2 Tawarikh 34:3-4 (TB)
Pada tahun kedelapan dari pemerintahannya, ketika ia masih muda belia, ia mulai mencari Allah Daud, bapa leluhurnya, dan pada tahun kedua belas ia mulai mentahirkan Yehuda dan Yerusalem dari pada bukit-bukit pengorbanan, tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan.
Mezbah-mezbah para Baal dirobohkan di hadapannya; ia menghancurkan pedupaan-pedupaan yang ada di atasnya; ia meremukkan dan menghancurluluhkan tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan, dan menghamburkannya ke atas kuburan orang-orang yang mempersembahkan korban kepada berhala-berhala itu.
Semua orang percaya punya musuh. Musuh kita bukan manusia tapi setan, roh-roh jahat, kerajaan kegelapan. Kita harus belajar yang namanya peperangan rohani. Ada orang yang punya pemikiran begini : "Kalau saya tidak menyerang setan, setan juga tidak akan menyerang saya." Benahkah demikian? Anda mau serang musuh anda atau tidak, anda akan tetap diserang. Pertahanan terbaik adalah menyerang. Kita jangan jadi orang Kristen yang hanya duduk-duduk santai. Kita harus bergerak maju. Jangan jadi orang Kristen yang rata-rata. Pada saat kita mencari Tuhan, itulah saatnya kita juga berperang.
Yosia adalah seorang raja muda. Dia menjadi raja pada umur 8 tahun. Selama 8 tahun dia menjadi raja, dia belajar mencari Tuhan. Pada usia 20 tahun, dia praktekkan peperangan rohani. Perkembangan rohaninya begitu luar biasa.
Teman2, peperangan rohani itu sangat penting. Tuhan memanggil kita jadi pasukanNya yang tangguh. Kalahkan musuh dan jadilah pemenang!
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar