Minggu, 09 Oktober 2016

Renungan 10 Oktober 2016

Raja Yang Baik

Matius 18:26-27 TB
Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

Alkisah, hiduplah seorang raja yang baik. Dia hidup di sebuah istana yang indah. Tak jauh dari istananya ada sebuah gubuk jelek yang ditinggali oleh seorang ibu dan anak laki-lakinya. Sekalipun raja itu kaya tapi dia sangat memperhatikan ibu dan anak itu. Anak laki-laki ini hanya punya 1 mainan yaitu serangga kecil. Setiap hari anak itu bermain dengan serangganya.

Suatu hari anak ini bermain di halaman istana raja bersama teman-temannya. Tak lupa, dia membawa serangganya. Saking asyiknya bermain, tidak terasa hari sudah menjelang malam. Segera si anak pulang karena takut dimarahi oleh ibunya. Anak itu menghadap raja dan memohon untuk bisa menitipkan serangganya di halaman istana. Raja menyuruhnya mengikat serangga itu di sebuah tiang. Keesokan harinya anak itu kembali datang ke halaman istana untuk mengambil serangganya. Sangat mengejutkan, ternyata serangga itu tidak ada pada tiang tempat dia mengikatnya. Setelah diselidiki ternyata serangga itu dimakan oleh ayam jago. Dengan sedih dia menghadap raja dan menceritakan perihal serangganya yang sudah dimakan ayam jago. Raja yang baik ini memberikan ayam jago sebagai ganti serangganya. Sore harinya ayam jago itu dititipkan lagi di istana. Raja menyuruh menaruh di sebuah kurungan ayam dekat dapur istana. Anak itu melakukannya dan dia pulang ke rumah. Malam itu putri raja kelaparan, mengambil ayam jago dari kurungan dan memasaknya. Keesokan harinya ketika anak itu kembali ke istana raja untuk mengambil  ayam jagonya, dia menangis karena melihat kurungan yang kosong. Seseorang memberitahunya bahwa putri raja sudah memakan ayam itu. Segera anak itu datang kembali kepada raja dan menceritakan perihal ayam jagonya. Lalu raja berkata : "Mulai hari ini aku mengangkatmu menjadi anakku."

Teman-teman, Tuhan Yesus Raja yang sangat baik. Belas kasihanNya timbul mendengar jeritan dan tangisan anak-anakNya. Dia tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita. Mari kita selalu berharap padaNya.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar