Kamis, 30 Juli 2015

Renungan 31 Juli 2015

Yesaya 6:2 (TB)
Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang.

The Green Monkey adalah kuda termahal di dunia. Harga kuda itu mencapai nilai 182, 9 milyar rupiah. Kuda yang berumur 2 tahun ini belum pernah memenangkan pertandingan sama sekali dan belum pernah satu kali pun masuk arena pertandingan. Tapi kenapa bisa begitu mahal harganya? Karena yang ikut dalam pelelangan kuda itu adalah 2 perusahaan pebiakan kuda pacu terbesar di dunia, Coolmore dan Darly Stud. Akhirnya Darly Stud memenangkan The Green Monkey dengan membayar 182,9 milyar rupiah. Kalau saja 2 perusahaan raksasa itu tidak ikut campur dalam lelang, tentu kuda yang belum pernah mencetak rekor apa-apa itu tidak dinobatkan menjadi kuda termahal di dunia.

Seperti The Green Monkey adalah kuda biasa tanpa Coolmore dan Dalry Stud yang ada di belakangnya, demikian juga para Serafim menyadari bahwa :

2 sayap yang menutupi muka menunjukkan bahwa mereka bukan siapa-siapa.
2 sayap yang menutupi kaki menunjukkan bahwa nereka tidak mau melakukan kehendak mereka sendiri.
2 sayap dipakai untuk terbang menunjukkan kesiapan mereka menunggu perintah Sang Tuan.

Kalau malaikat Serafim yang punya kekuatan besar itu begitu tahu diri, bagaimana dengan anda dan saya?

Teman-teman, kita ini seperti sarung tangan yang sedang dipakai oleh Sang Pencipta. Memang sarung tangan itu kelihatan tapi sarung tangan itu bukan apa-apa tanpa tangan yang bekerja di dalamnya.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar