Minggu, 04 Oktober 2015

Renungan 05 Oktober 2015

Amos 7:2-3 (TB) 
Ketika belalang mulai menghabisi tumbuh-tumbuhan di tanah, berkatalah aku: "Tuhan ALLAH, berikanlah kiranya pengampunan! Bagaimanakah Yakub dapat bertahan? Bukankah ia kecil?"
Maka menyesallah TUHAN karena hal itu. "Itu tidak akan terjadi," firman TUHAN.

Bukan kebetulan anda dan saya lahir di negara Indonesia. Tuhan sudah merencanakannya bahkan sebelum kita dibentuk dalam kandungan ibu kita (Yer 1:5). Hari ini ketika kita melihat dan mendengar keadaan negara kita, apakah kita hanya berpangku tangan saja, duduk manis di rumah dan tidak berbuat apa-apa? Tidak. Ada sesuatu yang harus kita lakukan. Kita harus tingkatkan doa syafaat, tingkatkan doa peperangan dan jangan santai. Kalau kerajaan kegelapan begitu giat mempersiapkan jalan bagi antikris masuk ke dunia ini, kenapa gereja begitu tenang, merasa tidak ada apa-apa dan tidak melakukan tindakan apa-apa?

Setelah melihat keadaan di sekitarnya, Amos melakukan tindakan yang luar biasa yang menyentuh hati Tuhan, apa itu? Dia memohon belas kasihan Tuhan. Dia naikkan doa syafaat. Perubahan pun terjadi.

Teman-teman, kalau kita percaya akan kuasa doa, inilah waktunya bagi kita untuk berdoa. Kita akan mengalami demonstrasi kuasa Allah yang hebat, ketika kita berseru kepada Tuhan dalam doa. Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya kepada Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar