Selasa, 09 Agustus 2016

Renungan 10 Agustus 2016

Menghadapi Ancaman

Yesaya 37:1-2 TB
Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.
Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos.

Pernahkah anda menghadapi ancaman? Saya yakin semua orang pernah menghadapinya.
Apa yang akan kita lakukan kalau kita diancam? Apakah kita menangis, balas mengancam, marah, atau tidak nenghiraukan?
Hizkia melakukan tindakan yang tidak biasa dilakukan oleh orang-orang di jaman ini. Sekalipun dia seorang raja yang besar dan punya kekuatan, dia tidak membalas ancaman raja Asyur dengan ancaman. Yang dia lakukan adalah berlari kepada Tuhan dan menyerahkan semua ancaman kepadaNya. Tuhan yang disembah Hizkia bukan Tuhan yang mati. Dia adalah Tuhan yang bertindak dan membela orang yang berharap kepadanya.

Teman-teman, Tuhan yang disembah oleh Hizkia adalah Tuhan yang kita sembah hari ini. Dalam menghadapi apapun, cepatlah berlari kepadaNya. Tidak sia-sia orang yang minta pertolonganNya.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar