Jangan Pernah Menyerah
Matius 15:27 TB
Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada mendengar berita tentang industri mobil kebanggaan Amerika kembali mencatat sukses setelah terpuruk akibat krisis ekonomi dan persaingan dengan produsen mobil Jepang. Padahal semasa krisis berlangsung, banyak yang meragukan industri mobil Amerika akan mampu bangkit kembali.
Never give up. Ini adalah semangat warisan salah satu pionirnya, yakni Henry Ford. Seperti banyak pionir lainnya yang mencatat sejarah besar di dunia, Henry Ford adalah sosok dengan kepribadian kuat dan tidak mengenal kata menyerah. Anak sulung dari pasangan petani ini memulai karirnya di dunia mesin sejak usia 16 tahun, ketika dia memutuskan bekerja di Detroit sebagai masinis kereta api, dan sesekali pulang ke tempat orangtuanya untuk membantu mereka berladang.
Di tahun 1891, setelah menikah dia memutuskan pindah ke Detroit untuk bekerja di perusahaan bola lampu milik Thomas Alva Edison, yakni Edison Illuminating Company. Ini adalah pintu pertama yang mengantarnya ke dunia yang melambungkan namanya: sebagai pionir otomotif, pebisnis tangguh, inovator, dan sosok kontroversial yang kerap menjadi sasaran berita karena berbagai keputusannya yang dianggap tidak lazim untuk masa itu.
Ford terkenal karena pribadinya yang kukuh. Seandainya dia menuruti apa yang dianggap terbaik oleh orang-orang di sekitarnya, mungkin sampai sekarang dunia industri mobil tidak akan mengenal namanya. Seandainya dia menyerah begitu saja saat disingkirkan dari perusahaan tempatnya bekerja, mungkin Ford Motor Company tidak akan pernah berdiri dan meraih sukses dengan menjual lebih dari 15 juta unit mobil dalam kurun waktu 11 tahun.
Apalagi yang menarik tentangnya?
Persahabatannya dengan Thomas Alva Edison. Dua orang besar yang bertemu dan bersahabat, dan keduanya memiliki kesamaan impian: menciptakan produk yang dapat dinikmati secara massal. Edison dengan bola lampu pijarnya, dan Ford dengan mobilnya.
Bulan Oktober 1929, untuk memperingati 50 tahun temuan bola lampu pijar oleh Edison, Ford mendirikan Edison Institute dan memindahkan laboratorium milik Edison dari New Jersey ke Greenfield Village – Dearborn. Edison membubuhkan tanda tangannya di atas sebuah prasasti.Tanda tangan yang mengukuhkan kekentalan persahabatan mereka, sekaligus peran keduanya bagi dunia.
31 Desember 2011, sejarah terasa berulang kembali, orang mencatat kenangan tentang Thomas Edison dan maha karyanya. Dan di tanggal yang sama, harian Detroit Free Press memuat tajuk berita berjudul “Ford Brand Exceeds 2 millions in Sales”, yang menjawab keraguan banyak orang tentang kebangkitan industri mobil Amerika.
Teman-teman, never give up, sekalipun banyak orang yang meragukanmu. Terus maju dan raih keberhasilanmu
Selamat hari Minggu. Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar