dulu perkataan Tuhan, bahkan 1 kataNya, bisa menyembuhkan, memulihkan, memerdekakan, membebaskan, menguatkan, dan memberkati, hari ini pun tetap bisa TERJADI.

Teman-teman, Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu. Jangan pernah bosan mengucapkan Firman Tuhan. Selalu perkatakan Firman Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 14 Oktober 2015

Renungan 15 Oktober 2015

Matius 5:23-24 (TSI) 
Karena itu, kalau misalnya kamu sedang membawa persembahanmu untuk dibakar pada mezbah di Rumah Allah, dan tiba-tiba kamu teringat bahwa ada orang lain yang sakit hati kepadamu,
tinggalkanlah persembahanmu itu di depan mezbah. Kemudian, pergilah kepada orang itu dan pulihkanlah hubunganmu dengan dia. Sesudah itu barulah kamu lanjutkan memberikan persembahanmu kepada Allah.

Tuhan sangat suka dengan pemulihan. Dia tidak mau di hati kita ada sesuatu yang tidak beres yang belum diselesaikan, baik dengan Dia atau dengan orang lain. Bahkan sekalipun kita memberi persembahan yang sangat banyak kepada Tuhan dengan ketulusan, melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, tapi ketika hati kita jengkel dengan orang lain, marah-marah, iri hati, kecewa, Tuhan tidak akan menerima persembahan kita sama sekali. Selesaikan dulu masalahmu dan baru kembali untuk memberikan yang terbaik kepada Tuhan. Haleluya!

Teman-teman, Tuhan sanggup menembus hati kita. Dia bukan hanya mau melihat tangan yang dinaikkan untuk menyembah tapi juga penyembahan yang keluar dari hati yang bersih.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 13 Oktober 2015

Renungan 14 Oktober 2015

Matius 2:2b, 10 (TB) 
Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.
Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.

Tuhan bisa bicara kepada kita lewat siapa saja dan apa saja. Tuhan bisa bicara lewat hamba Tuhan, Alkitab, keadaan yang sedang terjadi, orang tua, atau seperti yang dialami orang-orang Majus, Tuhan bisa bicara melalui bintang. Tapi kita harus ingat : Kita tidak boleh mengagumi hamba Tuhan, Alkitab atau bintang, kita harus berfokus hanya kepada Tuhan. Semua yang dipakai Tuhan adalah alat. Jangan pernah sekali-sekali nengalihkan fokus kita dariNya. Puji Tuhan.

Teman-teman, mari arahkan tatapanmu hanya kepadaNya. Dia ingin sekali terus mengarahkan jalan kita menuju kepada kekekalan.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 12 Oktober 2015

Renungan 13 Oktober 2015

Maleakhi 1:2a (TB) 
"Aku mengasihi kamu," firman TUHAN.

Kasih Tuhan sangat besar dan dalam terhadap anak-anakNya. Seringkali anak-anak Tuhan tidak bisa memahami betapa luar biasa kasihNya itu. Ketika Dia berkata : "Aku mengasihimu", Dia sedang berkata melampaui semua hal materi, lebih dari sekedar yang jasmani. Maka kita, sebagai anak-anak Tuhan, jangan salah persepsi dengan kasih Tuhan. Ketika kita belum dijawab doanya, tidak berarti Tuhan tidak mengasihi. Kalau kita belum diberkati melimpah secara jasmani, bukan berarti Tuhan lebih mengasihi orang lain daripada kita. Kalau kita menghadapi persoalan, bukan berarti Tuhan membenci kita. Mari kita lebih mendekat kepada Tuhan. Punyai pengenalan yang pribadi dengan Dia. Maka kita akan lebih menyelami kasihNya dan semakin mengerti arti "Aku nengasihimu".

Teman-teman, Tuhan sangat rindu mencurahkan kasihNya kepada kita. Jangan buang kesempatan ini. Tuhan Yesus mencintaimu dengan cinta yang tiada habisnya.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 11 Oktober 2015

Renungan 12 Oktober 2015

Zakharia 14:9 (TB) 
Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.

Tuhan Yesus Kristus adalah Raja atas seluruh bumi. Sekalipun hari ini ada orang-orang yang nencoba nenjadi penguasa tetapi sesungguhnya hanya ada 1 Penguasa yang sejati. Kita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus harus belajar menjadikan Dia Raja, Raja yang menguasai pekerjaan kita, pelayanan kita, studi kita, keluarga kita, dan bahkan seluruh hidup kita. Menjadikan Tuhan sebagai Raja dengan berkata : "Tuhan Yesus Kristus adalah Raja" sangatlah mudah. Tetapi nenjadikan Dia sebagai Raja dalam setiap aspek hidup kita sehari-hari tidak semudah mengucapkannya. Tuhan Yesus Kristus sungguh akan menjadi Raja yang memerintah seluruh bumi.

Teman-teman, inilah waktunya untuk kita praktek, serahkan seluruh hidup kita kepadaNya. Dia harus nenjadi semakin besar dan kita menjadi semakin kecil.

Tuhan Yesus mrmberkati.

Sabtu, 10 Oktober 2015

Renungan 11 Oktober 2015

Zakharia 8:6-8 (TB) 
Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kalau pada waktu itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib, apakah Aku akan menganggapnya ajaib? demikianlah firman TUHAN semesta alam.
Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sesungguhnya, Aku menyelamatkan umat-Ku dari tempat terbitnya matahari sampai kepada tempat terbenamnya,
dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka diam di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran.

Kebangunan rohani sedang datang. Kita akan mengalami lawatan Tuhan yang luar biasa di seluruh dunia. Keselamatan akan melanda seluruh dunia. Pertobatan terjadi di mana-mana. Tuhan sudah mengatakannya melalui nabi Zakharia dan semuanya itu sedang terjadi.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita mau ikut ambil bagian dalam kebangunan rohani besar yang Tuhan sudah rencanakan? Ataukah kita hanya berdiri dan berkata : "Puji Tuhan" lalu duduk kembali? Mari kita menjadi PEMBUAT sejarah kebangunan rohani terbesar yang belum pernah ada sebelumnya dan bukan hanya nenjadi KOMENTATOR sejarah kebangunan rohani.

Selamat hari Minggu. Selamat beribadah. Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 09 Oktober 2015

Renungan 10 Oktober 2015

Zakharia 2:8b (TB) 
— sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya —

Siapa yang tidak pernah "kelilipan" matanya? Pasti pernah. Biasanya kalau kena debu di jalan. Tidak usah disuruh, spontan kita langsung mengerjapkan mata, menutup mata sambil menutupi mata kita dengan tangan untuk menjaga mata kita.

Firman Tuhan berkata anda dan saya adalah biji mata Tuhan. Tuhan selalu menjaga biji mataNya. Ia tidak membiarkan biji mataNya disentuh dengan sembarangan dan seenaknya oleh siapapun dan apapun juga. Puji Tuhan.

Teman-teman, perlindungan Tuhan atas kita sungguh sempurna. Dia tidak pernah membiarkan apalagi meninggalkan kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 08 Oktober 2015

Renungan 09 Oktober 2015

Zefanya 3:9 (TB) 
Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.

Mulut yang kita gunakan setiap hari punya kuasa yang luar biasa. Mulut ini bisa menghidupkan, bisa mematikan, bisa menguatkan bisa melemahkan, bisa memberkati, bisa mengutuki. Tetapi umat Tuhan harus punya mulut yang bersih, mulut yang memuliakan nama Tuhan dan mengubahkan hidup banyak orang.

Tuhan berkata lewat nabi Zefanya : Akan terjadi bahwa semua orang akan berseru memanggil nama Tuhan dan beribadah kepada Tuhan dengan mulut yang bersih, bukan perkataan kotor, fitnah dan penghinaan yang keluar. Bahasa Kerajaan Terang yang jadi bahasa sehari-hari. Haleluya!

Teman-teman, inilah waktunya bagi kuta untuk belajar bahasa Surga. Mari kita terus mempraktekkan bahasa yang membawa dampak yang luar biasa ini.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 07 Oktober 2015

Renungan 08 Oktober 2015

Habakuk 2:1 (TB) 
Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.

Tidak ada doa yang dinaikkan dengan sia-sia. Sekalipun doa itu sudah diucapkan selama 50 tahun, doa itu pasti ada jawabannya. Kenapa begitu?

1. Karena kita membawa doa kita kepada Tuhan Yesus yang hidup, yang mendengarkan doa kita.

2. Karena Tuhan hidup, Dia pasti memberikan jawaban atas setiap permohonan doa kita.

Jangan pernah berhenti berdoa. Jangan pernah berhenti percaya. Jangan pernah berhenti berharap. Sebab semua yang kita hadapkan kepada Tuhan Yesus Kristus tidak ada yang sia-sia. Amin.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 06 Oktober 2015

Renungan 07 Oktober 2015

Mikha 2:12 (TB) 
Dengan sungguh-sungguh Aku akan mengumpulkan engkau seluruhnya, hai Yakub, dengan sungguh-sungguh Aku akan menghimpunkan sisa orang Israel; Aku akan menyatukannya seperti kambing domba dalam kandang, seperti kawanan binatang di tengah-tengah padangnya, sehingga ramai dengan manusia!

Salah satu tanda penggenapan Firman Tuhan di akhir jaman ini adalah pulangnya orang-orang Yahudi ke negerinya. Alkitab mencatat bahwa orang-orang Yahudi yang tercerai-berai di berbagai bangsa akan disatukan kembali di Israel. Hari-hari ini Firman Tuhan ini sedang digenapi. Ini bicara tentang pemulihan.

Bagi kita Israel rohani, kita akan mengalami pemulihan keluarga. Ekonomi yang hancur diangkat kembali. Hubungan dengan Tuhan yang rusak dibangun kembali. Banyak orang akan mengalami perjumpaan pribadi dengan Penciptanya. Gereja Tuhan pun akan disatukan kembali. Bagi manusia tidak mungkin tapi tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan.

Teman-teman, pemulihan sedang terjadi. Inilah pesan Tuhan di akhir jaman. Tuhan sedang memulihkan segala sesuatu.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 05 Oktober 2015

Renungan 06 Oktober 2015

Yunus 1:2-3 (TB) 
"Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.

Ketaatan kepada Tuhan adalah melakukan kehendak Tuhan sepenuhnya, enak atau tidak enak, suka atau tidak suka. Seringkali kita berkata : "Saya mau melakukan kehendak Tuhan" tetapi ketika Tuhan menyuruh kita melakukan sesuatu yang kita tidak suka dan tidak enak untuk dikerjakan, dengan segera kita mencari alasan untuk tidak melakukannya.

Yunus adalah seorang nabi. Sebelum Tuhan mengutus Yunus ke Niniwe pasti Tuhan sudah pernah menyuruhnya melakukan hal-hal lain. Dia nelakukan semua perintah Tuhan dengan segera karena perintah Tuhan itu tidak menyinggung pikiran, perasaan dan kemauannya. Tapi begitu Tuhan menyuruh dia ke Niniwe untuk menyampaikan pesan Tuhan, dia tidak mau. Kenapa? Karena Yunus benci orang Niniwe. Tuhan sengaja menyuruh Yunus ke Niniwe dan tidak menyuruh orang lain (walaupun Tuhan bisa melakukannya) karena Tuhan mau membereskan hati Yunus yang penuh dengan kebencian dan kemarahan terhadap Niniwe. Tuhan kita adalah Tuhan yang penuh dengan rencana dan maksud yang baik terhadap anak-anakNya.

Teman-teman, ketika kita mentaati perintah Tuhan sebenarnya Tuhan mendapatkan kesempatan untuk mengerjakan hati kita, mengubahkan keadaan kita. Mari kita belajar untuk bekerjasama dengan Tuhan. Tuhan memberikan kita kemampuan.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 04 Oktober 2015

Renungan 05 Oktober 2015

Amos 7:2-3 (TB) 
Ketika belalang mulai menghabisi tumbuh-tumbuhan di tanah, berkatalah aku: "Tuhan ALLAH, berikanlah kiranya pengampunan! Bagaimanakah Yakub dapat bertahan? Bukankah ia kecil?"
Maka menyesallah TUHAN karena hal itu. "Itu tidak akan terjadi," firman TUHAN.

Bukan kebetulan anda dan saya lahir di negara Indonesia. Tuhan sudah merencanakannya bahkan sebelum kita dibentuk dalam kandungan ibu kita (Yer 1:5). Hari ini ketika kita melihat dan mendengar keadaan negara kita, apakah kita hanya berpangku tangan saja, duduk manis di rumah dan tidak berbuat apa-apa? Tidak. Ada sesuatu yang harus kita lakukan. Kita harus tingkatkan doa syafaat, tingkatkan doa peperangan dan jangan santai. Kalau kerajaan kegelapan begitu giat mempersiapkan jalan bagi antikris masuk ke dunia ini, kenapa gereja begitu tenang, merasa tidak ada apa-apa dan tidak melakukan tindakan apa-apa?

Setelah melihat keadaan di sekitarnya, Amos melakukan tindakan yang luar biasa yang menyentuh hati Tuhan, apa itu? Dia memohon belas kasihan Tuhan. Dia naikkan doa syafaat. Perubahan pun terjadi.

Teman-teman, kalau kita percaya akan kuasa doa, inilah waktunya bagi kita untuk berdoa. Kita akan mengalami demonstrasi kuasa Allah yang hebat, ketika kita berseru kepada Tuhan dalam doa. Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya kepada Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 03 Oktober 2015

Renungan 04 Oktober 2015

Amos 5:10 (TB) 
Mereka benci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang, dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas.

Teguran memang tidak enak didengar telinga. Tetapi apabila teguran diperhatikan sungguh-sungguh menghasilkan perubahan hidup. Seringkali Tuhan menegur kita lewat berbagai macam cara. Dia mau kita bertobat dan kembali ke jalanNya : jalan kehidupan dan kebenaran. Jangan pernah nenolak teguran Tuhan sekalipun hanya disampaikan oleh seorang anak kecil. Bila teguranNya datang kepada kita artinya Dia mengasihi anak-anakNya.

Selamat hari Minggu. Selamat beribadah. Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 02 Oktober 2015

Renungan 03 Oktober 2015

Yoel 2:11b (TB) 
Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat.

Tuhan punya pasukan. Pasukan Tuhan adalah orang-orang yang percaya kepadaNya. PasukanNya sangat banyak. Menjelang kedatanganNya yang kedua, pasukanNya akan bertambah banyak. Pasukan Tuhan juga adalah para pelaksana Firman Tuhan, para pelaku Firman. Ketika kita bergabung dalam kelompok pasukan Tuhan, kita harus jadi pelaku Firman. Apa keuntungan para pelaku Firman? Mereka akan menjadi orang-orang Kristen yang kuat dan tanggung.

Para pasukan Tuhan, jangan pernah lupa untuk mendengar dan melakukan Firman Tuhan. Jadilah kuat, kuat di dalam Tuhan!

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 01 Oktober 2015

Renungan 02 Oktober 2015

Hosea 10:1 (TB) 
Israel adalah pohon anggur yang riap tumbuhnya, yang menghasilkan buah. Makin banyak buahnya, makin banyak dibuatnya mezbah-mezbah. Makin baik tanahnya, makin baik dibuatnya tugu-tugu berhala.

Tantangan terbesar bukan terjadi pada waktu kita di bawah. Tantangan terbesar adalah ketika kita mulai naik. Ketika seseorang ada di atas, semua ada, tidak perlu apa-apa sampai-sampai tidak butuh Tuhan, pada saat itulah kejatuhan sedang datang.

Bangsa Israel digambarkan seperti pohon anggur yang luar biasa, buahnya banyak sekali. Tapi sayang sekali kecantikan pohon anggur ini membuatnya semakin jauh dari Penciptanya. Semakin sering dipuji orang, semakin tidak mau ia mengandalkan Penciptanya. Malah ia mencari tuhan yang tidak pernah menciptakan dan memeliharanya.

Gambaran Israel ini banyak terjadi dalam kehidupan orang-orang Kristen, dan bahkan hamba-hamba Tuhan. Semakin kita tidak menyadari tipuan setan, semakin kita meyakini bahwa kita hebat dan luar biasa.

Teman-teman, hati-hatilah! Tuhan ingin memberkati dan mengangkat hidup kita terus naik. Tapi jangan biarkan apapun mrmbuat kita jadi tinggi hati dan tidak mencari Tuhan lagi.

Tuhan Yesus memberkati.