Kamis, 24 November 2016

Renungan 25 November 2016

KETEKUNAN

Roma 5:3-4 TB
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

Kesulitan, masalah dan persoalan memang tidak bisa dihindari. Orang tidak cari masalah aja, masalah datang sendiri. Masalah yang bertubi-tubi bisa membuat orang putus dan akhirnya bunuh diri.

Tetapi sebenarnya masalah dan penderitaan tidak boleh membuat kita putus asa. Kita harus terus bertekun, tidak mudah menyerah. Tekun dalam hal apa? Tekun berdoa, tekun bekerja, tekun belajar. Ketekunan membuat kita tahan uji, membuat kita menjadi tangguh.

Itulah yang rasul Paulus ajarkan kepada gereja Tuhan di Roma. Ketekunan membentuk karakter kita. Ketekunan membuat kita dewasa secara rohani.

Teman-teman, mari kita belajar ketekunan dimulai dari hal-hal kecil.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 23 November 2016

Renungan 24 November 2016

Penghakiman Tuhan

Roma 2:16 TB
Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.

Kalau kita mengunjungi orang-orang dalam penjara, kita akan bertemu dengan orang-orang yang berurusan dengan pengadilan. Ada yang menunggu vonis hukuman, ada yang menjalani hukuman, ada yang menunggu saat-saat bebas, ada yang menjalani hukuman seumur hidup, dan ada juga yang menunggu saat hukuman mati. Itulah penghakiman dunia.

Selain pengadilan dunia, semua orang akan menghadapi penghakiman kekal. Hakimnya sangat adil. Hakimnya adalah Tuhan sendiri. Tidak ada suap di sana. Tidak ada hitam jadi putih dan putih jadi hitam. Semuanya berjalan dengan benar.

Roma 14:10 TB
Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.

Takhta pengadilan Allah tidak bisa dihindari. Takhta pengadilan Allah tidak bisa diwakilkan. Selama kita di dunia, masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri. Ingatlah, kita harus hidup takut akan Tuhan.

Teman-teman, kalau hari ini Tuhan masih memberikan peringatanNya, jangan keraskan hatimu. Dia mengasihi anda. Dia tidak mau anda menderita hukuman kekal selama-lamanya.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 22 November 2016

Renungan 23 November 2016

Saling Menolong

Kisah Para Rasul 27:3b BIMK
Ia diizinkan mengunjungi kawan-kawannya supaya mereka dapat memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.

Dunia ini dipenuhi dengan berbagai macam komunitas. Sebenarnya untuk apa sih komunitas itu? Manusia tidak pernah bisa hidup sendiri. Dan sebenarnya juga tidak bisa menyelesaikan masalah sendirian. Itulah kenapa orang suka bergabung dalam group WA, FB, BBM dan lain-lain. Kalau kita bergereja, kita didorong untuk bergabung dalam kelompok sel. Di dalam komunitas inilah sebenarnya kita bisa saling menolong, saling menguatkan dan saling mendoakan.

Paulus, seorang rasul besar yang luar biasa. Kalau kita menyimak perjalanan hidupnya, dia pun tidak bisa hidup sendiri. Dia membutuhkan kawan-kawannya, dia masuk dalam komunitas.

Teman-teman, apakah kalian punya konunitas? Komunitas yang benar yang bisa menguatkan, menghibur, dan mendoakan di saat engkau membutuhkan? Masuklah dalam komunitas. Kita bisa saling tolong satu sama lain.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 21 November 2016

Renungan 22 November 2016

Rencana Tuhan Yang Mulia

Kisah Para Rasul 26:16-18 TB
Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti.
Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka,
untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.

Tidak perduli latar belakang saya seperti apa, tidak masalah status sosial saya apa, tidak soal mengenai kegagalan saya di masa lalu bagaimana, ketika saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, rencana Tuhan atas hidup saya sungguh-sungguh ajaib. Hidup saya yang tidak berarti dibuat Tuhan menjadi berarti. Tuhan Yesus sungguh luar biasa.

Saulus adalah orang yang jahat, seorang pembunuh dan penganiaya. Hidupnya hanya membawa bencana bagi banyak orang. Tetapi setelah dia berjumpa Yesus, namanya menjadi Paulus. Tuhan merencanakan hidup yang memuliakan Tuhan dan berguna bagi banyak orang.

Itulah rencana Tuhan yang mulia bagi kita. Di dalam Tuhan hidup kita menjadi berbeda.

Teman-teman, jangan pernah keluar dari rencana Tuhan. Temukan rencana Tuhan dalam hidupmu dan masuklah ke dalamnya. Dia mau kemuliaanNya memancar keluar melalui hidup kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 20 November 2016

Renungan 21 November 2016

Kekuatan Kesatuan

Kisah Para Rasul 18:27 TB
Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya.

Tidak ada yang tidak bisa dilakukan dalam kesatuan. Apa yang tidak mungkin jadi mungkin kalau kita bersatu.

Alkitab menceritakan kesatuan para murid Tuhan bisa kelihatan bukan hanya di satu kota, tapi juga di kota-kota yang lain. Kesatuan ini bisa terjalin karena adanya komunikasi. Komunikasi yang baik menghasilkan hubungan yang baik. Hubungan yang baik mempererat kesatuan. Komunikasi bukan hanya sekedar say hello. Komunikasi yang benar bisa menyelesaikan masalah. Ada keterbukaan, kejujuran, saling mengampuni, itulah komunikasi yang membawa kesatuan.

Teman-teman, kita adalah tubuh Kristus yang saling membutuhkan satu sama lain. Kita harus bersatu.

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 19 November 2016

Renungan 20 November 2016

Menguatkan Iman

Kisah Para Rasul 16:5 BIMK
Maka jemaat-jemaat itu bertambah kuat imannya, dan setiap hari makin bertambah banyak jumlahnya.

Dalam perjalanan Kekristenan, iman itu sangat penting. Tanpa iman, orang tidak mungkin berkenan kepada Allah. Mempunyai iman yang kuat harus dimiliki oleh semua orang percaya. Iman yang menjadi kuat tidak terjadi secara otomatis. Ada berbagai macam cara menguatkan iman. Tapi satu hal sederhana untuk membuat iman menjadi kuat adalah lewat perkataan. Perkataan kita bisa menguatkan iman seserang.

Sangat sering terjadi perkataan anak-anak Tuhan bukan menguatkan iman, tapi melemahkan iman. Ada lagi perkataan yang tidak membangun iman tapi meruntuhkan. Sebagai orang percaya, kita harus ingat bahwa di mulut kita ada kuasa yang luar biasa. Makanya pergunakan perkataan dengan benar.

Teman-teman, kuatkan iman satu sama lain. Jadilah kuat di dalam Tuhan.

Selamat hari Minggu. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 19 November 2016

Mendengar Suara Bapa

Kisah Para Rasul 13:4 TB
Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus.

Seorang anak mendengar suara bapaknya adalah hal yang wajar. Yang aneh adalah bila seorang anak kehilangan komunikasi dengan bapaknya. Hubungan komunikasi yang rusak antara bapak dengan anak, merusak fungsi bapak dan masa depan anak.

Kesuksesan murid-murid Tuhan dalam menyelesaikan Amanat Agung adalah tidak pernah kesulitan mendengar suara Bapa. Seringkali orang membatasi suara Bapa Surgawi dengan satu dua cara saja. Beberapa orang berpikir bahwa suara Tuhan harus begini. Padahal Bapa bisa bicara dengan berbagai macam cara. Dia tidak bisa dibatasi dengan cara berpikir manusia yang sempit.

Teman-teman, mari kita tenangkan diri kita. Belajarlah mendengar suaraNya di dalam batin kita. Seringkali suaraNya lembut menuntun kita dalam perkara yang kecil. Belajarlah taat. Pelan-pelan kita akan semakin jelas mendengar suara Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 18 November 2016

Berjalan Dalam Kebenaran

Kisah Para Rasul 11:21 TB
Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.

Kisah Para Rasul 12:1-3 TB
Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.
Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.
Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.

Setiap perbuatan kebenaran yang kita lakukan menimbulkan resiko besar untuk dianiaya. Hal ini terjadi sejak jaman Adam dan Hawa. Lalu bagaimana dengan orang percaya? Apakah kita berhenti melakukan kebenaran Firman Tuhan untuk menghindari aniaya? Jawabannya adalah TIDAK. Kita harus terus lakukan kebenaran Firman Tuhan di tengah aniaya.

Alkitab menjelaskan bahwa semakin banyak orang benar, semakin kuat setan bekerja. Penganiayaan datang bertubi-tubi. Apa yang dilakukan orang percaya? BERDOA. Itu adalah salah satu tindakan kebenaran yang harus terus kita lakukan sebagai orang percaya.

Kisah Para Rasul 12:5 TB
Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.

Hari ini, kita melihat aniaya terjadi terhadap orang percaya. Kita sebagai anggota tubuh Kristus harus lebih banyak BERDOA, lebih banyak berdoa dari biasanya.

Teman-teman, jangan pernah takut aniaya. Lakukan kebenaran Firman Tuhan. Jangan biarkan iblis menghentikanmu.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 16 November 2016

Renungan 17 November 2016

Penglihatan Rohani

Kisah Para Rasul 9:3-6 TB
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.
Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"
Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.
Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."

Saya sangat percaya dengan penglihatan. Penglihatan adalah alkitabiah. Tokoh-tokoh Alkitab juga mendapatkan penglihatan. Banyak orang hari ini juga mendapat penglihatan. Tetapi apakah dampak dari penglihatan itu? Apa yang terjadi setelah orang mengalami penglihatan? Apakah setelah menerima penglihatan hidup orang itu tetap sama?

Mari kita lihat seseorang yang bernama Saulus. Dia menangkap, memenjarakan dan bahkan membunuh orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Dia mengira bahwa apa yang dia lakukan adalah benar.
Suatu hari, dalam perjalanannya ke kota Damsyik, dia mendapatkan penglihatan. Dia berjumpa dengan Tuhan. Penglihatan yang dialami Saulus mengubah hidupnya. Namanya menjadi Paulus. Hidupnya memberkati banyak orang.

Teman-teman, penglihatan yang benar menuntun pada kehidupan yang benar. Penglihatan dari Tuhan bukanlah sekedar "Aku melihat" tapi membawa pada perubahan hidup.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 13 November 2016

Renungan 14 November 2016

Bersaksi

Kisah Para Rasul 4:19-20 TB
Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.
Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."

Ada sebuah lagu lama yang mengatakan : "Bersaksi t'rus sampai Tuhan datang". Lagu ini mengingatkan kita bahwa kita tidak boleh berhenti bersaksi.

Bersaksi adalah bagian dari hidup kekristenan.
Bersaksi adalah perintah Tuhan.

Tetapi ada satu bagian dari kesaksian yang hari-hari ini sudah mulai hilang, yaitu memuliakan Tuhan. Ada orang-orang bersaksi yang isi kesaksiannya adalah memamerkan kekayaan diri, jabatan, kehebatan diri dan lain sebagainya. Tidak ada kemuliaan kepada Tuhan sama sekali. Itu bukan kesaksian yang benar. Sebuah kesaksian, sekalipun sederhana dan singkat, isinya adalah mendorong orang untuk lebih percaya kepada Tuhan dan juga nemuliakan Tuhan.

Teman-teman, jangan berhenti bersaksi. Jangan takut untuk menyaksikan kebaikan Tuhan. Tuhan selalu menyertai orang yang mau bersaksi.

Markus 16:20 TB
Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 12 November 2016

Renungan 13 November 2016

Menambah-nambahi

Yohanes 21:23 TB
Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu."

Menceritakan kembali sebuah kejadian yang dialami tidaklah sulit. Tapi biasanya mengulangi cerita atau perkataan orang lain itu yang bisa menimbulkan masalah. Kenapa? Karena orang yang menceritakan kembali pengalaman atau perkataan orang lain suka menambah-nambahi.

Setelah kebangkitan Yesus, ada  beberapa kalimat yang diucapkan Yesus kepada Petrus mengenai Yohanes. Perkataan Yesus ini disebarkan kepada para murid dengan penambahan dan perubahan aehingga artinya menjadi lain.

Menambah, mengurangi atau merubah cerita orang lain bukanlah tindakan seorang anak Tuhan. Apalagi menambah, mengurangi dan merubah perkataan Tuhan, sehingga orang yang mendengarnya jadi salah paham.

Teman-teman, mari kita katakan kebenaran apa adanya. Jangan jadi pendusta dengan perkataan kita.

Selamat hari Minggu. Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 11 November 2016

Renungan 12 November 2016

Pemeliharaan Tuhan

Yohanes 17:11 TB
Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.

Tanpa terasa kita suda mau mengakhiri tahun 2016. Kita bisa bersyukur buat pemeliharaannya sepanjang tahun ini. Tuhan Yesus sungguh sangat baik.

Menggambarkan pemeliharaan Tuhan itu seperti seorang bayi yang dipelihara oleh orang tuanya sampai menjadi dewasa. Sekalipun kesulitan demi kesulitan dihadapi oleh orang tua itu, mereka tidak pernah membiarkan anak mereka. Sewaktu anak itu sudah menjadi dewasa dan bisa menghidupi dirinya sendiri, dia harus bersyukur dan berterima kasih buat pemeliharaan orang tuanya. Demikianlah Tuhan tidak pernah melupakan anak-anakNya.

Yesaya 49:15 TB
Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

Teman-teman, di tengah suka dan duka, pemeliharaanNya itu sempurna. Langkah demi langkah tidak dibiarkannya kita sendirian. Terima kasih Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 10 November 2016

Renungan 11 November 2016

Tinggal Di Dalam Tuhan

Yohanes 15:4 (TB)
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

Orang yang mengalami kebahagiaan yang digambarkan oleh Firman Tuhan adalah si anak bungsu yang pulang ke rumah ayahnya. Tinggal bersama bapanya membuatnya merasa tenang dan aman.

Tinggal dalam Tuhan, itu yang harus kita alami tiap hari. Tinggal dalam Tuhan artinya tinggal dalam kasihNya

Yohanes 15:9 (TB)
Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.

Jangan pernah meragukan kasih Tuhan kepada kita. Semakin kita menyadari betapa besar kasihNya kepada kita, semakin dalam kita tinggal di dalam Tuhan.

Hubungan cinta yang kuat dengan Tuhan membuat kita tidak ingin menyakiti hatinya dengan melanggar perintahNya. Menuruti perintahNya adalah tanda cinta kita kepadaNya.

Yohanes 15:10 (TB)
Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.

Teman-teman, di waktu-waktu yang terakhir ini jangan pernah jauh dari Tuhan. Bawa hidupmu lebih dekat denganNya.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 07 November 2016

Renungan 08 November 2016

Namamu Dipanggil

Yohanes 10:3 TB
Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

Kalau kita berkenalan dengan seseorang, waktu berjabatan tangan, yang kita sebut adalah nama kita. Saling tahu nama menunjukkan bahwa pernah ada kontak. Semakin sering kita bertemu dan ngobrol dengan seseorang, bukan hanya nama yang kita tahu tapi juga hobinya, rumahnya di mana, saudaranya berapa dan banyak lagi.

Tuhan adalah Gembala kita dan kita adalah domba-dombaNya. Tuhan punya ratusan juta domba di seluruh dunia ini. Sekalipun ada banyak sekali domba, Tuhan Yesus tahu nama masing-masing domba. Bahkan Dia tahu detil hidup masing-masing domba. Ketika kita mau dekat dengan Gembala Agung, kita akan dibawa semakin kenal diriNya, bukan sekedar hanya tahu namaNya.

Teman-teman, pernah engkau mendengar namamu dipanggil oleh Tuhan? Tuhan memanggil nama kita masing-masing untuk menuntun langkah kita setiap hari.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 06 November 2016

Renungan 07 November 2016

Kasih Karunia Tuhan

Yohanes 8:11 TB
Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Seandainya ada penjahat besar yang mendapatkan vonis hukuman 50 tahun penjara kemudian dibebaskan tanpa syarat dan dinyatakan tak bersalah, apakah penjahat itu menghargai kebebasannya dengan mulai hidup baik-baik atau dia tetap dalam kejahatannya? Kalau seseorang menyadari betapa mahalnya harga kebebasannya, dia tidak akan menyia-nyiakan pengampunan yang diterimanya.

Tuhan Yesus berulang kali berkata : "Jangan berbuat dosa lagi!" Artinya hargailah kasih karunia. Jangan anggap murah kasih karunia sehingga kita berpikir bisa mendapatkan dengan mudah dan kapan saja kita mau. Kasih karunia itu mahal, terlalu mahal sampai-sampai manusia di dunia ini tidak bisa membelinya.

Teman-teman, seberapa besar engkau menghargai kasih karunia, sedalam itulah engkau hidup takut akan Tuhan. Kalau engkau memberi nilai rendah, dengan mudah juga engkau terus berbuat dosa. Kalau engkau memberi nilai tinggi, engkau akan terus minta kepada Tuhan : "Beri aku kemampuan untuk tidak berdosa lagi!"

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 05 November 2016

Renungan 06 November 2016

Terkenal Atau Dikenal?

Yohanes 1:26-27 TB
Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,
yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."

Siapa yang tidak mau terkenal? Banyak orang ingin terkenal. Banyak orang menghalalkan segala cara untuk bisa terkenal. Sampai ada orang membunuh saingannya supaya bisa terkenal.

Orang terkenal belum tentu dikenal. Dikenal siapa? Banyak orang terkenal hanya dikenal oleh dunia tapi tidak dikenal di Surga, tidak dikenal Tuhan. Nama orang terkenal hanya mencuat di dunia tapi tidak di Surga.

Yohanes Pembaptis bukan hanya terkenal tapi juga dikenal. Pada jamannya, siapa yang tidak kenal Yohanes Pembaptis. Raja pun kenal dia dan ingin mendengarkannya berbicara. Tetapi dia juga dikenal oleh Surga. Tuhan Yesus pun memuji dan menghormatinya.

Sebagai orang percaya, boleh saja kita menjadi terkenal. Tapi jangan berhenti sampai di situ, mulailah dikenal Tuhan. Bangun hubungan baik denganNya setiap saat.

Teman-teman, semua ketenaran dunia ini akan sirna. Biarkan Surga mengenal kita karena Surga lah tujuan akhir hidup kita.

Selamat hari Minggu. Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 03 November 2016

Renungan 04 November 2016

MENGINGAT

Lukas 24:5-7 TB
Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?
Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea,
yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga."

Mengingat adalah kemampuan yang diberikan oleh Tuhan. Tetapi tidak semua hal perlu diingat. Ada satu perkara penting yang tidak boleh kita ingat yaitu KESALAHAN ORANG. Biasanya orang lebih mudah mengingat kesalahan orang daripada kesalahannya sendiri. Ketika seseorang terus mengingat kesalahan orang, orang itu menjadi orang yang tidak mudah bertobat. Dosanya tidak kelihatan karena tertutup dengan dosa orang lain yang ada di atasnya.

Hari ini Firman Tuhan menyuruh kita untuk banyak mengingat perkataan Tuhan Yesus. Untuk apa? Untuk kita bisa bercermin, apakah hidup kita semakin serupa dengan Tuhan.

Teman-teman, perkataan Tuhan adalah roh dan hidup. Simpanlah Firman Tuhan dalam hidupmu setiap hari.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 02 November 2016

Renungan 03 November 2016

Renungan 03 November 2016

Jangan Karena Terpaksa

Lukas 23:26 TB
Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.

Memikul salib dan mengikut Tuhan Yesus sepenuhnya bukan sebuah paksaan. Itu adalah kerelaan hati kita. Tuhan tidak pernah menyuruh anak-anakNya melakukan sesuatu yang merugikan dan membahayakan. Semua untuk kebaikan kita.

Ada seirang bernama Simon. Dia berasal dari sebuah kota Kirene. Hari itu dia baru saja pulang dari luar kota ketika berpapasan dengan sebuah rombongan besar yang mengiring Yesus memikul salib. Tentara Romawi yang ada dalam rombongan itu memaksa Simon yang sudah letih karena perjalanan jauh untuk memikul salib. Dengan ketakutan Simon menuruti perintah tentara Romawi. Cara inilah yang membawa Simon menjadi percaya kepada Tuhan Yesus, dia dan seluruh keluarganya.

Teman-teman, apakah kita sebagai orang Kristen memikul salib dan mengikut Yesus karena terpaksa? Maukah kita membalas fitnah dengan kasih atau selalu mencari pembenaran diri? Maukah kita meredam hobi kita dan meluangkan lebih banyak waktu utk berdoa? Memikul salib dan mengikut Yesus dengan sepenuh hati itu baik buat kita. Jangan merasa terpaksa. Lakukan dengan kerelaan.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 01 November 2016

Renungan 02 November 2016

Dunia Ini Tidak Kekal

Lukas 21:5-6 TB
Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus:
"Apa yang kamu lihat di situ — akan datang harinya di mana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."

Banyak kali waktu melihat gambar-gambar pemadangan alam yang di share oleh teman-teman lewat Facebook atau WA, baik pemandangan laut atau gunung, saya selalu dibuat kagum dengan keindahannya. Dunia ini punya kecantikan alam yang sangat menarik. Saya yakin banyak teman-teman yang setuju dengan saya.

Tetapi Tuhan Yesus mengingatkan kita semua hari ini bahwa dunia dan segala isinya tidak kekal. Semuanya hanya sementara. Semua keindahan dunia ini akan lenyap.

Hari ini kita diingatkan bahwa ada yang kekal, dan itu bukan dunia ini. Surga adalah tempat yang kekal yang disiapkan oleh Tuhan bagi kita. Di dunia ini kita harus bekerja dan menyelesaikan soal-soal dunia ini, tapi jangan pernah lupa dengan Surga yang kekal.

Ketika anda dan saya nenerima Yesus.sebagai Tuhan dan Juru Selamat, Surga adalah milik anda dan saya.

Teman-teman, yang surgawi lebih baik dari yang duniawi. Jangan sanpai kita kehilangan harta termulia yang Tuhan sudah berikan pada kita.

Tuhan Yesus memberkati.