Mazmur 130:3 (TB)
Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Ada seorang anak kecil yang bekerja mengantar koran setiap pagi. Dia punya banyak sekali pelanggan. Suatu hari dia bangun kesiangan dan buru-buru mengayuh sepedanya untuk mengantar koran kepada langganan-langganannya. Ketika dia sedang memasukkan koran ke kotak surat di rumah seorang nenek, tanpa sengaja kakinya menyenggol pot bunga hingga pecah. Saat itu tidak ada siapa-siapa. Cepat-cepat anak itu pergi dengan ketakutan. Setiap hari kalau anak itu mengantar koran ke rumah nenek itu, dia selalu ketakutan, apalagi kalau berpapasan dengan nenek itu. Suatu malam anak itu berdoa, "Tuhan, ampuni aku karena aku telah memecahkan pot bunga nenek. Aku mau menggantinya." Anak itu mulai menabung untuk mengganti pot bunga yang sudah dipecahkannya. Setelah dia mendapatkan sejumlah uang, dia menemui nenek itu, menceritakan kesalahannya dan memberikan uangnya. Nenek itu berkata sambil tersenyum, "Ketika kamu menyenggol pot bunga itu, aku juga melihatnya dari kaca jendela. Aku sudah memaafkanmu sebelum kamu meminta maaf kepadaku. Ambillah uangmu kembali." Anak itu kaget dan bahagia sekali, bukan karena uangnya dikembalikan, tapi karena kesalahannya diampuni.
Sukacita yang tidak terkatakan kita alami ketika dosa dan kesalahan kita diampuni. Tuhan sudah mati di atas kayu salib untuk menebus semua dosa kita. Tuhan Yesus berkata kepada anda dan saya : "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Teman-teman, kita sungguh bersyukur punya Tuhan yang penuh dengan kemurahan. Dia sungguh baik. Mari kita terus melangkah dalam kebenaran bersama Tuhan sampai kita pulang ke Surga.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar