Selasa, 09 Juni 2015

Renungan 10 Juni 2015

Ayub 10:12 (BIMK)
Kauberi aku hidup; Engkau mengasihi aku, nyawaku Kaujaga dengan pemeliharaan-Mu.

Ada seorang bapak yang hidup sendirian dan sangat kaya. Dia tinggal di sebuah rumah yang sangat besar. Dia membuat sebuah ruang bawah tanah untuk menyimpan emas dan harta bendanya yang lain. Untuk pengamanan, dia membuat sebuah pintu besi yang sangat tebal. Begitu ditutup, pintu besi ini akan mengunci sendiri secara otomatis dan hanya bisa dibuka dengan kunci khusus baik dari luar maupun dari dalam.
Suatu sore, bapak ini membawa sekarung emas ke ruangannya. Dia gembira sekali ketika dia mengeluarkan emas yang begitu banyak dari dalam karung. Berjam-jam dia memperhatikan emas batangan yang baru dia peroleh. Tiba-tiba perutnya berbunyi, dia merasa sangat lapar. Cepat-cepat dia menuju ke pintu besinya untuk keluar. Dia kaget sekali karena kunci pintunya tertinggal luar.
1 bulan kemudian, seorang tukang kunci yang mengenal bapak ini ingin sekali berkunjung ke rumahnya. Tukang kunci inilah yang membuat pintu besi di ruang bawah tanah itu. Ketika si tukang kunci mengetuk pintu dan tidak ada orang membukanya, dia mendorong pintu luar yang tidak terkunci itu. Segera dia menuju ke ruang bawah tanah. Dibukanya pintu besi dengan kunci yang  menempel di pintu bagian luar. Dia melihat orang kaya itu sudah mati di atas tumpukan emasnya.

Cerita ini mau menggambarkan bahwa hidup itu lebih penting daripada harta dunia. Sekalipun kita berlimpah harta, tidak ada gunanya kalau kita mati. Hidup itu diberikan oleh Tuhan. Bukan hanya hidup di dunia tapi hidup kekal. Terimalah hidup kekal yang nilainya lebih tinggi dari semua harta benda di dunia ini.

Teman-teman, ingatlah, jadilah kaya di hadapan Tuhan, bukan hanya di depan manusia.

Lukas 12:15 (TB)
"Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar