Senin, 31 Oktober 2016

Renungan 01 November 2016

Jangan Salah Arah

Lukas 19:28 TB
Dan setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.

Dalam sebuah perjalanan salah satu hal yang harus diperhatikan adalah JANGAN SALAH ARAH. Kalau anda dari Jakarta mau ke Surabaya dengan mengendarai mobil, anda harus tahu arah yang tepat. Sebab kalau tidak, anda tidak akan sampai ke tujuan.

Dalam menyelesaikan setiap panggilan hidup kita, kita pun tidak boleh salah arah, supaya kita bisa sampai ke tujuan. Setiap orang punya panggilan masing-masing. Jangan pernah melakukan panggilanmu dengan mengikuti jalan orang lain.

Sewaktu Yesus ada di dunia, Dia tahu ke mana Dia harus pergi, ke Yerusalem. Tidak ada siapapun atau apapun yang pernah bisa menggeser arah tujuanNya. Itulah teladan buat kita semua.

Teman-teman, mari kita selesaikan tugas dan panggilan kita dengan tidak pernah kehilangan arah.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 30 Oktober 2016

Renungan 31 Oktober 2016

Menyelesaikan Masalah

Lukas 16:10 TB
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.

Mengapa ada masalah yang sulit diselesaikan? Karena tidak mau membuat PEMBERESAN.

Ketika satu masalah kecil cepat ditangani, tidak menjadi masalah besar.
Ketika sebuah masalah cepat diselesaikan, tidak menimbulkan banyak masalah baru.
Ketika masalah dengan seseorang dibereskan, tidak menimbulkan sakit hati, kepahitan, dan dendam.

Jangan membiarkan satu masalah dengan berkata : "Ah, sudah beres", tanpa menanganinya.

Teman-teman, mari kita belajar dan berlatih menyelesaikan masalah dengan segera. Temukan SOLUSI dan jangan timbulkan POLUSI!

Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 28 Oktober 2016

Renungan 29 Oktober 2016

Terang Lampu Senter

Lukas 11:33 TB
Tidak seorang pun yang menyalakan pelita lalu meletakkannya di kolong rumah atau di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk, dapat melihat cahayanya.

Lampu senter adalah sebuah benda yang sangat berguna di tempat yang gelap. Tidak ada orang yang menyalakannya di dalam Mall yang terang benderang.

Hari-hari ini kita melihat dunia yang sangat gelap, bukan gelap secara jasmani karena tidak ada matahari di siang hari, tetapi kejahatan manusia yang membuat dunia menjadi gelap. Dunia membutuhkan terang lampu senter. Lampu senter itu adalah anda dan saya. Kita harus menjadi terang di tempat gelap, bukan di tempat terang. Tempat terang tidak membutuhkan terangnya lampu senter.

Hari ini, mari kita cek diri kita masing-masing, apakah lampu senter hidup kita memancarkan cahaya terang, mulai redup, atau sudah mati?

Teman-teman, teruskan tugasmu menjadi terang di tengah kegelapan dunia yang semakin gelap ini. Jangan pernah mematikan lampu sentermu.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 28 Oktober 2016

Punya Karunia Atau Karakter?

Lukas 10:20 TB
Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.

Sungguh mengagumkan melihat demonstrasi karunia Roh Kudus yang dilakukan oleh hamba-hamba Tuhan sebagai alatNya. Yang sakit sembuh, masalah terselesaikan, keajaiban terjadi, kebebasan dialami, sungguh dahsyat karunia Tuhan.

Suatu hari Tuhan memberikan suatu peringatan pada murid-muridNya yang begitu gembira melihat roh-roh jahat ditaklukkan. Yesus berkata bahwa mereka tidak boleh bersukacita karena karunia Roh yang mereka miliki. Mereka harus bersukacita ketika nama mereka tercatat di Surga. Sekalipun karunia kita luar biasa, kalau nama kita tidak ada di Surga, artinya kita adalah calon penghuni Neraka. Mengerikan sekali!

Bagaimana supaya nama kita tercatat di Surga?
Pertama, Terimalah Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
Kedua, hiduplah dengan buah-buah Roh (karakter Kristus), bukan hanya karunia-karunia Roh.

Ketika kita terima Tuhan Yesus sebagai Tuhan, nama kita tercatat dalam kitab kehidupan. Untuk menjaga nama kita tetap ada dalam kitab kehidupan, karakter Kristus harus menjadi karakter kita. Haleluya!

Teman-teman, kita perlu memiliki karunia. Tetapi jangan hanya karunia, kejarlah karakter. Punyailah 1 gol ini : MENJADI SERUPA DENGAN KRISTUS.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 26 Oktober 2016

Renungan 27 Oktober 2016

Bukan Untuk Saya

Lukas 9:1-2 TB
Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit.
Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang

Betapa senangnya waktu ulang tahun dapat hadiah, baik dari suami, istri, anak dan teman-teman. Biasanya hadiah yang kita dapatkan, kita pakai untuk diri kita. Dapat baju baru langsung dipakai. Dapat tas baru langsung dipakai. Sangat jarang ada orang yang dapat hadiah yang menarik dan langsung diberikan pada orang lain.

Sekalipun kita tidak ulang tahun hari ini tetapi Tuhan memberikan banyak gifts (hadiah-hadiah) kepada kita. Hadiah-hadiah apa yang Dia berikan? Kuasa dan otoritas. Itu adalah karunia-karunia rohani dari Tuhan.

Banyak orang hari-hari ini yang menyalahgunakan pemberian Tuhan untuk dirinya sendiri.
Pemberian Tuhan bukan untuk kepentingan diri.
Bukan untuk cari uang.
Bukan untuk memperkaya diri.
Bukan untuk saya, tapi untuk membangun tubuh Kristus.
Untuk menolong orang yang membutuhkan.
Bukan untuk kesombongan diri.

Kita hanya saluran. Kita harus bisa jadi perpanjangan tangan Tuhan. Jangan pernah memanfaatkan karunia Tuhan untuk hal yang jahat.

Teman-teman, Tuhan mau memberkati kita semua. Pakailah gifts yang dari Tuhan untuk kemuliaan namaNya dan jawaban bagi orang yang memerlukan.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 25 Oktober 2016

Renungan 26 Oktober 2016

Memutuskan Sesuatu

Lukas 6:12-13 TB
Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul

Keputusan yang kita ambil kemarin menentukan jadi apa kita hari ini. Keputusan yang kita ambil hari ini menetapkan masa depan kita besok.
Apa yang kita putuskan itu sangat penting buat kehidupan pribadi kita, keluarga, pekerjaan dan juga pelayanan. Ketika kita salah mengambil keputusan akan membawa neraka di bumi ini. Seringkali ketika orang mengambil keputusan, mereka mengandalkan pikiran dan kemampuannya sendiri.  Sangat jarang ditemukan orang yang berdoa dulu dan mencari kehendak Tuhan untuk mengambil sebuah keputusan.

Alkitab memberikan gambaran yang sangat baik bagaimana Yesus memutuskan untuk memilih para rasul. Walaupun Yesus adalah Tuhan dan tahu segala sesuatu, Dia mau menunjukkan contoh kepada kita semua. Sebelum Yesus memilih 12 rasul, Dia BERDOA. Bukan asal berdoa 5-10 menit, tapi berdoa semalam-malaman kepada Bapa. Yesus mengambil keputusan yang sangat tepat yang sesuai dengan kehendak Bapa siang itu.

Teman-teman, jangan salah memutuskan sesuatu. Berdoalah dengan sungguh-sungguh. Roh Kudus pasti menuntun kita mengambil keputusan yang tepat.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 24 Oktober 2016

Renungan 25 Oktober 2016

Apa Yang Anda Lakukan Setelah Ditolong Tuhan?

Lukas 4:39 TB
Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itu pun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka.

Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang melakukan yang baik.

Orang sakit disembuhkan
Orang lemah dikuatkan
Orang miskin diperkaya
Tidak ada satu orang pun yang datang kepada Tuhan yang tidak alami pembaharuan

Sekarang, setelah disembuhkan oleh Tuhan, apa yang akan kita lakukan?

Ibu mertua Simon Petrus pernah mengalami demam hebat. Dia hanya bisa berbaring dengan penyakit yang dideritanya. Ketika Yesus datang padanya, dia sembuh. Setelah sembuh apa yang dibuatnya? Dia tidak kembali bekerja mencari uang sebanyak-banyaknya walaupun bekerja mencari nafkah itu penting. Setelah sembuh, ibu mertua Simon melayani Tuhan dan para murid Tuhan.

Saya percaya kita semua pasti pernah disembukan oleh Tuhan. Tapi tidak semua mau melayani Tuhan setelah disembuhkan. Melayani bukan berarti jadi pendeta. Kita semua bisa melayani dalam bidang pekerjaan kita masing-masing. Jadilah pelayan-pelayan Tuhan sebagai tanda cinta kita kepadaNya.

Teman-teman, mari kita melayani. Hari ini dan seterusnya kita adalah milik Tuhan. Semua yang kita lakukan adalah untuk Dia dan bagi kemuliaanNya.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 24 Oktober 2016

Nasihat Firman Tuhan

Lukas 3:18 TB
Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak.

Di tengah gelapnya dunia ini, setiap orang perlu nasihat. Nasihat bisa didapatkan dari banyak sumber. Apalagi sekarang dunia tekhnologi begitu canggih. Tetapi tidak semua nasihat itu baik, harus dicocokkan dengan buku pedomannya, Firman Tuhan.

Namun demikian, sangat disayangkan bahwa banyak anak Tuhan yang punya Alkitab sebagai buku manualnya, tapi tidak mencari nasihat darinya. Firman Tuhan dari Kejadian sampai Wahyu penuh dengan nasihat yang membangun dan menguatkan. Solusi ada dalam Firman Tuhan.

Teman-teman, untuk segala persoalan, carilah Firman Tuhan yang menjadi solusi yang baik untuk kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 23 Oktober 2016

Obat Yang Manjur

Lukas 1:57-58 TB
Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan ia pun melahirkan seorang anak laki-laki.
Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.

Sukacita adalah obat yang manjur. Sebagian besar orang tidak menyadari hal ini. Biasanya banyak orang hanya bisa bersukacita ketika mereka diberkati dan bukan karena melihat orang lain diberkati. Apalagi melihat orang yang menyakiti kita diberkati, sangat sulit untuk bisa bersukacita.

Alkitab menceritakan bagaimana tetangga-tetangga dan sanak saudara Zakharia dan Elisabet turut bersukacita melihat kelahiran anak laki-laki mereka. Saya yakin, di antara tentangga dan sanak saudara itu ada yang punya masalah yang berat. Tetapi mereka tidak mau ditekan oleh masalah sehingga mereka tidak bisa bergembira bersama Zakharia dan Elisabet. Saya juga sangat percaya, ketika mereka pulang ke rumah mereka masing-masing, mereka mendapatkan jalan kelua : Yang sakit disembuhkan, yang miskin diperkaya, yang berbeban berat diberikan kelegaan. Kenapa? Karena ada sukacita.

Teman-teman, marilah kita ikut bergembira ketika melihat orang lain gembira. Hati yang gembira membawa kesembuhan dan kemenangan.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 22 Oktober 2016

Siapa Yang Disenangkan?

Markus 15:15 TB
Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.

Menyenangkan semua orang? Untuk bisa menyenangkan hati Tuhan tidak mungkin bisa menyengkan hati semua orang. Seringkali isi hati Tuhan tidak sama dengan isi hati kebanyakan orang.

Mementingkan diri sendiri
Tamak
Congkak
Cemburu
Tidak mau mengampuni
Merendahkan orang lain
Dan kalau ditambah daftarnya akan sangat panjang

Itulah yang ada di hati manusia. Sangat berlawanan dengan hati Tuhan yang penuh kasih dan kemurahan.

Menyenangkan hati Tuhan artinya tidak takut dengan manusia. Sekalipun tidak semua orang menyukai kita, tetaplah membuat Tuhan tersenyum, mengacungkan jempolNya dan berkata : "Aku bangga denganmu anakKu!"

Teman-teman, jadilah orang yang tidak kompromi, berdirilah di atas kebenaran dan jadilah sahabat Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 20 Oktober 2016

Renungan 21 Oktober 2016

Mengikuti Kehendak Tuhan

Markus 14:35-36 TB
Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."

Mengikuti kehendak Tuhan adalah hal yang terbaik. Tetapi dalam mengikuti kehendak Tuhan tidak semudah perkataan yang diucapkan di mulut. Mengapa? Karena manusia juga punya kehendak sendiri. Perjuangan menundukkan kehendak sendiri dan mengikuti kehendak Bapa bukan soal yang enteng. Perlu ada yang namanya penyerahan total setiap hari.

Tuhan Yesus mengalami perjuangan ini ketika Dia ada di dunia. Dia pun punya kehendak supaya penderitaan yang harus Dia derita berlalu. Tapi kehendak Bapa adalah cawan penderitaan harus ditanggung oleh Yesus. Dia menyerahkan kehendakNya sendiri kepada Bapa dan tetap mengikuti apa yang sudah direncanakan oleh Bapa.

Teman-teman, mari kita belajar meletakkan kehendak kita dan mulai berjalan dalam kehendak Tuhan. Dalam prosesnya, semakin menyerahkan diri kepada Tuhan dan melakukan kehendakNya, keinginan daging disalibkan. Memang kehendak Tuhan yang harus dilakukan.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 20 Oktober 2016

Kasih Adalah Pengorbanan

Markus 12:33 TB
Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."

Berkorban adalah suatu perbuatan yang terpuji. Tidak banyak orang yang mau berkorban untuk orang lain. Tetapi berkorban saja tidaklah cukup. Berkorban tanpa dasar kasih adalah sesuatu yang tidak berguna. Sebuah pengorbanan kecil yang kita lakukan dengan ada landasan kasih di dalamnya merupakan hal yang sangat besar di mata Tuhan.

Teman-teman, di dalam kasih harus ada pengorbanan karena kasih bukan sekedar kata-kata saja. Bungkuslah setiap pengorbananmu dengan kasih yang tulus, kasih Agape dari Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 19 Oktober 2016

Tidak Percaya

Markus 9:23-24 TB
Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"

Tidak percaya merupakan alat iblis yang sangat ampuh untuk membuat orang tidak mendapatkan berkat yang seharusnya jadi miliknya.
Ada 2 hal penting yang perlu diperhatikan ketika kita mulai tidak percaya.

1. Kehilangan iman
Tidak percaya membuat kita kehilangan iman. Tanpa iman tidak mungkin kita berkenan kepada Tuhan. Kita harus berdoa dengan iman percaya. Usirlah ketidakpercayaan itu.

2. Meragukan janji Tuhan.
Janji Tuhan adalah YA dan AMIN. Manusia berjanji bisa diingkari tetapi Tuhan tidak pernah ingkar janji. Jangan pernah lepaskan janji Tuhan. Jangan pernah ragu dengan janjiNya

Teman-teman, kalau hari ini doamu belum terjawab, kalau hari ini berkat belum datang, kalau hari ini masalahmu tidak kunjung selesai, tetaplah PERCAYA pada TUHAN. Malam pasti berganti pagi. Kebenaran pasti muncul bagaikan matahari yang bersinar. Haleluya.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 18 Oktober 2016

Perhatian Tuhan

Markus 8:1-3 TB
Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata:
"Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.
Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh."

Ketika melihat seseorang, apa yang ada di hati dan pikiran kita?
Biasanya yang banyak orang lihat ada penampilan fisik.
"Mobilnya keren banget!"
"Rumahnya besar sekali"
"Pakaiannya jelek. Pasti orang miskin itu"
"Cantik sekali"
Kalimat-kalimat seperti ini yang sering keluar dari mulut kebanyakan orang. Yang keluar dari mulut itulah yang ada di hati dan pikiran.

Tetapi tidak dengan Yesus. Melihat orang banyak, yang ada di pikiran dan hatiNya adalah kebutuhan mereka, yang dibutuhkan roh, jiwa, dan tubuh mereka. Tuhan Yesus tidak hanya memikirkan hal rohani seseorang tapi keseluruhan dari kebutuhan orang itu. Tuhan Yesus tahu kebutuhan anda dan saya secara keseluruhan.

Teman-teman, kalau engkau punya masalah, datanglah pada Tuhan Yesus. Kalau datang pada manusia, kebutuhan kita hanya terpenuhi sebagian. Kalau datang pada Tuhan semua kebutuhan terjawab. Puji Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 16 Oktober 2016

Renungan 17 Oktober 2016

Tembok Apa Yang Sedang Anda Bangun?

Markus 5:27-28 BIMK
Wanita itu sudah mendengar banyak tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu, ia mendekati Yesus dari belakang,
karena ia berpikir, "Asal saja saya menyentuh jubah-Nya, saya akan sembuh!"

Semua yang kita dengar akan membangun sesuatu dalam diri kita. Ada orang-orang yang mendengar gosip, berita buruk, kekalahan, kegagalan dan banyak lagi hal negatif yang lain.

Tembok apa yang sebenarnya sedang berdiri di hadapannya?
Tembok kekuatiran
Tembok ketakutan
Tembok kehancuran
Tembok penderitaan
Tembok kemiskinan
Dan banyak lagi yang lain

Coba perhatikan wanita yang 12 tahun menderita sakit pendarahan ini. Dia sudah kehilangan segala-galanya : uang habis, harta benda ludes, tidak punya teman, keluarga menjauh. Semuanya pergi sejak dia sakit.

TAPI, dia tidak pernah kehilangan semangatnya untuk mendengar tentang Yesus. Dia terus mencari berita mujizat apa yang Yesus sedang lakukan. Dia terus berusaha mendengar tentang pengajaran Yesus. Dia terus mendengar kesaksian mujizat orang-orang yang disembuhkan kewat pelayanan Tuhan Yesus. Alkitab mencatat dia mendengar banyak tentang Yesus.

Alhasil, tembok apa yang sedang dia bangun?
Tembok iman
Tembok mujizat
Tembok kemustahilan
Tembok keajaiban
Tembok kemenangan
Tembok kesembuhan
Dan masih ada banyak tembok yang berdiri di hadapannya.

Pagi ini, mari kira renungkan, tembok apa yang sedang kita bangun dalam hidup kita? Apa yang kita dengar menentukan tembok apa yang sedang mengelilingi kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 16 Oktober 2016

Berbuat Baik

Markus 3:4 TB
Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja.

Melakukan perbuatan baik tidak melihat tempat, hari atau kepada siapa. Di mana saja, kapan saja, dan kepada siapa saja, kita harus menunjukkan kebaikan. Aturan manusia tidak boleh menghalangi datangnya perbuatan baik yang kita lakukan.

Tuhan Yesus mengalami banyak halangan untuk melakukan kebaikan, bukan dihalangi oleh orang berdosa, tapi dihalangi oleh orang yang beragama. Orang yang beragama adalah orang yang tahu kebaikan. Sungguh sangat disayangkan bahwa orang yang tahu kebaikan tapi tidak melakukannya.

Teman-teman, jangan pernah menahan kebaikan. 1 kebaikan yang kita lakukan sangat berarti bagi orang yang membutuhkan.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 14 Oktober 2016

Jangan Hanya Menyesal

Matius 27:3-5 TB
Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua,
dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!"
Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.

Penyesalan biasanya di akhir, bukan di awal. Coba perhatikan orang-orang yang di penjara. Biasanya mereka berkata : "Saya menyesal telah berbuat ini."

Sebenarnya yang sangat penting bukan penyesalan tapi pertobatan. Memang penyesalan adalah bagian dari pertobatan tetapi jangan hanya menyesal saja. Dalam pertobatan ada yang namanya berbalik dari dosa (perbuatan yang jahat). Setelah menyesali perbuatan yang jahat, berbalik arahlah kepada jalan yang benar.

Yudas Iskariot sungguh-sungguh menyesali perbuatannya. Namun dia tidak berbalik kepada Tuhan. Setelah menyesal, dia pergi kepada imam-imam untuk mengembalikan uang yang dia terima dan kemudian dia gantung diri. Itu bukan pertobatan.

Teman-teman, mari kita belajar, ketika Roh Kudus tegur, berbalik arahlah kepada Tuhan. Hiduplah dalam pertobatan sejati.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 13 Oktober 2016

Renungan 13 Oktober 2016

Bertahanlah!

Matius 24:13 TB
Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat

Matius 24 menunjukkan apa yang akan terjadi di akhir jaman.

Perang antar bangsa dan kerajaan
Virus-virus penyakit baru bermunculan, seperti virus Zika
Bencana alam : Badai topan (badai topan Matthew, badai topan Chaba), gempa bumi
Nabi-nabi palsu bermunculan di mana-mana.
Penganiayaan orang-orang percaya

Semua itu sedang terjadi hari-hari ini.

Setelah menyebutkan banyak tanda-tanda itu, Tuhan memberikan sebuah pesan penting yaitu SUPAYA KITA BERTAHAN SAMPAI AKHIR.

BERTAHAN bukan hal yang mudah. Ketika hantaman, serangan, amukan dunia ini menyerbu hidup kita, bukan soal yang ringan untuk bisa bertahan. Tapi sesulit apa pun, kita harus terus bertahan.

Bertahan sampai AKHIR. Akhir hidup saya dan masing-masing kita tidak ada yang sama.

Tidak bisa dilihat dari umur.
Tidak bisa dinilai dari kesuksesan secara materi.
Tidak bisa diukur dari banyaknya titel yang dimiliki.

Yang bisa tahu akhir hidup kita hanya Tuhan.

Oleh karena itu, mari kita terus minta kepada Tuhan kekuatan untuk bertahan (tetap tekun, setia dan taat) sampai waktu kita di bumi selesai.

Tuhan, mampukan kami mengakhiri pertandingan ini.

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 11 Oktober 2016

Pesta Raja

Matius 22:2 (0TB
Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.

Bicara soal pesta, salah satu yang penting adalah tamu yang menghadiri pesta. Semeriah apapun pesta itu, kalau tidak ada tamu yang datang, tidak ada gunanya. Untuk bisa datang ke sebuah pesta, kita harus punya undangan. Setelah terima undangan, kita harus putuskan mau datang atau tidak. Kalau mau datang, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin.

Alkitab banyak menunjukkan bahwa undangan sudah disebarkan kepada semua orang. Apakah anda terima undangan juga?

Ada orang yang mau datang. Ada yang hanya menaruh undangan di meja dan melupakannya. Bahkan ada yang merobek undangan itu dan membuang ke tong sampah. Ada yang memberikan banyak alasan supaya tidak datang.

Yang memutuskan untuk hadir pun ada yang tidak mau mempersiapkan diri dengan baik, pakai pakaian sembarangan (hidup dalam dosa), tidak berdandan dengan baik (tidak mau hidup kudus).

Semua kita akan datang di sebuah pesta yang sama, pesta perkawinan Raja di atas segala raja. Tapi waktu persiapan setiap orang tidak sama satu sama lain.
Ada yang mempersiapkan diri 40 tahun.
Ada yang 60 tahun.
Ada yang 70 tahun.
Bahkan ada yang lebih atau kurang dari 40.

Surga sedang sibuk mempersiapkan pesta.
Kita pun sebenarnya juga sedang sibuk mempersiapkan diri, sibuk berdandan (kita harus kelihatan indah di mata Sang Raja!)

Apakah anda sedang sibuk mempersiapkan diri menyambut kedatanganNya atau hanya sibuk dengan segala urusan yang ada di dunia ini?

Teman-teman, waktu terus berjalan. Detik demi detik berlalu. Menit demi menit terus berjalan. Jangan sia-siakan waktu ini. Sebagai mempelai Kristus, persiapkan dirimu sungguh-sungguh.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 09 Oktober 2016

Renungan 10 Oktober 2016

Raja Yang Baik

Matius 18:26-27 TB
Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

Alkisah, hiduplah seorang raja yang baik. Dia hidup di sebuah istana yang indah. Tak jauh dari istananya ada sebuah gubuk jelek yang ditinggali oleh seorang ibu dan anak laki-lakinya. Sekalipun raja itu kaya tapi dia sangat memperhatikan ibu dan anak itu. Anak laki-laki ini hanya punya 1 mainan yaitu serangga kecil. Setiap hari anak itu bermain dengan serangganya.

Suatu hari anak ini bermain di halaman istana raja bersama teman-temannya. Tak lupa, dia membawa serangganya. Saking asyiknya bermain, tidak terasa hari sudah menjelang malam. Segera si anak pulang karena takut dimarahi oleh ibunya. Anak itu menghadap raja dan memohon untuk bisa menitipkan serangganya di halaman istana. Raja menyuruhnya mengikat serangga itu di sebuah tiang. Keesokan harinya anak itu kembali datang ke halaman istana untuk mengambil serangganya. Sangat mengejutkan, ternyata serangga itu tidak ada pada tiang tempat dia mengikatnya. Setelah diselidiki ternyata serangga itu dimakan oleh ayam jago. Dengan sedih dia menghadap raja dan menceritakan perihal serangganya yang sudah dimakan ayam jago. Raja yang baik ini memberikan ayam jago sebagai ganti serangganya. Sore harinya ayam jago itu dititipkan lagi di istana. Raja menyuruh menaruh di sebuah kurungan ayam dekat dapur istana. Anak itu melakukannya dan dia pulang ke rumah. Malam itu putri raja kelaparan, mengambil ayam jago dari kurungan dan memasaknya. Keesokan harinya ketika anak itu kembali ke istana raja untuk mengambil  ayam jagonya, dia menangis karena melihat kurungan yang kosong. Seseorang memberitahunya bahwa putri raja sudah memakan ayam itu. Segera anak itu datang kembali kepada raja dan menceritakan perihal ayam jagonya. Lalu raja berkata : "Mulai hari ini aku mengangkatmu menjadi anakku."

Teman-teman, Tuhan Yesus Raja yang sangat baik. Belas kasihanNya timbul mendengar jeritan dan tangisan anak-anakNya. Dia tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita. Mari kita selalu berharap padaNya.

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 08 Oktober 2016

Renungan 09 Oktober 2016

Jangan Pernah Menyerah

Matius 15:27 TB
Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada mendengar berita tentang industri mobil kebanggaan Amerika kembali mencatat sukses setelah terpuruk akibat krisis ekonomi dan persaingan dengan produsen mobil Jepang. Padahal semasa krisis berlangsung, banyak yang meragukan industri mobil Amerika akan mampu bangkit kembali.

Never give up. Ini adalah semangat warisan salah satu pionirnya, yakni Henry Ford. Seperti banyak pionir lainnya yang mencatat sejarah besar di dunia, Henry Ford adalah sosok dengan kepribadian kuat dan tidak mengenal kata menyerah. Anak sulung dari pasangan petani ini memulai karirnya di dunia mesin sejak usia 16 tahun, ketika dia memutuskan bekerja di Detroit sebagai masinis kereta api, dan sesekali pulang ke tempat orangtuanya untuk membantu mereka berladang.

Di tahun 1891, setelah menikah dia memutuskan pindah ke Detroit untuk bekerja di perusahaan bola lampu milik Thomas Alva Edison, yakni Edison Illuminating Company. Ini adalah pintu pertama yang mengantarnya ke dunia yang melambungkan namanya: sebagai pionir otomotif, pebisnis tangguh, inovator, dan sosok kontroversial yang kerap menjadi sasaran berita karena berbagai keputusannya yang dianggap tidak lazim untuk masa itu.

Ford terkenal karena pribadinya yang kukuh. Seandainya dia menuruti apa yang dianggap terbaik oleh orang-orang di sekitarnya, mungkin sampai sekarang dunia industri mobil tidak akan mengenal namanya. Seandainya dia menyerah begitu saja saat disingkirkan dari perusahaan tempatnya bekerja, mungkin Ford Motor Company tidak akan pernah berdiri dan meraih sukses dengan menjual lebih dari 15 juta unit mobil dalam kurun waktu 11 tahun.

Apalagi yang menarik tentangnya?

Persahabatannya dengan Thomas Alva Edison. Dua orang besar yang bertemu dan bersahabat, dan keduanya memiliki kesamaan impian: menciptakan produk yang dapat dinikmati secara massal. Edison dengan bola lampu pijarnya, dan Ford dengan mobilnya.

Bulan Oktober 1929, untuk memperingati 50 tahun temuan bola lampu pijar oleh Edison, Ford mendirikan Edison Institute dan memindahkan laboratorium milik Edison dari New Jersey ke Greenfield Village – Dearborn. Edison membubuhkan tanda tangannya di atas sebuah prasasti.Tanda tangan yang mengukuhkan kekentalan persahabatan mereka, sekaligus peran keduanya bagi dunia.

31 Desember 2011, sejarah terasa berulang kembali, orang mencatat kenangan tentang Thomas Edison dan maha karyanya. Dan di tanggal yang sama, harian Detroit Free Press memuat tajuk berita berjudul “Ford Brand Exceeds 2 millions in Sales”, yang menjawab keraguan banyak orang tentang kebangkitan industri mobil Amerika.

Teman-teman, never give up, sekalipun banyak orang yang meragukanmu. Terus maju dan raih keberhasilanmu

Selamat hari Minggu. Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 07 Oktober 2016

Renungan 08 Oktober 2016

Renungan 08 Oktober 2016

Miliki Pengalaman

Matius 13:13 TB
Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.

Siapa Yang tidak pernah mendengar nama Jenderal Besar Napoleon Bonaparte?

Alkisah, sang Jenderal Besar Napoleon sedang berjalan-jalan sendirian tanpa ditemani pasukannya. Namun apes, dalam perjalanannya, Jenderal Napoleon ini berjumpa dengan pasukan Rusia, musuh perangnya. Karena sendirian, dan jumlah pasukan musuh yang sangat banyak, akhirnya Napoleon pun melarikan diri dari pasukan musuh. Ia berlari kencang. Pasukan musuh mengejar di belakangnya, Napoleon berlari cepat. Ia berjumpa dengan seorang pria tua.

“Pak, saya sedang dikejar-kejar pasukan musuh. Saya butuh tempat persembunyian. Bisakah bapak membantu saya dengan memberikan tempat persembunyian?” tanya Napoleon.

Pria tua ini sedikit bingung. Ia menunjuk ke arah tumpukan jerami yang ada di pojok rumahnya.

“Sembunyi di balik tumpukan jerami itu saja,”ucap pria tua ini.

Lantas Napoleon pun bersembunyi di balik tumpukan jerami itu.

Pasukan musuh pun, tiba. Pasukan ini mencari-cari Napoleon, sang Jenderal besar.  Setelah mencari kesana kemari, namun tidak menemui Napoleon, akhirnya bertanyalah pasukan musuh ini pada pria tua. Karena gugup diinterogasi, pria tua ini diam saja,namun matanya sempat mengerling ke arah tumpukan jerami. Dan sinyal ini dilihat oleh pasukan Rusia. Lantas beberapa orang pasukan Rusia menusuk-nusukkan bayonet mereka ke arah tumpukan jerami. Pasukan Rusia ini menusukkan bayonet mereka hampir di setiap sisi tumpukan jerami itu. Kemudian mereka berlalu karena merasa tidak mendapatkan apapun atau mendengarkan apapun dari balik tumpukan jerami itu.

Setelah beberapa menit kemudian, sesosok tubuh muncul dari tumpukan jerami itu. Tubuh itu tubuh Napoleon. Ia masih berdiri gagah, tidak ada luka sedikitpun di tubuhnya. Yang nampak hanyalah keringat membasahi tubuhnya. Tak lama kemudian, datang sekumpulan pasukan Perancis, menyelamatkan jenderal Perang mereka, si Napoleon.

Orang tua itu bertanya pada Napoleon :”Wah, Anda hebat sekali bisa selamat dari tusukan-tusukan bayonet pasukan Rusia. Bagaimana perasaan Anda ketika berada di dalam tumpukan jerami itu sedangkan bayonet-bayonet pasukan musuh menusuk-tusuk beberapa bagian jerami?”

Napoleon tidak menjawab. Dia malah memerintahkan para perajuritnya :
“Tangkap pria ini”

Kemudian Napoleon pun berkata pada pria tua itu :”Kamu sudah secara tidak langsung memberitahukan kepada pasukan musuh tadi dimana posisi saya. Dan kamu sebagai hukumannya akan dihukum mati oleh pasukanku. Kamu akan ditembak mati”

Pria tua ini kaget, dia merasa takut sekali bahwa dia akan dihukum mati.

“Ohh..ampunkan saya Bapak Jenderal. Saya mohon ampun. Tolong saya jangan dihukum mati,”pinta pria tua ini.

Namun si Napoleon tidak menghiraukan permintaan pria tua ini.
“Ikat tangan pria tua ini. Tutup matanya dengan kain hitam agar ia tidak dapat melihat senjata-senjata yang akan menembak dia hingga mati. Bawa dia ke dekat jerami itu, dan biarkan dia berdiri di situ, dan kalian siapkan 10 orang penembak terbaik untuk menembak dia,” perintah Jenderal Napoleon pada pasukannya.

Lantas pasukan Perancis ini pun menuruti perintah jenderalnya. Pria tua ini merasakan tangan-tangannya diikat dan matanya ditutupi sehelai kain gelap sehingga ia tidak bisa melihat apapun. Ia pun mendengarkan suara-suara senapan yang sedang disiapkan untuk menembak ke arahnya. Ia pun mulai mendengarkan aba-aba siap tembak. Tubuhnya bergetar, terasa hilang berat badannya, ia pun merasakan dingin dan gemetar, sesaat kemudian ia akan ditembak mati. Pria tua ini merasa sangat ketakutan dan tak lama kemudian ia pun mendengarkan suara si Napoleon memberikan perintah penembakan.
“Tembak”

Pria tua ini tidak bisa berdiri lagi, didengarnya suara pelatuk senapan. Ia terduduk lemas, namun ia masih bisa merasakan denyut jantungnya dan nafasnya. Ia masih hidup. Namun terasa celananya basah, ternyata oleh air seninya dikarenakan ketakutan yang amat sangat bakal ditembak mati. Ternyata hukuman mati itu tidak jadi diberlakukan. Sang Jenderal besar Napoleon menghampiri dirinya dan berkata:” Kalau kamu tadi bertanya bagaimana perasaan saya ketika di dalam tumpukan jerami yang ditusuki oleh sekumpulan bayonet, Kamu sudah merasakannya barusan. Silahkan rasakan sendiri, karena saya tidak bisa menceritakannya padamu. Selamat merasakannya sendiri.”

Sang Jenderal Napoleon pun berlalu bersama perajuritnya setelah itu.

Teman-teman, pengalaman adalah harta berharga yang bisa kita miliki. Pengalaman hidup yang kita alami memberikan kedewasaan dan pengertian. Jangan hanya puas mendengar dari kata orang.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 05 Oktober 2016

Renungan 06 Oktober 2016

Menyalibkan Kemarahan

Matius 10:38 TB
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.

Suatu hari Genghis Khan pergi berburu di hutan bersama teman-temannya. Mereka menaiki kuda masing-masing, sembari membawa serta busur dan anak panah mereka. Di salah satu pergelangan tangan sang kaisar, bertengger burung elang kesayangannya.

Pada masa itu, burung elang memang dilatih untuk berburu. Atas perintah sang pemilik, burung elang itu akan melayang terbang, dan mencari mangsa.

Sepanjang hari Genghis Khan dan teman-teman berburu menyusuri hutan. Namun, mereka belum juga bisa bersenang-senang seperti yang diharapkan. Menjelang gelap, mereka pun mulai bersiap-siap pulang. Genghis sudah sering melewati hutan itu, sehingga ia sangat mengenali seluk-beluk jalur di dalam hutan. Karena itulah ketika sisa rombongan lainnya mengambil jalur yang lebih pendek, Genghis Khan memilih jalur yang lebih panjang dengan memutar melewati sebuah lembah di antara dua gunung. Cuaca hari itu lembap, sehingga membuat tenggorokan sang kaisar terasa kering.

Sementara itu, Genghis Khan menggerakkan kudanya perlahan. Dia merasa pernah melihat sebuah mata air yang jernih di dekat jalur yang sedang dilaluinya ini. Andaikan dia bisa menemukannya sekarang! Tapi sayangnya, musim panas yang sangat terik kali ini telah mengeringkan semua ceruk gunung. Betapa gembiranya sang kaisar begitu melihat ada sedikit air yang mengalir dari celah-celah bebatuan. Ia tahu ada sebuah mata air di sebelah sana. Di musim semi, aliran air yang deras selalu mengucur di sini; tapi sekarang alirannya sangat kecil.

Sang kaisar melompat turun dari kuda. Ia mengeluarkan piala perak berukuran kecil dari tas berburunya. Dipegangnya erat-erat piala itu karena aliran air yang begitu pelan. Dengan begitu, dibutuhkan waktu yang lama untuk memenuhi piala itu. Setelah piala itu nyaris penuh, ia langsung meminumnya. Saat piala itu menyentuh bibirnya, tiba-tiba terdengar suara desing di udara. Piala itu terjatuh dari tangan sang kaisar. Seluruh airnya tumpah di tanah. Sang kaisar menengadah, ingin tahu siapa yang melakukan hal itu. Ternyata, itu ulah binatang kesayangannya.

Elang itu terbang memutar beberapa kali, lalu hinggap di antara bebatuan di dekat mata air. Sang kaisar mengambil piala itu, dan sekali lagi memeganginya untuk menampung aliran air yang mengalir pelan. Kali ini, ia tak butuh waktu lama untuk memenuhi pialanya. Ketika sudah penuh, ia mendekatkan piala itu ke mulutnya. Si Elang kembali terbang menukik dan menjatuhkan piala itu dari tangan sang kaisar.

Kali ini, marahlah sang kaisar. Dicobanya sekali untuk mengisi piala itu. Dan untuk ketiga kalinya, si Elang mencegahnya untuk meminum air di piala itu. Kemarahan sang kaisar sudah terasa di ubun-ubun. "Beraninya kau berbuat itu!" teriaknya. "Kalau saja kau ada di tanganku, akan aku remas lehermu itu!" Lalu, sang kaisar kembali mengisi pialanya. Tapi kali ini sebelum meminumnya, sang kaisar sudah menarik pedangnya. "Nah, Tuan Elang," kata sang kaisar, "ini yang terakhir kali."

Belum juga ia menyelesaikan kalimatnya, si Elang sudah menukik turun dan menjatuhkan piala dari tangan sang kaisar. Tapi kali ini sang kaisar melihat gerakannya. Dengan ayunan pedang yang cepat, sang kaisar menghunus pedangnya begitu si elang terbang melewatinya. Si Elang yang malang itu terjatuh dengan luka yang parah. Ia terlihat menderita di sisi kaki sang master. "Itulah hukumanmu," ucap Genghis Khan.

Namun ketika sedang mencari pialanya, sang kaisar melihat pialanya terjatuh di antara dua batu, yang sulit untuk diraihnya. "Aku akan minum dari mata air itu," katanya pada diri sendiri. Ia pun mulai mendaki tepian yang curam menuju mata air itu. Ternyata hal itu tidak mudah dilakukan. Semakin tinggi ia mendaki, semakin ia merasa haus. Tapi akhirnya ia bisa tiba di tujuan. Di sana memang ada sekolam penuh air. Tapi, apa gerangan yang terbaring di dalam kolam, dan memenuhi kolam itu? Ternyata itu adalah bangkai ular berukuran raksasa, jenis ular yang sangat berbisa. Seketika, sang kaisar berdiri terpaku. Ia lupa akan dahaganya. Yang dipikirkannya hanya burung malang yang terbaring di tanah tadi.

"Si Elang telah menyelamatkan nyawaku!" serunya. "Dan, bagaimana aku membalas budinya? Dia sahabat karibku, dan aku malah membunuhnya." Sang kaisar merangkak menuruni tepian mata air. Dengan perlahan, diambilnya si Elang itu dan dimasukkannya ke dalam tas berburunya. Lalu, ia menaiki kudanya dan berkuda dengan cepat menuju rumah.

Sang kaisar berkata pada dirinya sendiri, "Hari ini aku sudah mendapat pelajaran menyedihkan tapi sangat berharga. Ternyata, memang tindakan yang diambil saat dalam keadaan marah itu berakibat fatal."

Teman-teman, sungguh tidak mudah mengendalikan emosi. Tetapi kita harus belajar menyalibkan sifat suka marah dan belajar penguasaan diri. Roh Kudus akan menolong kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 04 Oktober 2016

Renungan 05 Oktober 2016

Penyakit Karena Dosa

Matius 9:5 TB
Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah?

Tidak semua penyakit karena dosa. Tetapi memang ada dosa yang mendatangkan penyakit. Survey menunjukkan bahwa kebanyakan penderita kanker disebabkan karena mereka tidak nau mengampuni. Tidak mau mengampuni adalah dosa di mata Tuhan. Alkitab banyak mengajarkan bahwa kita harus saling mengampuni. Bahkan Tuhan Yesus mengajarkan sebuah doa yang sebagian isinya adalah :

dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; Matius 6:12 (TB).

Pengampunan mendatangkan kesembuhan. Pengampunan mendatangkan pemulihan. Pengampunan mendatangkan kedamaian.

Teman-teman, miliki kesehatan roh, jiwa dan tubuh dengan saling melepaskan pengampunan. Kesehatan total adalah bagian kita semua.

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 03 Oktober 2016

Renungan 04 Oktober 2016

Memberi Tanpa Pamrih

Matius 7:9-10 TB
Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
atau memberi ular, jika ia meminta ikan?

Musim hujan sudah berlangsung selama dua bulan sehingga di mana-mana pepohonan tampak menjadi hijau. Seekor ulat menyeruak di antara daun-daun hijau yang bergoyang-goyang diterpa angin.

"Apa kabar daun hijau!!!" katanya. Tersentak daun hijau menoleh ke arah suara yang datang. "Oo, kamu ulat. Badanmu kelihatan kecil dan kurus, mengapa?" tanya daun hijau. "Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku. Bisakah engkau membantuku sobat?" kata ulat kecil. "Tentu ... tentu ... mendekatlah ke mari." Daun hijau berpikir, jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini untuk makanan si ulat, aku akan tetap hijau, hanya saja aku akan kelihatan belobang-lobang, tapi tak apalah. Perlahan-lahan ulat menggerakkan tubuhnya menuju daun hijau. Setelah makan dengan kenyang, ulat berterima kasih kepada daun hijau yang telah merelakan bagian tubuhnya menjadi makanan si ulat. Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih itu, ada rasa puas di dalam diri daun hijau. Sekalipun tubuhnya kini berlobang di sana sini, namun ia bahagia bisa melakukan bagi ulat kecil yang lapar.

Pada saat kita berdoa minta sesuatu kepada Bapa, Dia akan memberi dengan tulus. Bapa Surgawi memberi tanpa minta imbalan. Bahkan Dia memberikan yang terbaik, yaitu AnakNya, Tuhan Yesus Kristus.

Teman-teman, mari kita belajar memberi dengan hati yang tulus. Pada saat memberi, jangan lihat pada pemberianmu, tapi lihatlah pada kebahagiaan orang yang menerimanya, maka engkau pun akan bahagia.

Tuhan Yesus mrmberkati.

Minggu, 02 Oktober 2016

Renungan 03 Oktober 2016

Kejujuran

Matius 5:37 TB
Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

Yakobus 5:12 TB
Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman.

Orang yang bisa berkata jujur sangat sukar ditemukan di akhir jaman ini. Untuk orang mau berkata "YA" di atas YA dan "TIDAK" di atas TIDAK jumlahnya tidak banyak. Bahkan orang yang katanya dipenuhi dengan Roh Kudus pun banyak yang tidak punya kejujuran, apalagi di kalangan orang yang tidak percaya. Hari-hari ini kejujuran menjadi seperti barang langka.

Namun demikian bukan berarti tidak ada orang yang jujur. Sekalipun orang jujur adalah minoritas tetapi masih ada.

Dan biarlah kita juga terdaftar dalam kelompok yang minoritas itu.

Jadi orang jujur memang sepertinya tidak enak, tetapi kejujuran adalah soal kemauan dan keputusan kita.

Teman-teman, jadilah orang yang didapati kejujurannya. Tuhan memberikan pembelaan kepada orang jujur, bukan kepada penipu dan pembohong.

Amsal 2:7 TB
Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya

Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 02 Oktober 2016

Rencana Siapa Yang Tidak Bisa Gagal?

Matius 2:13-14 TB
Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."
Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir

Mahatma Gandhi bukan lahir dari keluarga terkenal. Dia tumbuh menjadi seorang anak yang biasa-biasa saja. Dia pemalu dan mudah gugup. Di sekolah dia tidak termasuk anak yang jenius. Tidak ada orang yang menyangka bahwa dia akan menjadi orang yang terkenal dan yang membawa transformasi bagi bangsanya, negara India. Itu adalah rencana Tuhan baginya.

Rencana Tuhan adalah rencana yang tidak bisa gagal. Sekalipun tidak ada fasilitas apa pun yang mendukung untuk tergenapinya rencana Tuhan, tetap ada cara Tuhan untuk membuatnya terlaksana.

Raja Herodes dipakai setan untuk menggagalkan rencana Tuhan dengan cara membunuh bayi Yesus, tapi tidak berhasil. Setan pun juga tidak bisa menghalangi rencana Tuhan.

Teman-teman, rancangan kita belum tentu berhasil. Belajarlah mengerti dan mengikuti rencana Tuhan karena rencanaNya yang pasti jadi.

Selamat hari Minggu. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan 01 Oktober 2016

Pemurnian & Pengujian

Zakharia 13:8-9 TB
Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup.
Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"

Menjadi indah di mata Tuhan adalah kerinduan setiap orang. Tapi hanya sedikit orang yang mau menjalani prosesnya. Tidak heran kalau ada penglihatan yang menyatakan bahwa kalau hari ini Tuhan Yesus datang menjemput gerejaNya, hanya sedikit sekali yang terangkat.
Untuk menjadi berharga seperti emas di mata Tuhan, kita harus mau dimurnikan. Semua yang Tuhan tidak berkenan tidak boleh ada bersama-sama dengan kita. Iman, harap, kasih, kesungguhan, ketabahan, kesabaran, semuanya itu akan diuji kemurniaannya, supaya kita semakin serupa dengan gambar Tuhan Yesus.

Teman-teman, siapkah engkau untuk dimurnikan? Siapkah engkau untuk masuk dalam dapur pengujian?

Ayub 23:10 TB
Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.

Terus maju. Jangan diam. Dan jangan berbalik arah. Engkau akan menjadi lebih indah dan lebih bernilai.

Tuhan Yesus memberkati.