Minggu, 17 Mei 2015

Renungan 18 Mei 2015

2 Tawarikh 1:7
Pada malam itu juga Allah menampakkan diri kepada Salomo dan berfirman kepadanya: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu."

Semua orang mau dijawab doanya oleh Tuhan. Tapi tidak semua orang mau memperhatikan doa yang diucapkannya. Doa itu bukan hanya perkataan yang bagus yang keluar dari mulut kita. Doa adalah seruan hati kita. Ada orang berdoa supaya Tuhan memberkati ekonominya. Di mulut orang itu berkata : "Berkati aku, ya Tuhan, supaya aku bisa menolong orang2 yang mengalami kesulitan." Tapi  di hatinya dia berkata : "Kalo aku kaya, si A bisa nelihatnya. Dia sudah meremehkan aku. Lihat nanti, dia akan terkagum-kagum denganku." Apakah doa aeperti itu dijawab Tuhan? Atau yang menjawabnya hantu? Alkitab mengingatkan kita : "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu" (Yak 4:3). Jangan salah berdoa karena Tuhan melihat dan mendengar suara hati kita, bukan hanya suara mulut kita.

Salomo mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan Tuhan menyuruh Salomo menaikkan permohonannya. Salomo tidak mendoakan doa yang egois. Apa yang diucapkannya itulah seruan hatinya. Doa yang tidak egois tidak hanya memberkati orang yang mendoakan tapi juga doanya menjadi jawaban bagi banyak orang.

Teman2, perhatikanlah doa anda. Jangan meminta sesuatu yang hanya untuk memuaskan diri anda. Naikan doa yang membawa jawaban bagi orang lain.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar