Jumat, 24 Juli 2015

Renungan 25 Juli 2015

Amsal 29:23 (TB)
Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian.

Ada seekor burung gagak yang sangat sombong. Dia suka memamerkan suaranya yang merdu dan bulu-bulunya yang berwarna indah. Setelah dia memamerkan dirinya, dia akan menghina binatang yang lain di hutan itu. Itulah kebiasaannya. Suatu hari dia bertengger di sebuah pohon dan ada makanan di paruhnya. Ketika teman-temannya muncul, si gagak tidak berani membuka paruhnya. Tiba-tiba muncullah seekor anjing kecil. Anjing itu mendongak dan menatap gagak itu. Anjing itu berkata, "Hai gagak, kamu cantik sekali. Bulu-bulumu indah dan tidak ada burung gagak seindah kamu di hutan ini." Mendengar itu mata si gagak bersinar-sinar. Lalu anjing itu berkata lagi, "Pasti suaramu juga sangat merdu. Bisakah engkau bernyanyi?" Mendengar sanjungan dan pujian itu, si gagak jadi lupa diri. Dengan segera dia menyahut......ooo, terlepaslah ikan dari paruhnya. Dengan sigap anjing itu mengambil ikan yang terjatuh itu sambil berkata, "Terima kasih gagak yang baik", lalu anjing kecil itu segera berlari pergi.

Seringkali kita suka mencari pujian dan sanjungan manusia dan itulah asal mula munculnya kesombongan. Menjaga hati untuk tidak sombong bukanlah hal yang mudah. Makanya Alkitab mengajar kita :

Amsal 4:23 (TB)
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Teman-teman, punyailah sikap hati yang benar. Jangan simpan "trofi-trofi kebanggaan diri" di dalam hati dan pikiran. Jangan pernah merasa berjasa dengan apa yang pernah kita lakukan. Kembalikan segala kemuliaan hanya kepada Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar